x

Hand sanitizer herbal buatan peneliti-peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dipamerkan di fasilitas penelitian LIPI di Cibinong, Jawa Barat, Kamis, 12 Maret 2020. ANTARA

Iklan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Maret 2020

Sabtu, 14 Maret 2020 17:09 WIB

Cara Sekolah Menangkal Virus Korona

Gencarnya wabah penyakit yang dibawa virus korona tipe baru menghentak dunia. Berbagai upaya penanganannya dilakukan segala lapisan masyarakat. Sekolah tidak luput dalam upaya ini

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Muhammad Dhelshady, keponakan saya, mengurungkan niatnya untuk pulang ke tanah air. Libur perkuliahan menjelang dilangsungkannya semester baru itu pun dilaluinya dengan berdiam di asrama. Langkah ini ia pilih sebagai upaya meminimalisasi dampak virus korona. Dengan berdiam di sana, mahasiswa North Metropolitan TAFE, Australia ini ingin menghindari kerumunan orang yang mungkin saja jadi penyebab virus datang.

Australia memang menerapkan kebijakan karantina bagi warganya yang bepergian ke luar negeri. Hal ini berlaku pula bagi Dhelshady. Seandainya ia pulang ke tanah air, ia mesti menjalani empat belas hari di tempat karantina begitu ia kembali.

Di tanah air , belum lama berselang, murid SD Jakarta Nanyang School (JNY) Tangerang, Banten berbaris untuk diperiksa suhu tubuh. Mereka yang memiliki suhu di atas 37 derajat celcius akan dianjurkan untuk diperiksa dokter. Pemeriksaan yang sama diterapkan kepada semua guru, karyawan dan tamu. Sekolah menggelar prosedur periksa kesehatan ini sebagai upaya antisipasi terhadap penyakit Covid-19 yang disebabkan virus korona tipe baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merebaknya kasus penyakit yang disebabkan oleh virus korona mendorong setiap elemen untuk menanggulanginya. Upaya pencegahan dilakukan dengan beragam cara. Dunia pendidikan mengambil peran sebagai elemen yang melakukan upaya gencar dalam pencegahannya. Mengingat dunia pendidikan, khususnya sekolah, merupakan komunitas yang didiami banyak orang. Guru, karyawan, dan murid melebur jadi satu di sana.

Serangan Covid-19 yang berlangsung saat ini bersinggungan dengan waktu pelaksanaan Ujian Nasional. Setiap sekolah mempersiapkan diri menyongsong ujian yang akan digelar mulai bulan ini untuk tingkat SMK. Sekolah melakukan sejumlah langkah pencegahan sesuai surat edaran yang dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 3 tahun 2020.

Surat edaran yang berisi 18 poin instruksi itu salah satunya berkaitan dengan Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Keberadaan tempat ini hendaknya lebih dioptimalkan. Selain itu, instruksi yang tertuang dalam surat edaran tersebut menyinggung tentang kehadiran siswa di sekolah. Siswa yang menderita sakit diperkenankan untuk tidak hadir di sekolah dan tidak dikenai sanksi.

Beragam upaya yang dilakukan memberi gambaran bahwa Covid-19 merupakan masalah bersama. Serangan virus yang awalnya merebak di kota Wuhan, provinsi Hubei itu, menuntut kesigapan segala pihak. Dunia pendidikan, khususnya sekolah, tidak terkecuali.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu