Hari ini, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke Universitas Pertahanan. Kampus Bela Negara itu mengundang beliau untuk memberikan arahan pentingnya menjaga Indonesia.
Pada waktu yang sama, seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Tepat 91 tahun yang lalu. 1928. Perwakilan pemuda pemudi dari penjuru Tanah Air berikrar dan berjanji.
Tapi ada yang menyoroti kenapa Menhan Prabowo Subianto tidak memimpin upacara di Kementerian Pertahanan. Ada apa gerangan? Rupanya banyak yang belum ketahui tapi sudah berkomentar miring.
Pak Menhan justru memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan cara bertemu langsung dengan Pemuda. Mereka adalah mahasiswa Universitas Pertahanan. Mereka adalah generasi penerus yang akan ikut berkontribusi membela bangsa dan negara.
Bukankah upacara Sumpah Pemuda itu wajib? Yaa, memang wajib. Sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan, Menhan Prabowo Subianto ingin merefleksikan momentum kali ini dengan pemuda. Sikap seperti itu mencerminkan keseriusan beliau pada generasi muda.
Oiyaa, Menhan Prabowo diundang ke Universitas Pertahanan untuk memberikan arahan kepada para mahasiswa. Tentunya beliau berpikir, memperingati Hari Sumpah Pemuda bersama mahasiswa, sama halnya dengan melakukan upacara secara simbolis.
Jadi, kalau masih ada orang yang berkomentar miring. Komentar yang tak berdasar. Baiknya dicerna dulu niat baik dari Menhan Prabowo Subianto. Karena upacara dan jumpa langsung dengan Pemuda adalah dua refleksi yang sama-sama memperingati perjuangan pemuda terdahulu.
Selamat Hari Sumpah Pemuda. Harapan besar kami agar Kementerian Pertahanan merangkul generasi muda untuk ikut menjaga pertahanan dan kedaulatan NKRI. Terima kasih Menhan Prabowo sudah merefleksikan momentum Sumpah Pemuda bersama pemuda dan mahasiswa. (*)
Ikuti tulisan menarik Yanuar Nurcholis Majid lainnya di sini.