Akhir bulan lalu kondisi masih cukup santai, beberapa orang masih haha-hihi, bahkan juga pemerintah pusat. Seakan pandemi yang mewabah di sekitaran Asia tidak akan sampai ke Indonesia. Hingga akhirnya di awal Maret hingga sekarang, kondisi telah berubah banyak. Setelah dimumkan ada kasus pertama Covid-19 disusul kasus-kasus lain --beberapa di antaranya bahkan kasus luar biasa--, mulai ada imbauan-imbauan dan kebijakan.
Meski dari pusat belum serius, nyatanya banyak kepala daerah yang lebih serius dalam melakukan penanganan. DKI Jakarta, Solo, Jawa Barat, Tasikmalaya, para kepala daerah masing-masing telah bekerja dan melakukan tindak pencegahan masing-masing. Meski ada banyak pihak yang mengatakan terlalu cepat, terlalu dini, membuat panik dan lain-lain, nyatanya dengan kondisi yang sekarang dihadapi, ada benarnya juga dulu telah diambil langkah yang cepat.
Setelah minggu lalu Gubernur Jawa Barat menyatakan bahwa Jabar siaga 1 Covid-19, Bupati Tasikmalaya pun segera melakukan beberapa langkah, seperti merunut lagi apakah ada warganya yang usai bepergian dari luar negeri atau dari daerah lain, kemudian memantau kondisi kesehatannya
Sejauh ini di Tasikmalaya dan sekitarnya memang belum ada PDP Covid-19, tetapi langkah siaga yang telah dilakukan sangat patut diacungi jempol. Berbagai layanan kesehatan telah diluncurkan dan disosialisasikan pada masyarakat.
Bupati Ade pun berpesan agar masyarakat tetap waspada dan jangan lengah, meski di Tasikmalaya belum ada kasus, tetapi warga harus tetap mengikuti imbauan yang telah dikeluarkan Pemkab, seperti menjaga jarak, hidup sehat dan yang terakhir adalah tetap mendekatkan diri pada Allah. Menjaga iman, ungkap Ade, adalah salah satu manifestasi dari menjaga kebersihan.
Ikuti tulisan menarik Cahaya Tasikmalaya lainnya di sini.