x

Iklan

Dedi Gunawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 November 2020

Sabtu, 7 November 2020 14:55 WIB

Lark, Alternatif Baru Online Meeting di Tengah Pandemi

Kondisi pandemi COVID-19 saat ini, menjadi dan membuat tantangan baru bagi bisnis dan menuntut perusahaan di Indonesia, termasuk Medan untuk segera melakukan transformasi digital. Akibatnya, pembatasan interaksi fisik, aplikasi digital untuk meeting online hingga webinar menjadi salah satu solusinya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kondisi pandemi Covid-19 saat ini, menjadi dan membuat tantangan baru bagi bisnis dan menuntut perusahaan di Indonesia, termasuk Medan untuk segera melakukan transformasi digital. Akibatnya, pembatasan interaksi fisik, aplikasi digital untuk meeting online hingga webinar menjadi salah satu solusinya.

Peneliti sosial dan Komunikasi yang juga Dosen dan Peneliti Tetap Program Vokasi Humas Universitas Indonesia (UI), Dr Devie Rahmawati meyakini bahwa penerapan teknologi akan menjadi sebuah kebiasaan baru dan tidak hanya menyasar pada industri menengah ke atas, namun juga menjangkau UMKM dalam berbagai bidang.

"Transformasi digital tak boleh dianggap sebagai momok yang menakutkan, melainkan kekuatan untuk maju. Karena akan memberikan peluang bagi sebuah perusahaan untuk dapat bergerak lebih cepat dan produktif. Outputnya, transformasi digital harus mampu meningkatkan produktivitas apalagi ditengah pandemi Corona saat ini. Kinerja pegawai menjadi lebih efektif dan efisien, seperti kemampuan untuk berkerja dimanapun dan kapanpun, serta meningkatnya proses komunikasi, dan kolaborasi,” ucap Devie dalam paparan webinarnya melalui perkenalan aplikasi meeting online Lark, diikuti puluhan wartawan dari Medan, Kamis, 5/11.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Devie mengatakan dari data Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa penerapan teknologi digital merupakan hal yang penting dalam memasuki era Industri 4.0. Dengan memaksimalkan teknologi digital, Indonesia akan memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai USD 150 miliar pada tahun 2025.

Dia menjelaskan produktivitas dan efisiensi kerja perlu didukung dengan proses komunikasi dan kolaborasi yang baik antar pekerja sehingga tidak terjadi kesenjangan komunikasi dan perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan kinerja bisnis.

Untuk dapat mencapai hal ini, jelasnya, perusahaan perlu menerapkan dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam ruang lingkup tempat kerja dan cara bekerja, sehingga mampu menjembatani seluruh hal yang dibutuhkan untuk tetap produktif. Apalagi, pada situasi pandemi Covid-19 saat ini dimana perusahaan perlu melakukan pembatasan kehadiran karyawan atau penerapan bekerja dari rumah.

"Lark merupakan patform kolaborasi dengan berbagai fitur yang terintegrasi. Hal ini akan menjadi keunggulan karena pengguna dapat mengerjakan berbagai macam hal, dari membuat dan mengedit dokumen, menerima email, mengirimkan pesan, mengelola agenda, hingga menelepon, serta melakukan video conference. Dan salah satu faktor terpenting, adalah kemudahan untuk dioperasikan oleh berbagai rentang usia," ucap Senior Professional Service Consultant Lark, Suryanto Lee.

“Salah satu hal penting yang dimiliki Lark adalah fitur yang terintegrasi, dengan demikian segala pekerjaan dapat dilakukan dalam satu platform. Di samping itu, dengan user interface yang mudah menjadikan Lark dapat digunakan oleh segala usia,” tutup Suryanto Lee.

Ikuti tulisan menarik Dedi Gunawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler