Desa hari ini mendapatkan angin segar, berkat banyak kebijakan dari negara yang berfokus pada pengembangan dan pembangunan desa. Tercatat dana desa yang disalurkan oleh pemerintah pusat lewat APBN, angkanya selalu naik dari tahun ke tahun. Kenaikan pagu anggaran ini menjadi indikasi bila pemerintah kian serius untuk mengembangkan dan mengelola desa.

Selain pemerintah pusat melalui APBN-nya, pemerintah daerah juga telah melakukan kebijakan yang kurang lebih sama. Adalah Kabupaten Berau di Kalimantan Timur yang mengembangkan konsep dana kampung, alokasi dana ini bersumber dari APBD. Dengan penggunaannya yang berfokus pada kegiatan-kegiatan pembangunan dan pengembangan kampung.

Salah satu hasil dari dana kampung ialah pembangunan sarana dan prasarana kampung. Di Kampung Sido Bangen misalnya dana kampung ditujukan untuk pembangunan kantor kepala kampung. Di kantor ini nantinya akan berfokus pada pelayanan administrasi kependudukan, utamanya pembuatan akta kelahiran dan kartu Indonesia anak (KIA). Tujuannya agar anak-anak memiliki catatan administrasi yang lengkap, dan memudahkannya untuk bersekolah, serta sebagai syarat dalam menerima manfaat atau bantuan yang diberikan oleh negara kepada siswa.

Dengan pembangunan kantor kepala kampung yang representatif inilah maka pelayanan juga diharapkan maksimal. Alokasi dana kampung juga dimanfaatkan oleh Kampung Merasa, dalam menyelenggarakan Pesta Budaya Meja Panjang, tradisi tahunan warga Dayak ini kini menjadi daya tarik wisata. Dengan dana kampung, penyelenggaran, Pesta Budaya Meja Panjang dapat terbantu.

Manfaat alokasi dana kampung cukup besar bagi warga kampung di Berau. Karenanya program yang dicanangkan oleh Bupati Berau, H. Muharram ini harus terus dipertahankan, karena memberikan manfaat yang luar biasa besar kepada warganya.

Ikuti tulisan menarik Rizki Siahaan lainnya di sini.