x

ar-Raayah

Iklan

jauharatul uyun

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Januari 2020

Selasa, 11 Februari 2020 15:12 WIB

Kampusku Surga Duniaku (STIBA Ar-Raayah)

Dunia terus berputar, dan takdir seseorang telah ditentukan oleh sang Khaliq. 11 juli 2017 aku ditakdirkan untuk melanjutkan pendidikanku di STIBA AR-RAAYAH Sukabumi, Jawa Barat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

KAMPUSKU SURGA DUNIAKU
(STIBA AR-RAAYAH)

oleh: Jauharatul Uyun

Dunia terus berputar, dan takdir seseorang telah ditentukan oleh sang Khaliq. 11 juli 2017 aku ditakdirkan untuk melanjutkan pendidikanku di STIBA AR-RAAYAH Sukabumi, Jawa Barat. Perjalanan jauh dari Aceh ke Sukabumi akhirnya berhasil kutempuh. Tinggal menghitung langkah, gerbang berwarna kuning dari berkejauhan mulai terlihat, hatipun berdebar semakin kencang. Alhamdulillah aku mulai memasuki gerbang yang menjulang tinggi, dan ku mulai menapakkan kedua kakiku diatas kerikil hitam yang penuh makna kehidupan.

Kulanjutkan langkahku, dan aku melihat pemandangan yang luar biasa akan keindahannya. Sebelah kanan dan kiri ku penuh dengan pepohonan hijau yang memberikan kesejukan, dan rerumputan indah yang dibasahi embun suci. Kutegakkan pandanganku untuk melihat hal-hal yang istimewa lainnya yang akan aku dapatkan dalam perjalanku. Pandanganku tiba-tiba langsung tertuju pada sebuah bangunan yang sangat menabjubkan, tempat berkumpulnya umat islam untuk menyembah rabb-Nya, bangunan itu adalah mesjid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mesjid Ar-raayah adalah tempat utama para penghuni Ar-raayah untuk beribadah. Dinding-dinding masjid tersebut menjadi saksi akan suara mereka yang merdu meramaikan tempat ini. Mesjid ini sangatlah luas dan terdiri dari dua lantai, lantai pertama untuk jamaah laki-laki dan lantai dua untuk perempuan. Masjid yang memberikan ketenangan bagi siapa yang memasukinya ini, memiliki keunikan terkhusus yaitu masjid yang dibangun tanpa ada tiang penahan ditengah bangunan (tiang yang biasanya memisahkan barisan antara jamaah), akan tetapi bangunan ini berdiri dengan sangat kokoh selaknya masjid lain yang menggunakan tiang penahan bangunan.

Ar-raayah sangatlah luas, luas dalam berbagai hal, dari segi tanah maupun ilmunya. Apabila seseorang mengelilinginya dengan kedua kaki, maka ia akan merasakan lelah sehingga sandi-sandi kakinya seakan mau terpisah. Dan para penghuni Ar-raayah bukanlah sembarang orang, mereka adalah orang-orang yang terpilih dan dipercayai Allah untuk menghidupkan lingkungan yang penuh keberkahan dan saling mengajak saudaranya dalam kebaikan. Mereka orang-orang yang mempunyai tekad luar biasa dalam berjihad fisabilillah, memiliki semangat yang berkobar untuk mengembalikan kebangkitan Islam yang sedikit demi sedikit mulai dihapus oleh kaum kafir para musuh Islam.

Motivasi yang tidak pernah berhenti terus tertutur dari mulut para pendidik mahasiswa/i Ar-raayah yang memiliki satu tujuan, yaitu demi menggapai ridho Allah dan mengharapkan surganya. Tali persaudaraan diantara pendidik dan pelajar sangatlah kuat seperti orang tua dan anak kandungnya. Inilah keistimewaan yang ada pada agama Islam, kekuatan silahturrahmi yang begitu indah.

Beribu kenikmatan terus mengalir kepada penghuni Ar-raayah. Kenikmatan terus mengajari mereka akan penting dan indahnya bersyukur kepada sang khaliq yang maha kuasa akan segala-galanya. Sungguhlah tempat ini memberikan ketentraman bagi penghuni Ar-raayah. Orang-orang yang dermawan terus mengeluarkan harta mereka untuk membantu penghuni Ar-raayah dalam memenuhi kebutuhan mereka. Tidak ada rasa takut akan berkurangnya harta mereka setelah menginfaqkan kepada penghuni Ar-raayah, karena mereka orang-orang yang menuntut ilmu dijalan Allah, dan penghafal kitab suci al-Quran. Sungguh indah lingkungan ini, lingkungan yang didamba-dambakan setiap muslim.

Ar-raayah memiliki beberapa produk yang luar biasa, dan produk ini membantu pihak yayasan dalam meningkatkan ekonomi lingkungan ini. diantara produk itu adalah buah-buahan yang berbagai macam ragam untuk meningkatkan stamina para penuntut ilmu, sayur-mayur yang melengkapi kebutuhan tubuh para penuntut ilmu, beribu telur ayam yang dihasilkan dari ratusan ayam yang sangat segar, ikan lele yang dirawat dalam kolam ikan untuk meningkatkan daya ingat para penghafal al-Quran dan penuntut ilmu syar’iyah, dan puluhan ekor kelinci Dan kambing dan beberapa ekor rusa.

Kumulai melangkahkan kedua kakiku kembali untuk menuju tempat yang seharusnya aku masuki, kulewati jalan yang semakin lama semakin sempit. Terbesit di pikiranku, apakah aku akan tinggal di semak-semak hutan?

Dan ternyata ketika aku sampai ketempat tujuanku, pikiran yang tegambar di otakku ternyata salah. Mataku terbuka lebar saat aku berhenti di depan gerbang hitam yang menjulang tinggi ke atas sehingga tidak ada satu orang pun bisa melihat apa yang terdapat di dalam gerbang hitam ini. Perasaanku semakin kacau, perasaan takut mulai menghantuiku karena besarnya gerbang hitam seakan aku akan memasuki rumah tahanan para kriminal.

Akan tetapi setelah aku melangkahkan kedua kakiku untuk masuk kedalam gerbang itu, semua pikiran yang terbesit di otakku ternyata salah total. Dalam sekejab aku tercengang melihat apa yang ada di balik gerbang hitam yang misterius itu. Ternyata dibalik itu semua aku melihat pemandangan yang tak aku duga. Aku melihat para wanita sholihah seperti para penghuni surga, dengan ramah, dan senyuman berjuta makna mereka menghampiriku. Aku mendapatkan ketenangan luar biasa yang tidak pernah aku dapatkan di dunia luar sana. Mereka membawa barang ku menuju asrama dan mengantar ku kedalam kamarku yang akan aku tepati.

Di dalam kamar terdapat ranjang, lemari buku, dan tempat penyimpanan baju, kamar yang cukup luas dan dihuni oleh 12 orang. Kamar ku terletak diasrama yang memiliki empat lantai, tiga lantai digunakan untuk kamar dan satu lantai untuk gudang. Asrama ini memiliki desain yang unik, yaitu desain bangunan negara timur. Depan asrama terdapat taman yang tidak begitu luas akan tetapi menambahkan keindahan asrama bagi yang melihatnya.

Aku memberanikan diri untuk melihat suasana yang lain yang membuat diriku semakin penasaran dengan hal-hal yang menakjubkan lainnya. Dan akhirnya aku melihat ayunan yang terletak di dekat asrama yang memiliki empat lantai, ayunan itu menjadi tempat bermainnya para mahasiswi apabila mereka merasa jenuh. Sebelah ayunan itu terdapat dapur (tempat makan seluruh mahasiswi) yang sangat rapi dan cukup luas. Disebelah kanan dapur terdapat asrama yang hanya memiliki satu lantai, asrama ini memiliki aula yang sangat luas, dan kamar luas yang dihuni oleh 18 orang.

Disebelah kanan asrama ini terdapat gedung utama ditempat ini, yaitu gedung perkuliahan Ar-Raayah, tempat para mahasiswi berjuang demi menggapai impian mereka. Mereka akan menghafal al-Quran, menyembah Sang Kholiq, dan menggali ilmu syar’iyah demi menegakkan kalimat tauhid.

Sungguh indah lingkungan yang sholihah ini, terasa hidup di surga sebelum menuju surga yang hakiki, karna satu hal yang tak pernah akan hilang dari lingkungan ini, yaitu al-amru bil ma’ruh wannahyi ‘anil munkar. Semoga Allah mengumpulkan kita para muslimin di surganya dan menjaga kita dari perbuatan keji dan gangguan syaitan. Amin ya rabbal alamin.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik jauharatul uyun lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler