x

Pelatihan Penanggulangan Kebakaran

Iklan

Danur Osda

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Minggu, 1 Maret 2020 21:37 WIB

Kewajiban Pelatihan Penanggulangan Kebakaran Pada Suatu Perusahaan

Setiap tempat kerja berisiko untuk mengalami musibah seperti kebakaran. Penyebab kebakaran bermacam-macam, mulai dari ketidakdisiplinan mematuhi aturan yang berlaku hingga masalah yang terjadi secara mendadak dan tidak disengaja. Apapun penyebabnya, yang paling awal dilakukan saat mengalami kebakaran adalah memastikan keamanan diri dan melakukan penanggulangan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setiap tempat kerja berisiko untuk mengalami musibah seperti kebakaran. Penyebab kebakaran bermacam-macam, mulai dari ketidakdisiplinan mematuhi aturan yang berlaku hingga masalah yang terjadi secara mendadak dan tidak disengaja. Apapun penyebabnya, yang paling awal dilakukan saat mengalami kebakaran adalah memastikan keamanan diri dan melakukan penanggulangan.

Penanggulangan kebakaran di tempat kerja bisa dilakukan siapa pun. Namun, orang tersebut harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu guna menegaskan kualifikasi yang dimiliki. Hal ini wajib menjadi prioritas karena dampak kebakaran sangat merugikan, baik bagi perusahaan maupun pekerja.

 

Prosedur Penanggulangan Kebakaran 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menanggulangi kebakaran di tempat kerja, perlu dibentuk sebuah unit yang akan menangani hal ini pertama kali. Namun, hal ini berkaitan dengan jumlah pekerja di perusahan tersebut serta klasifikasi tingkat potensi kebakaran.

Tim inilah yang bertugas untuk melakukan tindakan pencegahan, pengurangan, dan pemadaman kebakaran. Tugas mereka di antaranya mengendalikan bentuk energi, menyediakan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran, serta sarana evakuasi, mengendalikan penyebaran asap dan gas, membentuk unit penanggulangan kebakaran, dan pelaksanaan latihan penanggulangan.

Untuk menjadi anggota penanggulangan kebakaran di tempat kerja, syaratnya adalah  sehat secara jasmani dan rohani, memiliki usia antara 25 tahun hingga 45 tahun, pendidikan terakhir minimal SMA dan telah mengikuti kursus teknis penanggulangan kebakaran tingkat I dan tingkat II.

Selain anggota, perlu ada koordinator penanggulangan kebakaran. Tugas koordinator adalah memimpin tindakan penanggulangan kebakaran sebelum mendapatkan pertolongan dari pihak terkait, menyusun program kerja dan kegiatan, serta mengusulkan anggaran, sarana, dan fasilitas yang diperlukan.

 

Pentingnya Peran Ahli K3

Ahli K3 (Keselamatan dan Kesehatan kerja) memiliki peran yang sangat penting dalam perusahaan. Tugas ahli K3 antara lain membantu mengawasi pelaksanaan undang-undang, memberikan laporan kepada pihak terkait, merahasiakan keterangan yang berkaitan dengan rahasia perusahaan, menyusun program kerja, dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

Untuk menjadi seorang ahli K3 khusus penanggulangan kebakaran ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi, antara lain sehat secara jasmani dan rohani,  memiliki pendidikan minimal D3 Teknik, telah bekerja selama minimal 5 tahun di tempat tersebut, dan telah mengikuti kursus terkait penanggulangan pemadaman.

 

Faktor Risiko Kebakaran

Ada perbedaan antara satu tempat dengan tempat lain terkait jenis kebakaran yang mungkin terjadi. Untuk memudahkan penanggulangan, klasifikasi dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu:

  • Bahaya kebakaran ringan

Dalam kelompok ini, ciri-ciri tempat kerja yang baik adalah tidak mudah terbakar. Apabila terbakar pun, panas yang dilepaskan dalam taraf rendah. Hal ini membuat api yang menjalar lebih lambat. Bangunan yang memiliki risiko bahaya kebakaran ringan di antaranya tempat ibadah, gedung perkantoran, perumahan, restoran, dan sebagainya.

  • Bahaya kebakaran sedang 1

Tempat kerja dalam klasifikasi ini memiliki risiko untuk terbakar, meskipun masih dalam tahap sedang. Adanya bahan setinggi 2,5 meter semakin menambah risiko kebakaran di tempat kerja. Jenis tempat kerja antara lain tempat parkir, pabrik elektronika, pabrik roti, dan sebagainya.

  • Bahaya kebakaran sedang 2

Perbedaan atas kelompok yang kedua adalah pada ketinggian timbunan bahan yang dimiliki. Setidaknya, bahan timbunan mencapai 4 meter. Bangunan yang termasuk di dalamnya, adalah penggilingan padi, pabrik bahan makanan, gudang perpustakaan, dan pabrik kulit.

  • Bahaya kebakaran berat

Tempat kerja ini memiliki bahan-bahan yang mudah terbakar. Ada bahan yang berbentuk cair, serat, dan bahan lainnya yang membuat api cepat membesar dan menyebar dengan cepat. Bangunan tersebut adalah pabrik kimia, pabrik korek api, hanggar pesawat terbang, dan sebagainya.

Karena begitu besar tanggung jawab seorang ahli K3, perlu ada pendampingan dan pelatihan sungguh-sungguh. Dalam hal ini, dengan memberikan pelatihan K3 kepada calon ahli K3 untuk membangun skema keamanan dan pencegahan kebakaran.

Sumber: Pentingnya Pelatihan K3 Investigasi Insiden Dalam Suatu Perusahaan

Ikuti tulisan menarik Danur Osda lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler