Hai Milenial, Tabungan dan Deposito Saja Tidak Cukup untuk Kebutuhanmu Masa Depan

Selasa, 21 April 2020 05:53 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagian besar milenial mungkin tahu apa itu tabungan dan sebagin kecil deposito, tapi hanya benar-benar sedikit yang tahu dan menikmati investasi. Memang tabungan dan deposito memberikan bunga. Namun, hanya sedikit milenial yang tahu bahwa walaupun diberi bunga, uangnya tetap menyusut nilainya. Bagaimana pemecahannya?

Saat ini ada stigma pada milenial terkait pengelolaan keuangan. Ada anggapan dan label lumrah bernada negatif kalau milenial saat ini boros dan konsumtif sehingga susah untuk memiliki tabungan.

Milenial banyak mengeluarkan duitnya untuk gaya hidup mulai dari belanja online, kosmetik, ngecafe, wisata kuliner hingga jalan-jalan ke destinasi wisata di luar negeri.

Bagi milenial hidup itu pengalaman. Oleh sebab itu, banyak dari mereka yang mengejar pengalaman konkret dengan rela mengalokasikan uangnya secara tidak wajar ke alokasi keinginan bukannya kebutuhan.

Hal demikian membuat meraka tak berpikiran tentang tabungan. Tabungan saja jauh dari kosa kata hidupnya, apalagi deposito atau investasi. Kalau ditanya, apa itu investasi bisa jadi hanya sedikit yang tahu.

Hal ini tentu sangat disayangkan karena pada dasarnya tabungan dan deposito saja tidak cukup untuk jaminan keuangan di masa depan. Tragisnya lagi, hanya sedikit milenial yang sadar pentingnya keuangan untuk hidup di masa depan.

Sebagian besar milenial mungkin tahu apa itu tabungan dan sebagin kecil deposito, tapi hanya benar-benar sedikit yang tahu dan menikmati investasi. Memang tabungan dan deposito memberikan bunga. Namun, hanya sedikit milenial yang tahu bahwa walaupun diberi bunga, uangnya tetap menyusut nilainya. Dengan tingkat bunga yang relatif kecil, tabungan dan depsoito justru merugikan dari sisi nilai uang.

Menyusutnya nilai uang itu bisa dikonkretkan pada harga-harga kebutuhan di masa depan yang semakin naik, tapi tak sebanding dengan perkembangan uang yang dikembangkan di tabungan dan deposito.

Kenaikan harga-harga ini istilah kerennya inflasi. Efek inflasi ini menggerus nilai uang. Harga beras, indomie, smartphone, telur, motor hingga mobil pada hari ini tentu akan berbeda jauh pada 2 atau 3 tahun ke depan.

Kenaikan harga atas barang-barang yang disebutkan tadi bisa naik drastis, sementara nilai uang yang dimiliki jika diparkir di tabungan dan deposito tentu sulit untuk mendapatkan barang-barang yang sama pada 2-3 tahun depan. Faktanya, ada banyak kebutuhan di masa depan selain itu, mulai dari beli mobil, rumah, menikah, membiayai sekolah anak, pensiun dan sebagainya.

Nah, untuk mememenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa depan ini tentu perlu dipikirkan pengembangan uang yang melebihi nilai inflasi, salah satunya dengan investasi, misalkan investasi saham online melalui IPOTGO milik IndoPremier yang kini sudah sangat mudah. So, don't let inflation eats your money!

Investasi memberikan cuan yang berpotensi di atas inflasi sehingga kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan di masa depan bisa dipenuhi dengan mudah. Hai, milenial. Saat ini tentu menjadi momen yang tepat untuk start investasi saham.

Mengapa tepat? Corona (Covid-19) telah menggerogoti saham-saham unggulan sehingga harganya sudah sangat murah sekali. Iki kesempatan buat milenial yang memang masih berdana cekak bisa memulai investasi dengan dana yang terbatas.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dhea

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler