x

cover buku Raja Kretek Nitisemito

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 13 Juni 2020 06:58 WIB

Raja Kretek Nitisemito

Keunggulan bisnis rokok Bal Tiga milik Nitisemito dan beberapa kemungkinan penyebab kebangkrutannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: Raja Kretek Nitisemito

Penulis: Alex S. Nitisemito

Tahun Terbit: 1980

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbit: Alex S. Nitisemito                                                                                   

Tebal: 132

ISBN:

 

Salah satu konglomerat tersohor dari Indonesia di jaman Belanda adalah Nitisemito. Terlahir sebagai Rusdi, anak seorang Kepala Desa, Nitisemito lebih memilih untuk menjadi pedagang daripada meneruskan peran ayahnya sebagai kepala desa. Sejak muda Rusdi telah mencoba berbagai bisnis. Baru setelah menekuni bisnis rokok, ia berhasil menjadi pengusaha besar. Ia adalah satu-satunya pribumi yang menjadi pengusaha besar di masa Hindia Belanda.

Apa keunikan bisnis Nitisemito? Berikut adalah beberapa keunikan dari Pabrik Rokok Bal Tiga milik Nitisemito.

Bisnis ini benar-benar dimulai dari kecil. Nitisemito melinting dan meramu sendiri rokoknya. Ia memasarkan rokoknya langsung ke konsumen atau dititipkan ke warung-warung yang biasa dikunjungi oleh para perokok. Untuk membuat rokok yang ramuannya pas dengan selera pelanggannya, ia selalu meminta masukan dari pelanggannya.

Keunikan kedua adalah Nitisemito tidak mau menggunakan modal dari bank. Ia menjalankan bisnisnya dengan uang kas dan tanpa hutang. Cara yang tidak lazim ini ditempuhnya karena Nitisemito beralasan ingin fokus mengurus bisnisnya tanpa perlu memikirkan kredit. Ternyata Nitisemito berhasil membangun bisnis yang sangat besar meski tanpa dukungan pendanaan dari luar. Padahal saat itu banyak bank yang ingin memberikan kredit kepada Rokok Bal Tiga.

Nitisemito sangat peduli dengan promosi. Berbagai promosi yang tidak lazim dilakukan di jaman itu, sudah dilakukan oleh Nitisemito. Promosi melalui hadiah dari gelas sampai sedan baru, promosi melalui sponsorship kepada kelompok kesenian, film (Panggilan Daerah) dan kelompok sepakbola, bahkan promosi melalui pesawat terbang telah dilakukannya. Bukan itu saja Nitisemito mendirikan radio untuk mempromosikan rokoknya. Promosi yang dilakukan terbukti membuat Rokok Bal Tiga dikenal luas oleh masyarakat.

Karena keberhasilan yang luar biasa, Rokok Bal Tiga tidak luput dari upaya pemalsuan. Karena Nitisemito adalah bisnisman yang sangat peduli kepada kepercayaan pelanggan, maka ia berupaya sedemikian rupa untuk mengatasi pemalsuan tersebut. Ia tak segan berinvestasi besar untuk mencetak pembungkus rokoknya di Jepang dengan biaya yang sangat mahal. Namun cara tersebut terbukti ampuh untuk menghentikan pemalsuan. Selain dari mencegah pemalsuan, Nitisemito juga menjamin kualitas produknya dengan membeli kembali rokok yang sudah kadaluwarsa. Cara ini membuat rokok yang sudah kurang enak rasanya karena terlalu lama berada di toko, tidak sampai kepada konsumen. Konsumen selalu mendapat rokok dengan kualitas prima.

Kiat lain yang digunakan oleh Nitisemito dalam menjalankan bisnisnya adalah pendelegasian wewenang. Kepada staf yang sangat dipercaya, Nitisemito berani menyerahkan pengelolaan bisnisnya. Delegasi kepada orang kepercayaan ini membuat Nitisemito bisa memikirkan hal-hal besar dalam mengembangkan Rokok Bal Tiga. Sebab dia tidak dibebani dengan urusan perusahaan sehari-hari.

Selain dikagumi oleh bisnisman lain dan pejabat Hindia Belanda, Nitisemito juga mempunyai hubungan yang baik dengan Sunan Surakarta. Sunan Pakubuwono X bahkan pernah datang ke Kudus untuk membalas kunjungan Nitisemito ke Solo. Sunan menghadiahkan seekor kuda kepada Nitisemito. Sebagai orang kecil, pencapaian Nitisemito untuk bisa bertemu dengan Sunan, bahkan saling kunjung adalah sebuah keberhasilan yang luar biasa sebagai orang Jawa.

Mengapa Rokok Bal Tiga akhirnya surut dan hilang? Ada dua pendapat tentang hal ini. Pendapat pertama adalah karena penerusnya, yaitu Soemadji Nitisemito tidak pernah punya pengalaman mengelola perusahaan saat diberi wewenang. Anak lelaki dari Nitisemito ini ditunjuk untuk menjadi pengganti tanpa pengalaman. Nitisemito yakin bahwa pendidikan formal yang didapat oleh Soemadji cukup untuk meneruskan usahanya. Namun rupanya Nitisemito terlalu yakin dengan pendidikan formal.

Pendapat kedua mengapa Rokok Bal Tiga surut adalah karena Jepang. Kedatangan Jepang ke Jawa membuat bisnis rokok menjadi sangat sulit. Rokok Bal Tiga kesulitan untuk mencari bahan baku dan mendistribusikan produknya. Armada pengangkutan yang selama ini dipakai untuk mengirimkan rokok ke berbagai tempat, dipakai oleh Jepang untuk mengangkut tentara. Bahkan pabrik dimana biasanya rokok diproduksi diambil alih oleh Jepang untuk markas tentara. Memang terbukti bahwa banyak pabrik rokok yang mengalami kebangkrutan atau setidaknya mengalami kemunduran di Jaman Jepang.

Jadi apa penyebab sesungguhnya dari bangkrutnya perusahaan rokok yang sangat besar ini? Tentu ada berbagai sebab yang saling berkelindan. Sayang sekali perusahaan besar yang penuh inovasi pada jamannya ini hanya bertahan dalam satu generasi.

 

 

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB