x

Cover Antologi Puisi Senja

Iklan

Geographica of Love

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 April 2020

Senin, 6 April 2020 06:23 WIB

Sebuah Antologi Puisi Senja

Jika esok matahari menampakkan diri Aku ingin dirimu disini Tanpa sekatan untuk menyapa wajahmu

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sekilas Rindu

Oleh: Pena Likurai

Rindu, pada heningmu
Ayat demi ayat saling menyembah
Menengadah pada kejujuran senja
Bahwa pada sebuah Altar yang suci
Kita adalah sang peramal jejak kehidupan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rindu, pada kehangatanmu
Bawalah aku mengalir bersama sunyinya malam
Mendingin pada pejaman kedua bola mata indahnya
Dan luluh dalam gairah kehangatan

Jika esok matahari menampakkan diri
Aku ingin dirimu disini
Tanpa sekatan untuk menyapa wajahmu

Batas Kota, 04 April 2020

Ia Adalah Sesaat Tentang Rasa

Oleh: Pena Likurai

Sesaat memancing tentang rasa 
Bahwa yang lupa adalah mereka yang sepi
Dan tiada penyesalan yang mengingatkan

Ia pergi menyimpan dengan rapi setiap perjanjian
Bahwa yang memberi pesan adalah mereka yang memilih berkorban
Itu adalah setia yang tak terbayarkan oleh air mata

Batas Kota, 04 April 2020

Telaga Tua dan Sebutir Cinta yang Nyaris Mati

Oleh: Pena Likurai

Pada telaga-telaga tua yang bertepi
Sebutir cintamu nyaris mati
Tertekan gelora keserakahan
Dan dengki yang menjulang menutupi napasmu

Cintamu bergulung dalam badai
Tanpa jeritan yang terdengar si kuping penjelajah
Diam adalah tingkahmu menyelam surganya dosa-dosa ciptaan
Bersama hujan yang mati akhir-akhir ini

Jangan jadikan kematian sebagai pernikahan
Sebab padamu perjalanan akan melahirkan cinta
Hingga kegersangan merebak wanginya kembang-kembang
Untuk kembali menyatu dalam pertemuan musim

Batas Kota, 04 April 2020

...................................

Rindu Mendekam di Ceruk

Mario D. E. Kali

Bukan sebuah tempat duduk
Menunggu dipeluk
Lalu merayu dengan muluk-muluk
Sebab rindu mendekam di ceruk

Bukan sebuah tambatan usia
Meninjau batas
Terang dan gelap berarti fana
Sedang tubuh itu getas
Ia senja, rumah tempat kita pulang dengan oleh-oleh apa?

Inerie, 04 April 2020

...................................

Senja dan Air Mata

Oleh: Anas Jati Ramadhan

Di ujung senja ini masih saja
Tiada beda, tiada ganti
Ujung rindu ini masih saja berbisik
Bahkan kini makin menjadi

Senja dan indah yang dipersembahkannya
Senja dan air mata di baliknya
Senja dan dia tentang manis hadirnya
Dan tentang pahit perginya

Apa kata mereka tentang senja?
Entahlah, semesta ini penuh misteri
Apa kataku tentang senja?
Entahlah, aku belum mengerti

Mungkin kini senja sedang menjelaskan padaku tentang arti
Akunya saja yang sulit mengerti
Atau mungkin, dalam hati aku menolak memahami

Yogyakarta, 04 April 2020

...................................

Jingga Bernuansa Perpisahan

Oleh: Melkianus Ninho

Di penghujung senja
Ada pesona jingga yang memberi warna indah
Dan tempat bersama semu di esok tiba

Jingga bernuansa perpisahan
Menatap diufuk barat itu
Semu telah memeluknya
‘Suara pinta’: aku akan kembali dan nantikan aku di waktu yang sama

Belu, 04 April 2020

...................................

Perjuangan Para Pecandu Mimpi

Oleh: Irma Mardiana Gultom

Semburat cahayamu menyisakan rindu tak berkesudahan
Menatapmu dari kejauhan
Mendamaikan hati selepas kepenatan hari

Bila engkau menemani lentera hati
Berbisik tentang cinta yang pupus di persimpangan
Melaju hingga bertemu muara keabadian

Dan Kemilau cahayamu akan jadi bukti nikmat perjuangan para pecandu mimpi
Senja, simpanlah untukku sejuta harapan

Medan, 04 April 2020

...................................

Hari Esok Entah Milik Siapa

Oleh: Agus Ma'ruf Wahyuri

Menengok kalender menanti asa menapaki momen kenangan
Memantau gerak jarum jam untuk menyusun target dan agenda
Menempuh hari bersama putaran mentari

Senja adalah cara mentari berpamit menyisakan jejak langkah kita
Waktu yang telah lewat begitu jauh
Hari ini milik kita
Hari esok entah milik siapa

Bekasi, O4 April 2020

...................................

Momen Diam

Oleh: Barnabe (Abe) Barreto Soares

Senja
Momen untuk diam
Khusyuk dalam doa
bersyukur atas segala anugerah

Senja
momen untuk tenang
menatap panorama detik-detik berlalu

Fatuhada – Dili, 04 April 2020

...................................

Ikuti tulisan menarik Geographica of Love lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler