Apa itu Politik Ijon ?
Selasa, 7 Mei 2019 14:22 WIBPenjelasan tentang politik ijon
Istilah "Politik Ijon" mungkin asing ditelinga kita, memang istilah ini jarang digunakan oleh masyarakat. Tetapi hingga saat ini,praktek politik ijon terus berlangsung antara pelaku bisnus dan politisi dalam penyelenggaraan Pemilu.Para pebisnis menungganggi dan mengendalikan para politisi melalui pembiayaan pencalonan dan kampanya (modal finansial) dan politiai menembusnya dengan jaminan politik untuk pemberian ataupun pengamanan konsesi perizinan
Mungkin sebagian dari kita apabila mendengar kata “politik” pasti akan berprasangka bahwa politik itu merujuk hal yang negative/buruk,tetapi arti dari politik itu sebenarnya berbeda dengan yang kita bayangkan.Menurut etimologinya,politik berasal dari Bahasa Yunani yaitu polis (negara kota).Menurut Miriam Budiarjo dalam buku “Dasar-dasar Ilmu politik”,Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang lebih baik.Filsuf seperti Plato dan Aristoteles menganggap politics sebagai usaha untuk mencapai masyarakat politik (polity) yang terbaik.Di dalam polity semacam itu manusia akan hidup bahagia karena peluang untuk mengembangkan bakat,bergaul dengan rasa kemasyarakatan yang akrab dan hidup dalam moralitas yang tinggi.Oleh karena itu,politik tidak bisa dipisahkan dengan manusia.Dimanapun dia ada,dia ada dalam masyarakat politik (political animal).
Istilah ijon mungkin sekarang adalah istilah asing diteloga kita.Defisini ijon (KBBI) adalah pembelian padi dan sebagainya sebelum masak dan diambil oleh pembeli sesudah masak; (2) kredit yang diberikan kepada petani, nelayan, atau pengusaha kecil, yang pembayarannya dilakukan dengan hasil panen atau produksi berdasarkan harga jual yang rendah.
Pesta demokrasi lima tahunan ini juga menjadi kesempatan bagi para pebisnis berbasis lahan skala besar melakukan praktik ijon politik untuk mendapatkan jaminan politik demi melanggengkan usaha mereka di daerah. Ijon politik, demikian JATAM menyebutnya, adalah memanen pengaruh bahkan sebelum kontestasi pemilihan elektoral dimulai dengan menanam uang mereka pada kandidat yang dianggap terkuat. Di sinilah para konsultan politik serta penguasa kapital finansial di balik media massa menutupi dan menghapus jejak-jejak busuk serta sidik jari para pendukung.
Pelaksanaan sistem ijon yang dimaksudkan di sini memang hampir sama sebagaimana yang terjadi dalam fenomena rentenir, di mana pemodal meminjamkan kapitalnya pada pihak yang membutuhkan. Dikatakan meminjamkan karena memang bantuan tersebut akan ditarik kembali dalam jangka waktu tertentu. Mekanisme serupa terjadi pula dalam permainan politik,dimana praktik money politics berbentuk hibbah politis tidak selalu terjadi saat menjelang even politik. Melainkan juga dapat dilakukan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan even politik, atau bahkan sebelum sang politisi menyampaikan maksud dan tujuan jangka panjang strategisnya. Kemudian hibbah politis ini akan diminta kembali dalam bentuk sikap dukungan politik. Mekanisme money politics dengan sistem ijon ini seringkali digunakan para politisi dalam upaya menarik simpati atau menggelandang tokoh atau masyarakat secara berlahan untuk masuk ke dalam kelompok kepentingannya dengan cara memenuhi fasilitas atau sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat.Dengan cara seperti ini, ketika tiba saatnya politisi menyampaikan maksud dan tujuannya untuk masuk dalam pertarungan politik, guna merebutkan jabatan politik tertentu, yang mana hal tersebut membutuhkan back up kuat dari suara masyarakat, maka masyarakat tidak akan banyak berbicara, kecuali hanya menyampaikan kesanggupan dukungan (meskipun dukungan pasif).

Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Apa itu Politik Ijon ?
Selasa, 7 Mei 2019 14:22 WIBPentingnya Filsafat Sebagai Ilmu Kritis
Selasa, 7 Mei 2019 14:20 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler