Karakter Abadi Selalu Dibutuhkan Indonesia

Senin, 9 September 2019 09:20 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bila ada anggapan bahwa karakter seorang prajurit TNI atau yang ksatria militer Indonesia itu --yang masih aktif atau purnawirawan-- kaku, 'galak', protokoler, sulit diajak dialog, bisa saja tidak seluruhnya benar.

Bila ada anggapan bahwa karakter seorang prajurit TNI atau yang ksatria militer Indonesia itu --yang masih aktif atau purnawirawan-- kaku, 'galak', protokoler, sulit diajak dialog, bisa saja tidak seluruhnya benar.

Nyatanya: sosok Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu tidak terkesan begitu. Pribadi yang egaliter, 'nyantai', luwes, dan terbuka untuk berdiskusi soal keindonesiaan.

Bukan hanya klaim lho. Tapi memang ada informasi dari banyak orang yang telah atau kerap bertemu dengan Menteri Ryamizard. Salah satunya itu seorang Yo Ondofolo (Kepala Suku Tertinggi) di Babrongko Umandrouw, Ebungfauw, Jayapura, Papua.

Menjadi kebahagiaan bagi sang Yo Ondofolo itu dapat berbincang dengan Menteri Ryamizard. Dapat memberikan ide tentang Indonesia dan tanah leluhurnya: Papua.

Dan yang tak disangkanya: semua dilayani Menteri Ryamizard dengan santun, rendah hati dan suasana akrab. Tidak angker seperti stigma militer.

Banyaknya pengakuan dari berbagai orang tentang tipologi Menteri Ryamizard yang jauh dari kesan seorang "tentara" adalah nilai lebih buat Indonesia. Menunjukkan: kesadaran seorang pejabat publik mengenai status kariernya saat ini.

Tidak disamakan antara ketika masih berdinas di militer dengan setelah purnawirawan. Dan dengan bersikap begitu, akan membuat selamanya selalu dekat dengan masyarakat.

Tidak ada rasa canggung dari masyarakat untuk 'bersentuhan' dengan Menteri Ryamizard untuk membahas kondisi Indonesia. Rasa cinta dari masyarakat pun akan selalu ada untuk sosok berkepribadian ala Menteri Ryamizard.

Ketika di TNI, dipuja masyarakat sebab melindungi dan memberikan rasa aman dengan menjaga pertahanan. TNI dan rakyat adalah 'senafas'. Begitu purnawirawan, bersikap 'humble'. Bergaya bak sipil yang akhirnya membuat bisa berbaur dengan masyarakat.

Meskipun begitu; sebagai purnawirawan TNI, Menteri Ryamizard dipastikan tidak bakal kehilangan ketegasan. Layaknya dulu masih aktif di militer. Tengok saja segala kebijakan dan pemikirannya tentang Indonesia. Semua tegas: tak ada tawar menawar untuk keutuhan, kedaulatan NKRI.

Tegas melawan ide khilafah yang berbenturan dengan Pancasila sebagai pedoman luhur kehidupan keindonesiaan. Tegas bahwa separatisme harus ditindak sebab mengancam persatuan Indonesia. Dan semua konsistensinya untuk Pancasila dan UUD 1945 yang harus terus dirawat.

Rasanya: Indonesia saat ini dan ke depan memerlukan sosok tipe Menteri Ryamizard. Personal yang bisa diterima seluruh pihak. Tidak ada konflik. Pribadi yang "mudah didekati" masyarakat. Semua itu harus diakui jadi syarat terajutnya persatuan Indonesia.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Yanuar Nurcholis Majid

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler