Sebelum berangkat para petugas akan mendapat obat anti-penularan, termasuk masker. Selain itu, petugas juga akan mendapat suplai makanan di bawah pengawasan ketat. Skema tersebut juga akan berlaku setibanya mereka di Tanah Air. Hal tersebut dilakukan supaya penjemput dipastikan tidak terpapar virus corona. Rencananya, pendaratan tiga pesawat yang akan membawa WNI akan dilakukan di Lanud Halim Perdana Kusuma.
Untuk karantina WNi yang dievakuasi dari Wuhan itu akan disiapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Karantina yang dimaksud beda dengan isolasi. Hal itu ditegaskan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono.
"Ingat, karantina bukan isolasi. Kalau isolasi bicara pada penyakit, pada orang," kata Anung, Jakarta, Kamis, 30/1, seperti ditulis laman CNNIndonesia.com. "Karantina itu pengamatan agar orang ini dipastikan sehat dalam kurun waktu tertentu.”
Dia menambahkan, dalam kondisi karantina, orang dipantau dalam satu hingga dua hari di suatu tempat. Jika dalam masa karantina tersebut tidak terdapat indikasi yang mengarah pada infeksi virus corona, maka orang tersebut diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Sementara bagi WNi yang kebetulan sedang batuk dan pilek saat dipulangkan, akan dilakukan pengawasan dan kemudian dimasukkan rumah sakit. “Di dalam kamar isolasi untuk dilakukan pengawasan kesehatan secara intensif," kata dia.
Anung menolak mengungkapkan lokasi karantina bagi WNi tersebut. Sebab, opsi karantina hanya diambil jika evakuasi WNI dari Wuhan dilakukan ketika masa lock down kawasan tersebut belum berakhir.
Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.