x

Iklan

Imam Pamuji

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 15 November 2019 15:06 WIB

5 Tip Memilih Reksa Dana yang Terbaik

Platform-platform yang menjual produk reksa dana berkinerja buruk perlu diwaspadai.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pasar reksa dana sedang dihebohkan dengan kasus suspensi dua reksa dana yang dikelola PT Narada Aset Manajemen, yaitu Narada Saham Indonesia dan Narada Campuran I oleh agen penjual reksa dana (Aperd) Bareksa.

Kinerja Narada Saham Indonesia yang merupakan reksa dana saham dan Narada Campuran I yang berbentuk reksa dana campuran ini dalam 3 hari terakhir anjlok. Nasabah yang terlanjur berinvestasi melalui platform ini hanya bisa gigit jari.

Hiruk-pikuk ini pun mengingatkan pada siapa pun bahwa investasi reksa dana itu perlu kehati-hatian dan tak hanya asal dalam memilih produk reksa dananya, tetapi juga perlu cerdas dalam memilih platform terpercaya yang benar-benar menjajakan produk reksa dana yang berkinerja terbaik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kata pepatah, jangan membeli kucing dalam karung. Makanya, perlu kehati-hatian bagi investor dalam membeli produk dan memilih penjual reksa dana tersebut. Platform-platform yang menjual produk reksa dana berkinerja buruk perlu diwaspadai.

Oleh sebab itu, ada baiknya masyarakat memiliki kecakapan dalam berinvestasi reksa dana. Berikut ini tips-tips membeli reksa dana terbaik yang wajib diketahui:

1. Cermati tingkat imbal hasil (return)

Tujuan siapa pun dalam berinvestasi adalah mendapatkan cuan. Oleh sebab itu, sebelum memilih reksa dana tertentu, perhatikanlah besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan masa lampau (historikalnya). Ini adalah indikator yang sering digunakan investor untuk menilai kinerja reksa dana.

Mudahnya, bandingkan lah return reksa dana dalam lima tahun terakhir dengan return IHSG. Kalau lebih tinggi dari IHSG dapat dikatakan reksa dana tersebut lebih baik dibandingkan kinerja IHSG (outperform).

2. Amati tingkat risiko (risk)

Ada empat jenis reksa dana mulai dari reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Masing-masing memiliki potensi risikonya. Karena berlaku prinsip high risk high return maka setiap investor memilih reksa dana sesuai dengan kesiapan menanggung potensi risiko dalam hal ini kerugian. Dengan kata lain, jika tingkat return reksa dana cukup tinggi maka risiko yang tinggi tersebut sudah sepantasnya bisa diterima.

3. Perhatikan dana kelolaan dan unit penyertaan

Kinerja reksa dana dapat dinilai dari AUM (Asset Under Management) dan UP (UP) yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan ini menjadi salah satu indikator apakah suatu reksa dana dapat bertahan terus dalam jangka panjang atau tidak.

4. Cermati biaya investasi reksa dana

Poin yang satu ini boleh dikata sensitif. Secara umum investor menginginkan biaya yang semurah mungkin dan kalau bisa bahkan gratis. So, bandingkan lah biaya transaksi reksa dana di platform satu dengan lainnya. Perhatikan betul apakah biaya-biaya terselubung yang mungkin tak disadari.

5. Pilih platform terpercaya

Memilih platform terpercaya penting untuk keamanan dan peningkatan dana yang diinvestasikan. Oleh sebab itu, sebaiknya investor memilih platform terpercaya yang benar-benar menyediakan reksa dana-reksa dana berkinerja baik sehingga tidak terlalu sering mengecewakan investor. Saat ini ada banyak platform investasi reksa dana yang bisa dipilih, semisal IPOTFUND sebagai supermarket reksa dana online terbesar di Indonesia, dan bisa dimanfaatkan untuk mendulang cuan. Platform yang terpercaya dengan produk-produk reksa dana yang berkinerja baik sangat diimpikan investor.

Ikuti tulisan menarik Imam Pamuji lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu