x

Iklan

Valentino Barus

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 24 Agustus 2019 10:12 WIB

Pariwisata Garut Menggeliat

Sektor pariwisata Garut tengah menggeliat. Berbagai langkah strategis telah dan sedang giat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, terutama para stake holder terkait.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sektor pariwisata Garut tengah menggeliat. Berbagai langkah strategis telah dan sedang giat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, terutama para stake holder terkait.

Kebijakan pemerintah di bidang pariwisata yang menetapkan 10 destinasi prioritas dan kemudian 4 diantaranya super prioritas yakni Toba, Mandalika, Labuan Bajo dan Candi Borobudur tidak hanya membangkitkan gairah pariwisata di wilayah-wilayah tersebut. Gairah itu turut dirasakan masyarakat pelaku wisata di daerah lain sehingga tergerak untuk  membangun dan merawat destinasi wisatanya serta bergerak untuk menempatkan sektor ini sebagai core ekonomi daerah. Salah satunya adalah Garut.

Pemerintah dan masyarakat Garut semakin menyadari potensi wisata daerahnya yang besar. Garut memiliki sederet destinasi memukau, diantaranya  agrowisata, atraksi budaya, sport tourism, wisata belanja, wisata kuliner hingga wisata alam. Destinasi wisata ini apabila dikemas dalam sebuah paket yang baik niscaya akan mengundang sejumlah besar wisatawan ke Garut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait dengan itu, para stake holder pariwisata Garut mengadakan pertemuan pada 14 Agustus lalu. Perwakilan PHRI, ITGA, ICHA, AKAR, DPR RI, hingga sesepuh pariwisata Garut bertemu untuk membahas langkah-langkah akselerasi pembangunan pariwisata Garut. Budi Gan Gan, Kadisparbud Garut mengatakan bahwa pertemuan tersebut  menghasilkan beberapa poin, diantaranya: 1). Pembuatan paket wisata di Garut. Deretan pariwisata Garut perlu  dikemas dalam sebuah paket yang baik dan menarik. 2). Meningkatkan lama tinggal (length of stay) wisatawan dengan mengelar berbagai event menarik. “Kita akan berupaya maksimal untuk membuat wisatawan betah tinggal lebih lama di Garut," jelas Budi.

Ferdiansyah, anggota Komisi X DPR RI menyampaikan bahwa hasrat untuk mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan hendaknya dibarengi dengan kesiapan yang matang. Satu hal penting yang perlu dibuat segera adalah peta pariwisata Garut. “Peta wisata akan memudahkan wisatawan dalam mengatur jadwal liburannya. Selain itu, peta wisata akan memudahkan untuk mengetahui jarak tempuh menuju destinasi yang akan dikunjungi.  Peta wisata yang ada juga perlu disempurnakan dan diperbaiki kemasannya sehingga mudah dibawa. Sedangkan untuk distribusinya dapat dilakukan melalui TIC dan berbagai tempat penginapan di Garut”, kata Ferdiansyah.

Ferdiansyah, Anggota Komisi X DPR RI

Selain peta, Ferdiansyah juga memandang perlu menciptakan produk-produk khas Garut. Untuk wisata kuliner, misalnya, kini Garut memiliki set menu kuliner  khas Garut yang diinisasi oleh Ferdiansyah dan telah diresmikan oleh Menpar pada acara Gebyar Pesona Garut bulan April yang lalu. Set menu ini terdiri dari makanan pembuka burayot dan dodol disingkat budol,  makanan utama nasi liwet domba Garut, makanan penutup es goyobod. 

Dalam usaha mempersiapkan sebuah destinasi wisata baru, Malia Utie, seorang pelaku bisnis pariwisata turut memberi sumbangan pemikiran dan saran dengan menekankan pentingnya keterlibatan penuh berbagai sektor pendukung pariwisata.  Kontribusi setiap sektor diharapkan mampu menutupi  berbagai kekurangan yang kerap terjadi di lapangan/destinasi wisata baru, diantaranya akses yang mudah dari dan ke airport, badan jalan yang cukup untuk dilewati bus besar, toilet dan taman yang terawat dan bersih, destinasi yang buka sesuai jamnya, atraksi budaya malam hari yang kontiniu, penerangan yang cukup, dan lain sebagainya.  “Wisatawan sangat peka terhadap kesiapan sarana dan prasarana suatu destinasi. Kerjasama dan kesiapan lintas sektoral sangat berdampak bagi pembangunan citra positif suatu destinasi”, lanjut Lia.

Malia Uti, Pelaku Bisnis Pariwisata

Bupati Garut, Rudy Gunawan menyatakan komitmennya dalam menjadikan pariwisata sebagai leading sector pembangunan Garut. Karena jelas potensi pariwisata Garut yang besar merupakan cara cepat mengangkat perekonomian daerah.  "Untuk itu, kita akan menjalin sinergi dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder yang ada di daerah maupun di pusat lewat Kementerian Pariwisata dan DPR RI,” papar Bupati Rudy.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut gembira komitmen seluruh stakeholder pariwisata Garut. "Dengan semangat tinggi dan keseriusan seluruh stakeholder niscaya pariwisata Garut akan melaju pesat. Pariwisata adalah leading sektor ekonomi. Jika semua berkolaborasi mendorong sektor pariwisata, maka pariwisata Garut akan semakin kencang berlari. Pokoknya rugi kalau tidak menjadikan pariwisata sebagai core pembangunan daerah. Karena saat ini pariwisata telah ditetapkan sebagai core ekonomi bangsa oleh Presiden Joko Widodo," ucap Menpar Arief Yahya.

Pernyataan Arif Yahya diaminkan oleh Ferdiansyah, “Dengan seluruh konsep tersebut diharapkan Garut yang memiliki sederet potensi akan menjadi pintu masuk paket wisata Priangan Timur.  Saya optimis dengan bekerjasama kita mampu melakukan percepatan secara optimal” pungkas anggota DPR RI dari dapil Kab. Garut, Kabupaten dan Kota Tasimalaya ini seraya menegaskan kembali tag line pariwisata Garut, yaitu "Pesona Garut Maju Berbudaya".

Ikuti tulisan menarik Valentino Barus lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 13 Maret 2024 11:54 WIB

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 13 Maret 2024 11:54 WIB