5 Superhero Ini Tidak Difilmkan Marvel atau DC
Rabu, 8 Januari 2020 15:23 WIBDaftar superhero berikut ini dijamin tidak akan pernah kamu temukan di serial marvel ataupun DC
Siapa sih yang tidak kenal tokoh-tokoh pahlawan yang berasal dari jagat MARVEL dan DC? Ada Superman, Spiderman, Captain America, Thor, Black Panther, Iron Man dan banyak lagi yang lainnya. Berbekal kekuatan super yang dimiliki, mereka menjadi sosok yang selalu membantu manusia saat berada dalam kesusahan.
Namun, ada nih sosok superhero yang sama sekali tidak dikenali. Mereka adalah figur-figur hebat yang berasal dari wilayah pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka memang tidak memiliki kekuatan super, tapi bisa menyelamatkan banyak orang dan membawa perubahan pada arah yang lebih baik.
Siapa saja sih mereka? Berikut sosok superhero dari pedalaman NTT yang belum pernah ditampilkan di seluruh layar kaca manapun!
- Anto, Melawan Arus Sungai dan Hampir Menjadi Santapan Hewan Buas
Anto dan istrinya yang bernama Rifa merupakan salah satu Guru Garis Depan (GGD) yang mengabdikan dirinya di daerah pedalaman NTT, tepatnya di Kabupaten Timur Tengah Selatan. Untuk sampai ke lokasi mengajar, Anto mesti melewati sungai terlebih dahulu.
Suatu hari saat Anto berangkat ke sekolah, hal yang tidak diduga terjadi. Hari itu arus sungai sangat deras dan menghanyutkan Anto hampir ke muara sungai yang terdapat banyak buaya.
Beruntungnya Anto berhasil terhenti sebelum sampai di muara sungai berkat dua batu besar yang menjepit Anto dan motornya. Kejadian tersebut tidak membuat Anto batal mengajar di hari itu. Setelah berhasil keluar dari bahaya, ia tetap pergi ke sekolah untuk mengajar murid-muridnya yang sudah menunggu.
- Ahmad Haris, Semangat Mengajar Sampai ke Pulau Buaya
Di pedalaman sana ada sebuah daerah dengan nama Pulau Buaya, merupakan salah satu desa yang ada di Kec. Alor Barat Laut, Kab. Alor, NTT. Tempat ini sangat terpencil, bahkan belum memiliki akses listrik dan air bersih.
Suatu hari kami pernah berkunjung ke Pulau Buaya, saat akan pulang, kami bertemu dengan seorang pria paruh baya yang meminta izin menumpang di perahu kami. Di tengah perjalanan, ia meminta untuk diturunkan di dekat pantai. Sayangnya, arus yang cukup deras dan banyaknya karang membuat perahu kami tidak bisa menepi. Kami kaget karena ia nekat turun di tengah laut dan berenang untuk sampai ketepian.
Dia bernama bernama Ahmad Haris, seorang guru yang mengajar di Madarasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Ternate, Pulau Buaya. Keterbatasan alat transportasi membuatnya harus berenang sepulang dari sekolah. Sungguh perjuangan yang sangat luar biasa dari seorang pahlawan tanpa tanda jasa.
Baca Juga : Perahu Untuk Guru
- Alya, Jenius dari Pedalaman
Di usianya yang baru 11 tahun, ia sudah merasakan kerasnya hidup. Namanya Alya, baginya sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat mencari nafkah. Di sekolah ia berjualan es dan keripik untuk membantu mengurangi beban kedua orang tuanya.
Alya adalah seorang anak yang cerdas dan selalu menjadi juara kelas. Selain itu, ia juga berprestasi dalam bidang musabaqah tilawatil quran (MTQ). Saat dewasa nanti, Alya bercita-cita untuk menjadi seorang perawat. Namun, saat ini ia harus berusaha keras terlebih dahulu agar memiliki dana yang cukup untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMP.
Baca Juga : Tak Ada Dana, Alya Terancam Tak Bisa Lanjut SMP
- Siti si Anak Kemiri
Menjadi seorang yatim piatu di usia yang masih sangat muda bukanlah hal mudah untuk Siti. Saat ayah dan ibu meninggalkannya, ia harus diasuh oleh kakek dan neneknya. Namun, lagi-lagi ia mesti menerima kenyataan pahit, kakek dan nenek yang mengasuhnya juga meninggal dunia saat ia baru duduk dibangku kelas 5 SD.
Saat itu Siti kecil diasuh oleh pamannya yang tinggal di kaki gunung Dusun Tinahing, Desa Lawahing, NTT. Namun, sang paman harus meninggalkannya sendirian karena ia pergi bekerja di kota, saat itu Siti masih duduk di bangku SMP. Mulai saat itu Siti berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolahnya dengan menjadi pencari kemiri.
Baca Juga : Yatim Piatu, Siti Jual Kemiri Demi Lanjut Sekolah
- Musa, Pahlawan Bertongkat
Penyakit polio yang menyerangnya membuat Musa harus berjalan dengan satu kaki sejak usia 6 tahun yang dibantu dengan dua tongkat penyangga. Ia tinggal di Kalabahi, Alor, NTT. Kekurangan yang ia miliki tidak membuatnya kehilangan semangat untuk membantu orang lain. Saat ini di usia senja nya ia memilih menjadi seorang guru ngaji untuk anak-anak di desanya secara sukarela.
“Tidak ada sesuatu yang bisa saya lakukan untuk menolong orang lain. Mungkin dengan cara mengajarkan mereka mengaji, bisa menjadi bekal untuk akhirat nanti,” kata Musa dengan penuh semangat.
Baca Juga : Bantu Kios Ustadz Musa, Guru Ngaji yang Tak Digaji
Selain lima orang di atas, masih banyak lagi sosok superhero yang berasal dari pedalaman. Semoga para pahlawan super ini selalu diberikan kekuatan dan kesehatan ya, agar mereka bisa terus membantu orang di sekitarnya.
Semoga menjadi motivasi bagi kita semua agar mau menjadi superhero juga untuk orang-orang di sekitar kita, baik dengan kekurangan ataupun kelebihan yang kita miliki.
Baca selengkapnya disini : Tidak Difilmkan MARVEL atau DC, Berikut Kisah 5 Pahlawan dari Pedalaman NTT
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
5 Tips Efektif Tetap Produktif Bekerja di Rumah
Kamis, 4 Juni 2020 14:12 WIBSaatnya Layarkan Kurban ke 3 Daerah Terpencil Ini
Rabu, 3 Juni 2020 05:55 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler