Telah lama petani menjadi profesi yang terpinggir dalam ranah pembangunan di Indonesia. Namun demikian, akhir-akhir ini telah banyak program pertanian yang dijalankan oleh pemerintah pusat dan daerah. Pertanian sendiri merupakan salah satu sektor terbesar yang menyumbang PDB di Indonesia. Banyak daerah di Indonesia kemudian meningkatkan potensi pertanian, seperti halnya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Berau.

Pertanian di Berau adalah salah satu sektor produktif yang tengah menjadi fokus dari pemerintah Kabupaten Berau. Potensi pertanian di Berau sendiri terbilang besar karena Berau memiliki lahan pertanian seluas 93.000Ha, dimana 4.206Ha, diantaranya adalah pertanian jagung. Bupati Berau, H. Muharram menginginkan agar produksi jagung di Berau dapat terus ditingkatkan. Capaian luar bisa pertanian jagung di Berau ialah pada tahun 2018, dimana Berau penyumbang terbesar produksi jagung se-Kalimantan Timur. Prestasi ini tidak bisa terlepas dari kepemimpinan Bupati Berau H. Muharram, dimana sebagian besar program-program yang dijalankan, berpihak kepada pertanian dan pedesaan. Sebut saja program ADK atau alokasi dana kampung dan BUMK atau badan usaha milik kampung, dimana produk-produk unggulan suatu kampung dikelola kedalam badan usaha yang dijalankan secara profresional dan mandiri.

Produk unggulan jagung sendiri tidak bisa terlepas dari inovasi yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Berau, dimana petani menggunakan bibit hibrida jagung. Dilansir dari technology-indonesia.com, Bupati Kabupaten Berau, H. Muharram, mengatakan bahwa varietas bibit hibrida jagung NASA 29 mampu meningkatkan produksi jagung berau hingga 10-12 ton/ha. Dengan produk unggulan jagung hibrida, diharapkan produksi pertanian jagung tidak hanya meningkat, namun turut serta meningkatkan kesejahteraan petani jagung.

Ikuti tulisan menarik Rizki Siahaan lainnya di sini.