Dari beberapa orang yang sudah menonton film Bumi Manusia dalam pemutaran khusus, mereka memuji akting Sha Ine Febriyanti yang berperan sebagai Nyai Ontosoroh. Permaianannya dinilai sangat menjiwai sehingga berhasil menghidupkan roh tokoh sentral dalam Bumi Manusia tersebut—selain Minke tentu saja.

Ine memang sudah mendambakan bisa memainan karakter Nyai Ontosoroh tersebut sejak usia 19 tahun. "Peran ini diinginkan semua aktris di Indonesia, semua pengin jadi dia," kata perempuan 43 tahun ini. "Alhamdulilah (saya mendapatkan peran ini). Enggak saya sia-siakan kesempatan ini. Saya berupaya sungguh-sungguh memerankannya."

Karakter Nyai Ontosoroh yang kuat dan berpengaruh memang mampu dihayatinya dengan baik, setidaknya menurut mereka yang sudah menonton aktingnya. Apakah ini ada hubungannya dengan aktifitas Sha Ine di kepramukaan? Siapa saja tahu bahwa gerakan kepramukaan bertujuan membangun karakter yang kuat, kratif, dan berfaedah bagi lingkungannya. Sifat yang mirip dimiliki Nyai Ontosoroh.

Tentu saja hal itu hanya Sha Ine yang tahu. Tapi bahwa aktris kelahiran 43 tahun lalu ini memiliki perhatian pada gerakan kepanduan sudah banyak yang tahu. Ia pernah menjadi pengurus di Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Dan, Ine pernah mengaku masih hafal Dasa Darma Pramuka.

Mengenai Pramuka Indonesia, dia mengatakan jumlah anggota Pramuka yang sangat banyak merupakan keunggulan tersendiri. Tetapi Pramuka butuh sistem yang baik, program yang kembali menyentuh alam dan diperuntukkan alam dan masyarakat. “Juga kegiatan-kegiatan yang efisien dan efektif,” kata Kak Sha Ine.

Menurut Sha Ine Febriyanti gerakan Pramuka sungguh diperlukan anak bangsa. Dia berharap gerakan ini terus memperbaiki diri.

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.