x

Iklan

Amanda Nathasia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 April 2020

Kamis, 30 Juli 2020 16:00 WIB

Kenal Lebih Dekat dengan Henry Wirawan, Lulusan SI UPH yang Sukses Bangun Startup Fintech Topremit


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sentuhan teknologi pada setiap aspek kehidupan memang bertujuan untuk memudahkan manusia dari sisi efektivitas dan efisiensi. Tak terkecuali pada bidang keuangan yang menumbuhkan beragam inovasi, salah satunya munculnya produk keuangan berbasis teknologi atau fintech (financial technology).

Salah satu produk startup fintech yang tengah banyak dibutuhkan yaitu jasa remitansi atau pengiriman uang dari Indonesia ke luar negeri. Salah satu aplikasi yang populer saat ini yaitu ‘Topremit’, startup berlisensi dan sudah mengantongi perizinan dari Bank Indonesia sebagai perusahaan “Penyelenggara Transfer Dana”. Lisensi ini memastikan keamanan dalam pengiriman uang baik melalui aplikasi di smartphone maupun melalui website.

Siapa sangka ‘Topremit’ yang mampu menjadi solusi pengiriman uang antar negara ini, merupakan karya anak bangsa, Henry Wirawan – Alumni Sistem Informasi (SI) UPH Kampus Medan, 2015. Bersama kakak laki-lakinya, Hermanto Wie, keduanya berharap startup yang mereka bangun semakin mempermudah masyarakat untuk mengirim uang secara efisien, hemat waktu, dan biaya pengiriman, serta jaminan keamanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain sebagai pendiri, Henry juga menjabat sebagai CMO (Chief Marketing Officer) di Topremit. Kerja kerasnya diakui dan telah membuahkan hasil salah satunya melalui penghargaan yang diraih pada 2019 sebagai “Best Money Transfer Provider” dari Bank Indonesia.

Diakui Henry, ‘Topremit’ awalnya didirikan sebagai perusahaan yang hanya memberikan jasa layanan offline. Namun Henry sebagai lulusan di bidang teknologi melihat peluang pemanfaatan teknologi digital, dan mengembangkan usahannya menjadi layanan berbasis online. 

Dengan sistem online, Henry menawarkan kemudahan tanpa dibatasi waktu dan fitur pelacakan real-time. Fitur ini semakin memberikan rasa aman para penggunanya karena mampu melacak status pengiriman yang up-to-date. Tidak hanya itu ‘Topremit’ juga dilengkapi dengan fitur lainnya yaitu prosedur beban biaya pengiriman ditanggung si pengirim, sehingga penerima akan menerima uang secara penuh tanpa potongan apapun, dengan minimum nominal pengiriman yaitu Rp 10.000.

“Dengan ‘Topremit’ pengguna dapat menghemat hingga 80% biaya transfer, jika dibandingkan dengan transaksi melalui bank. Fee dan rate dijamin transparan, tanpa ada biaya-biaya tersembunyi. Jika transaksi gagal, sepenuhnya uang dikembalikan kepada pengirim,” kata Henry.

Apa yang dilakukan Henry tidak terlepas dari bekal pendidikan di program studi (prodi) SI UPH. Ia mengakui di SI UPH tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga membuka wawasan dunia teknologi yang sangat berguna untuk kariernya.

“Di SI UPH, saya banyak belajar basic IT (Information Technology) yang sangat berguna buat karier saya sekarang. Dari basic knowledge itu, saya kembangkan lagi dengan belajar secara otodidak disesuaikan dengan perkembangan marketing tools yang ada,” tutur Henry.

Henry juga berpendapat bahwa kuliah di SI UPH membantu ia mempunyai banyak koneksi, selain itu materi kuliah yang disampaikan juga mencakup dasar-dasar pengetahuan berbisnis seperti technopreneurship, digital marketing, atau business application programming.

“Mungkin banyak yang bertanya kenapa kuliah IT tapi jadinya CMO? Awalnya di ‘Topremit’ saya menjadi CTO (Chief Technology Officer) tapi jujur saya kurang menikmati proses coding. Jadi ketika departemen yang mengurus seputar teknologi ‘Topremit’ sudah mulai stabil, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil peran dalam bidang kreatif yaitu menjadi CMO ‘Topremit’. Karena saya tahu saya kurang menikmati coding, dan ingin mencoba mengembangkan ‘Topremit’ dari sisi marketing. Dan lucky for me to choose UPH, di SI UPH itu juga diajarkan tentang bisnis atau marketing. Nah, selain ilmu seputar teknologi, ilmu seputar bisnis yang saya dapat di UPH juga sangat mendukung peran dan karier saya di ‘Topremit,” ujar Henry.

Yang terpenting bagi Henry adalah kemauan untuk terus belajar dan terus berusaha karena hasil tidak akan pernah menghianati usaha yang sudah dilakukan. “Never give up. Keep learning. Because everyone’s dream is achievable by dedication,” tutur Henry.

Ikuti tulisan menarik Amanda Nathasia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler