x

Iklan

nur sholeh

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Februari 2020

Selasa, 23 Juni 2020 14:25 WIB

Kisah Muslimah Pemberani Zaman Rasulullah SAW

Perempuan pemberani memang susah untuk dicari. Namun, perempuan pemberani ternyata sudah ada di zaman Rasulullah SAW. Kisah muslimah yang pemberani tersebut bisa diakses di seluruh situs yang berhubungan tentang kisah seorang muslimah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perempuan pemberani memang susah untuk dicari. Namun, perempuan pemberani ternyata sudah ada di zaman Rasulullah SAW. Kisah muslimah yang pemberani tersebut bisa diakses di seluruh situs yang berhubungan tentang kisah seorang muslimah.

Muslimah Pemberani Zaman Rasulullah SAW

Di sana yang tidak hanya berisi mengenai informasi pada umumnya, namun juga mengenai kisah muslimah yang menginspirasi seperti berikut ini yang dikutip dari Lisa Nur Aeni.

Ummu Umarah

Nasibah binti Ka’ab al Anshariyah dikenal dengan nama Ummu Imarah atau Ummu Umarah. Beliau merupakan salah satu prajurit muslimah yang berani memukul mundur pasukan kafir. Kala itu, tepatnya 7 Syawal 3H/22 Maret 625 M di Bukit Uhud, kraung lebih 700 pasukan muslim bertempur melawan 3000 tentara kafir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentara muslim saat itu dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW. Sedangkan tentara kafir di bawah komando dari Abu Sufyan. Karena tentara muslim mengabaikan perintah dari Rasulullah SAW, membuat tentara muslim dipukul balik bahkan Rasullulah hendak dibunuh.

Namun, seorang wanita pemberani bernama Ummu Umarah berhasil menghalau laju dari tentara kafir tersebut menggunakan pedang yang digunakannya. Keberanian dari wanita yang berasal dari Bani Mazim An-Najar ini membuat Rasulullah bangga.

Dalam kisah muslimah, Ummu Umarah merupakan salah satu wanita dari Madinah yang bersegera masuk Islam. Beliau kemudian bertugas untuk menyediakan air minum dan merawat tentara yang terluka.

Karena melihat pasukan muslim dipukul mundur, Ummu Umarah tak gentar menghalang laju Ibu Quma’ah yang hendak membunuh Rasulullah bersama dengan kedua anak dan suaminya. Karena melihat Ummu Umarah tak bersenjata, Rasullullah meminta pedang pada tentara yang lari. Ummu Umarah lalu mengambil pedang tersebut dan berperang hingga terluka parah terutama di bagian lehernya.

Dalam memperjuangkan agama Allah, beliau turut serta dalam Bai’atur Ridwan bersama Rasulullah SAW di Hudaibiyah. Bahkan Ummu Umarah meminta izin kepada Abu Bakar Ash-Shidiq untuk memerangi nabi palsu yaitu Usailamah Al-Kadzab setelah kematian Habib. Habib sendiri merupakan anak dari Ummu Umarah dengan Zaid bin Asim yang gugur setelah perang badar.  

Kala itu, Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq mengutus Habib untuk mengirimkan surat ke Musailamah Al-Khadzab. Saat itu, Habib menolak dan berpura-pura tuli untuk mengakui bahwa Musailamah adalah utusan Allah. Hingga pada akhirnya, Habib syahid setelah Musailamah memotong anggota tubuhnya satu per satu.

Ummu Umarah kemudian membalas apa yang dilakukan oleh Musailamah. Namun. takdir Allah menghendaki yang lain. Karena yang mampu membunuh Musailamah adalah Abdullah yang merupakan putra Ummu Umarah yang satunya atau saudara dari Habib.

Dalam peperangan tersebut, Ummu Umarah langsung bersujud syukur setelah mengetahui bahwa Taghut al-Kadzdzab mati. Beliau akhirnya pulang dari perang setelah kehilangan 1 tangan dan anaknya Abdullah dengan membawa 12 luka di seluruh tubuhnya.

Beberapa tahun setelah Perang Yamamah, beliau wafat. Hingga akhir hayatnya, Ummu Umarah merupakan salah satu muslimah pemberani yang mencari kemuliaan di dunia dan akhirat.

Hamnah binti Jahsy

Kisah muslimah berikutnya adalah Hamnah binti Jahsy. Beliau merupakan salah satu perempuan yang berada di barisan belakang ketika Perang Uhud berlangsung. Beliau bertugas untuk memberi minum serta mengobati para tentara muslimin yang sedang terluka.

Berasal dari golongan Bani As’ad bin Khuzaimah. Beliau merupakan saudara dari Zainab binti Jahsy yang merupakan istri Rasullulah. Beliau juga memiliki hubungan saudara dari istri Abdurrahman bin ‘Auf yaitu Ummu Habibah. Hamnah dan Rasullullah adalah saudara. Ini karena ibu Hamnah yaitu Umaimah binti Abdul Muthathalib merupakan bibi dari Rasulullah.

Karena kedekatan tersebut, Hamnah menjadi salah satu perempuan berbaiat kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau kemudian menikah dengan Mush’ab bin ‘Umair dan memiliki seorang anak.

Dalam perang yang berlangsung di Bukit Uhud menghadapi kaum kafir Quraisy yang dipimpin oleh Abu Syufayan, Hamnah bersama 13 perempuan yang lainnya bertugas di bagian belakang. Tugasnya adalah membawakan minum dan mengobati luka dari pertempuran tersebut. Salah satu wanita yang juga ikut berperan adalah Fatimah Ra yang merupakan putri Rasulullah dan istri dari Ali bin Abi Thalib.

Dalam peperangan ini, kaum muslimin kalah karena kaum muslimin yang tidak mentaati perintah Rasulullah SAW. Akhir perang Uhud ini meninggalkan banyak kesedihan dan hal tersebut tak terkecuali kepada Hamnah.

Hamnah bintu Jahsy RA juga termasuk sebagai perempuan yang tegar. Ketegarannya diuji setelah perang Uhud. Kala itu, Rasulullah mengabarkan jika 3 orang yang dicintai Hamnah mati syahid.

Saudaranya yaitu Abdullah bin Jahsy Ra mati syahid dalam perang Uhud. Pamannya yang bernama Hamzah bin Abdul Muthalab juga meninggal di perang tersebut. Hingga pada akhirnya, kabar kematian suaminya juga terdengar olehnya.

Kehilangan 3 orang yang dicintai dalam waktu yang bersamaan tidaklah mudah. Cobaan yang besar tersebut harus diterima oleh Hamnah. Akan tetapi, menghadapi cobaan tersebut Hamnah tetap ikhlas, tegar dan menerima cobaan dengan sabar. Beliau pun sadar selama dirinya sabar dan meridhai ketika sudah berhadapan dengan cobaan Allah SWT, ia pasti naikkan derajat bahkan dapatkan kemuliaan dari Allah SWT.

Setelah perang, beliau hidup berdua dengan puterinya hingga beliau kemudian dipinang oleh salah satu sahabat yaitu Thalhah bin Ubaidillah. Dari pernikahannya tersebut, beliau dikaruniai 2 putra yaitu Muhamad dan Imran.

Dalam riwayat, Hamnah tidak hanya dikenal karena memiliki kesabaran yang luar biasa namun juga karena beliau, hadits mengenai aturan ibadah saat mengalami darah istihadhah, diriwayatkan.

Itulah 2 kisah muslimah yang inspiratif. Semoga dari 2 kisah tersebut, dapat memberikan pelajaran yang bisa dipetik dan diamalkan. Apabila Anda ingin mendapatkan artikel kisah tentang muslimah yang lain, maka kami akan selalu menyajikan artikel bermanfaat khusus untuk Anda.

Ikuti tulisan menarik nur sholeh lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB