x

Iklan

ACADEMIC INDONESIA

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 November 2019

Sabtu, 27 Juni 2020 07:58 WIB

Mengenal Lebih Jauh Musik Marawis alias Band Tepuk

Alat marawis adalah jenis “band tepuk" dengan perkusi sebagai alat musik utamanya. Musik satu ini bisa disebut campuran antara alat seni Timur Tengah dengan budaya Betawi, dan di dalamnya mempunyai sisi keagamaan yang sangat kental. Itu tercermin dalam berbagai lirik lagu yang dinyanyikan yang merupakan pujian dan cinta bagi Sang Pencipta.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Alat marawis adalah jenis “band tepuk" dengan perkusi sebagai alat musik utamanya. Musik satu ini bisa disebut campuran antara alat seni Timur Tengah dengan budaya Betawi, dan di dalamnya mempunyai sisi keagamaan yang sangat kental. Itu tercermin dalam berbagai lirik lagu yang dinyanyikan yang merupakan pujian dan cinta bagi Sang Pencipta.

Seni ini telah berusia sekitar 400 tahun yang berasal dari wilayah Kuwait, pada awalnya alat ini hanya terdiri dari 2 jenis alat bermain, yaitu hajer dan marawis bukan dari ukuran yang kita lihat saat ini, tetapi sejenis rebana dengan ukuran cukup besar keduanya sisi-sisinya ditutupi dengan kulit binatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seni marawis hampir identik dengan seni sufi karena setiap puisi yang disampaikan berisi pujian kepada Rasulullah dan keluarganya, Wali dan Permintaan doa kepada Allah SWT.

Terdapat tiga jenis pukulan atau nada pada alat marawis darbuka ini, yaitu zapin, sarah, dan zahefah. Zapin pukulan mengiringi lagu-lagu bahagia saat mereka muncul di panggung, seperti lagu-lagu dengan rima. Tempo jenis Zafin jauh lebih lambat dan tidak ada hentakan, sehingga ini biasanya dipakai untuk jenis lagu melayu.

Pukulan Sarah digunakan untuk mengarak pengantin wanita. Sementara zahefah mengiringi lagu di majelis. Kedua nada lebih banyak digunakan untuk beat dan spirit. Dalam marawis dikenal juga istilah mengepang yang artinya memukul dan mengangkat. Di samping untuk acara perayaan misalnya acara tentang sunat atay pesta nikah secara islam, alat marawis sering juga dijadikan suatu perlombaan untuk pentas islam.

Bagaimana Sejarah Marawis di Indonesia?

Kesenian ini pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh Hadramout Ulama (Yaman) yang berkhotbah ke Indonesia dan pertama kali dilakukan di kota Madura, ini terjadi pada akhir abad ke-19 Masehi.

Di samping di Madura, alat seni ini juga dibawa di Bondowoso yaitu daerah kecil yag lokasi di paling ujung Jawa Timur. Sehingga alat seni ini menjadi terkenal di sini. Hal ini disebabkan antusiasme masyarakat di Bondowoso yang ingin belajar dan mengejar seni ini, sejauh ini telah diakui oleh semua pengamat budaya Hajaer marawis bahwa Seni Populer Marawis yang pertama adalah di Bondowoso.

Secara umum instrument alat marawis  ini terdiri dari: hajir (gendang besar) dengan diameter 45 cm dengan tinggi 60-70 cm, marawis (gendang kecil) dengan diameter 20 cm dengan ketinggian 19 cm, hentakan atau (jimbe) (sejenis drum yang berbentuk seperti burung kormoran, memiliki diameter berbeda di kedua sisi), serta dua potong batang dengan diameter sepuluh sentimeter. Kadang perkusi dilengkapi dengan Markis atau krecek dan dan Symbal yang berdiameter kecil.

Apa Saja Komponen dari Alat Marawis?

Alat marawis lengkap ini dimainkan oleh minimal sepuluh orang. Semua orang memainkan instrumen sambil bernyanyi. Terkadang, untuk membangkitkan antusiasme, beberapa orang dari grup beralih ke irama lagu. Semua pemain adalah laki-laki, dengan jubah panjang dan celana panjang, dan memiliki topi.

Secara umum, alat marawis ini terdiri beberapa komponen. Dikutip dari situs Arrahman Rebana jual hadroh 1 set, berikut ini alat-alat marawis yang perlu diketahui

Marawis

Ini adalah drum kecil dengan diameter 20 cm dan tinggi 19 cm. Alat musik ini terbuat dari kayu dengan lubang di tengahnya yang merupakan ciri khas dari jenis musik ini, sehingga jenis musik ini juga disebut Marawis.

Instrumen ini yang paling dominan. Karena jumlah pemain bisa berkisar antara 4-8 orang. Dalam bermain, biasanya disebut tanya dan pukulan di mana dua pemain memainkan pukulan yang berbeda. Pukulan Pertanyaan adalah pukulan pertama sebelum Pukulan Jawaban. Sedangkan pukulan Penjawab diselingi dengan Pukulan Tanya. Semakin bervariasi selingan pukulan antara Tanya dan Jawab, suara yang dihasilkan akan lebih indah.

Hajir/Hajir Marawis

Ini adalah drum dengan diameter 45 cm dengan tinggi 60-70 cm. Alat ini terbuat dari kayu dengan lubang di tengahnya sehingga berbentuk seperti tabung. Kedua ujungnya ditutupi dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran. Kulit hewan yang digunakan adalah kulit kambing atau domba.

Dibandingkan dengan instrumen Marawis, instrumen hajir adalah yang paling ringan meskipun ritme sekeras para Marawis. Permukaan area tinju lebar, membuat orang yang bermain itu merasa kurang sakit. Orang yang bermain Hajir biasanya dalam kelompok 1 orang.

Dumbuk Pinggang

Dumbuk merupakan jenis alat musik sama dengan drum yang bentunya sama dengan dandang, untuk bagian tengah dan ujung keduanya memiliki ukuran yang sama. Namun untuk ukuran paling ujung itu besar dan tertutup dengan bahan mika lalu ada ujung yang terbuka. Sedangkan bagian tengah memiliki diameter terkecil. Dinamakan dumbuk pinggang karena proses memakainya sendiri diletakkan langsung pada bagian punggung

Biasanya dimainkan oleh 1 orang. Di mana dumbuk ditempatkan di pinggang pemain, dan dumbuk ditempatkan tepat di depan pemain. Kombinasi antara suara dari dumbuk batu ini bisa memberikan sisi keindahan dalam dunia musik yang diberikan. Semakin bervariasi pulsa antara Dumbuk dan Dumbuk batu, semakin baik suara yang dihasilkan

Pukulan Batu

Untuk bentuknya alat satu ini sama persis, akan tetapi yang membedakannya di jenis ukurannya yang lebih besar. seperti yang disebut batu tumbuk karena dikatakan awalnya terbuat dari batu.

Simbal dan Tamborin

Jenis alat musik marawis didukung penuh dengan alat music kecrek atau sejenis rebana lalu ada Symbal dengan ukuran kecil. Dari sinilah jenis alat marawis ini berhasil diciptakan.

Darbuka (Caltiq)

Bentuknya mirip dengan batu tumbuk atau tumbuk, terbuat dari aluminium. Tim marawis saat ini menggunakan Darbuka (Caltiq) lebih dari memukul batu atau memukul batu, terutama di acara festival/kompetisi marawis karena suara mereka lebih keras dan lebih mudah didengar.

Demikianlah ulasan tentang alat marawis dengan segala keunikannya. Bagi yang membutuhkan alat marawis yang lengkap bisa menghubungi Jual Alat Hadroh. Semoga informasi yang kami sampaikan bermanfaat untuk Anda.

Ikuti tulisan menarik ACADEMIC INDONESIA lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler