Pemerintah telah resmi melarang aktivitas mudik dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Uang mudik pun lantas nggak kepakai gegara ini. Padahal, alokasi uang mudik yang biasanya dikeluarkan saat jelang dan saat Lebaran tidak sedikit.
Nah, biar uang untuk mudik itu tetap aman dan tidak tergerus untuk pemenuhan keinginan-keinginan yang tidak jelas, ada baiknya bertindak cerdas mengalokasikan uang ke pos-pos yang tepat, atau lebih tepatnya diamankan dan dikembangkan.
Mengamankan uang mudik ini penting karena begitu Corona berakhir maka keinginan mudik itu kemungkinan akan muncul. So, tentu perlu cara cerdas untuk mengamankan uang ini.
Lebih bijak lagi, tentunya kalau uang ini tidak diendapkan begitu saja, tetapi dikembangkan. Artinya diendapkan begitu saja adalah disimpan sendiri tanpa perkembangan sedikit pun atau kalau diendapkan di tabungan kovensional, toh bunga yang didapatkan cuma sedikit alias kecil.
Bunga yang diberikan bank dalam skema tabungan biasanya di bawah inflasi. Belum lagi ada biaya potongan administrasi ini-itu yang membuat duit justru makin susut kalau nominalnya tidak seberapa. Lantas adakah alternatif lainnya yang lebih menarik di tengah pandemi Covid-19 ini?
Menariknya, meski Corona mengganggu perekonomian secara umum, tetapi untuk investasi pasar saham yang juga terdampak ternyata justru menjadi peluang.
Saat ini pasar saham memang sedang jatuh. Harga saham-saham unggulan juga ikut tergerus. Pertanyaannya, kenapa saat harga tergerus justru menjadi peluang?
Membeli saham yang tepat pada dasarnya saat harga-harganya rendah dengan harapan potensi ke depan cuannya tinggi. Pun seperti saat Corona saat ini. Saat harga saham-saham unggulan jatuh, ini menjadi momen tepat untuk masuk dan mengoleksinya.
Alhasil, uang mudik yang tidak diendapkan begitu saja justru akan berkembang begitu Corona berlalu apabila dikembangkan di saham. Apalagi, investasi saham saat ini sudah very easy. Mulai dari regitrasi hingga transaksi sudah 100% online, semisal melalui aplikasi IPOTGO besutan IndoPremier Sekuritas.
Kemudahan transaksinya juga didukung oleh keterjangkauan modal untuk investasi. Investasi saham kini cukup bermodalkan Rp.100.000 saja sudah bisa investasi, berbeda dengan investasi saham di masa lalu yang butuh modal hingga jutaaan.
Mengamankan dan mengembangkan uang batal mudik ke investasi saham bisa menjadi alternatif bagi siapa pun. Saham-saham yang dibeli di harga terendah saat Corona berpotensi meroket begitu Corona mulai berkurang dan hilang. Alhasil, cuan yang didapatkan akan bikin senang.
Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.
