x

Sejarah Patung Gajah Raja Siam

Iklan

putu tetehasan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 22 April 2020

Sabtu, 30 Mei 2020 12:43 WIB

Patung Kembar Gajah Raja Siam, di Jakarta dan Singapura

Sejarah Patung Gajah Raja Siam

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Museum Nasional Indonesia

Kalau ada sosok patung kecil lebih populer dari nama museumnya, sosok itu adalah Patung Gajah kecil yang diletakan pada Museum Nasional Indonesia ( MNI ), yang sampai sekarang pun sebutan Museum Gajah masih populer. Misalnya kalau kita mencari Museum Gajah di google map, langsung yang ditunjuk adalah Museum Nasional Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejarah MNI dimulai pada abad ke 18 dijaman Kolonial Hindia Belanda, tepatnya 24 April 1778, berdiri di Batavia sebuah perkumpulan bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen – BGKW ( Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia ) sang ketua J.C.M. Radermacher , menyumbang sebuah gedung yang bertempat di Jalan Kalibesar beserta dengan koleksi buku dan benda-benda budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum.

Pada masa British interregnum (1811-1816), Sir Thomas Stamford Raffles sebagai Gubernur Jendral merangkap menjadi direktur dari Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen ( BGKW ) memerintahkan pembangunan gedung baru yang terletak di Jalan Majapahit No. 3. Gedung ini digunakan sebagai museum dan ruang pertemuan untuk Literary Society (dahulu bernama "Societeit de Harmonie".), sayangnya telah dihancurkan pada waktu perluasan kawaan istana , gedung ini sekarang menjadi bagian dari kompleks Sekretariat Negara.

 

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Gedung Harmonie

 

Pada tahun 1862 , hampir 50 tahun BGKW berlokasi di Gedung Harmonie , koleksinya bertambah banyak untuk itu diperlukan gedung yang lebih besar , dijaman gubernur jendral Hindia Belanda ke 49  Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele , mulai pembangunan Gedung Museum yang sekarang, dan pada tahun 1868 di jaman Gubernur Jendral ke 50 Pieter Mijer , museum diresmikan.

 

Gambar Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele 

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele

 

Gambar Pieter Mijer

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Pieter Mijer

 

Tiga tahun setelah Museum resmi pindah , pada Maret 1871 , seorang Raja muda berusia sekitar 18 Tahun dari Kerajaan Siam  ( Thailand ) bernama Somdet Phra Paraminthra
Maha Chulalongkorn Phra Chulachomklao Chao Yu Hua (King Rama V)
mengadakan kunjungan resmi luar negeri yang pertamanya ke Singpura dan Hindia Belanda, berlangsung dari tanggal 9 Maret 1871 sampai 15 April 1871. Tujuan perjalanannya adalah semacam study-tour, ingin menyaksikan langsung kehidupan masyarakat di negeri lain sambil belajar tata pemerintahan negeri2 tetangganya.

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Raja Rama V Singapura 1871

 

Gambar Raja Rama V 1871

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Raja Rama V 1871

 

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Raja Rama V 1871

 

Dalam perjalanan pertama ini Raja Rama V menggunakan kapal kerajaan, Pitthayamronnayuth yang bertolak dari ibukota Bangkok dan membawa 208 orang penumpang.

 

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Kapal Raja Rama V

 

Kapten kapal, John Bush, yang saat itu menjabat Kepala Pelabuhan Bangkok, adalah satu2nya orang asing dalam kapal itu. Rute perjalanan melewati dan mampir ke Singapura lalu menyusuri pantai timur Sumatra sampai masuk wilayah Kepulauan Seribu dan akhirnya, Batavia.

Tiba di Batavia pada 26 Maret 1871, setelah 6 hari , rombongan Raja Siam V berangkat menuju Semarang dan tinggal selama 4 hari.

Salah satu tujuan Raja Rama V ke Semarang adalah melihat langsung bagaimana kemajuan sarana transportasi Kereta Api ( KA ) di Hindia Belanda ketika itu. Operasional Kereta Api di Hindia Belanda dimulai tanggal 10 Agustus 1867 oleh perusahaan kereta Api Swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM)  , dengan dibukanya jalur Semarang Kemijen menuju ke Halte Tanggung. Keberadaan jaringan KA di Hindia Belanda merupakan yang ke 2 di Asia setelah sebelumnya pada 1853 KA mulai beroperasi di India.

Cuplikan dari Majalah Masyarakat Asean

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Majalah Masyarakat Asean

 

Cuplikan dari Jurnal Museum Nasional Indonesia ( MNI )

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Jurnal Museum Nasional Indonesia

 

Ada sedikit koreksi atas Jurnal MNI diatas :

Pada waktu kunjungan Raja Rama V tahun 1871 jalur kereta api Batavia ke Semarang belum ada , pada 1869 di Batavia sedang dalam proses konstruksi jalur KA Batavia ke Buitenzorg ( Bogor ). Jalur KA Batavia - Buitenzorg baru diresmikan pada 31 Januari 1873. Dapat kita baca pada cuplikan Poetaha Depok dibawah ini :

 

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Jurnal Poestaha Depok

 

Selama di Semarang itulah Raja Rama V untuk pertama kalinya mencoba transportasi KA, padahal menurut sejarah , sejak tahun 1840 an , Kerajaan Siam sudah mulai memikirkan dan mempertimbangkan membangun tranportasi KA. Akhirnya baru pada tahun 1891 , setelah 20 tahun kunjungan Raja Rama V , Kerajaan Siam memulai transportasi KA.

Setelah 4 hari di Semarang ,rombongan kembali ke Bangkok dan setibanya kembali di Siam, Raja Rama V memesan dibuatkan dua buah patung gajah berbahan perunggu. Masing2 patung ini akan dikirimkan ke Singapura dan Batavia sebagai tanda terima kasih atas sambutan hangat yang diterima oleh Rama V selama berada di kedua kota itu.

Patung Gajah di Singapura 1872

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Singapura 1872

 

Patung Gajah di Batavia 1872

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Jakarta 1872

 

Di Singapura pemasangan patung Gajah dilakukan pada 25 Juni 1872 dan pada plakat disebutkan waktu kunjungan Raja Rama V di Singapura pada 16 Maret 1871, sayangnya untuk plakat yang di Batavia tidak ada catatan kapan patung diresmikan, hanya pada plakat disebutkan waktu kunjungan Raja pada Maret 1871 , tanpa menunjuk tanggal kunjungan.

 

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Catatan Singapura

 

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Singapura

 

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Jakarta

 

Yang membedakan kedua patung kembar ini, untuk yang di Singapura telah berganti tempat, pertama pada 25 Juni 1872 diletakan didepan Victoria Memorial Hall pada tahun 1919 dipindahkan ke Old Court House (tempat yang sekarang). Sedangkan yang di Jakarta tetap ditempat semula sejak tahun 1872. Untuk yang di Singapura patung diletakan pada tiang dengan disain yang cukup sederhana sedangkan di Jakarta lebih banyak ditambah ornamen-ornamen, ini pulalah yang dipuji oleh Raja Rama V pada kunjungannya keduanya ke Hindia Belanda 25 tahun kemudian, pada 9 Mei 1896 sampai 12 Agustus 1896.

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Batavia

Kedua patung hampir indentik sama, yang membedakan sekarang hanyalah bila di Jakarta tetap berwarna perunggu sedangkan di Singapura telah dicat dengan warna hitam.

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Singapura

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Jakarta

 

Mudah2an kedepan untuk merayakan 150 Tahun Usia Patung pada tahu 2022, patung kembar ini dilengkapi dengan informasi tentang sejarah Kekembarannya dan diberikan akurasi informasi tentang tanggal perjalanan Raja Rama V di kedua Negara dan kapan patung tersebut diresmikan.

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Jakarta

 

Patung Gajah Raja Siam Rama V , Singapura

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik putu tetehasan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler