x

Iklan

De Roni

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 November 2020

Senin, 30 November 2020 17:11 WIB

Godaan Setan di Tahun Rebahan


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

     Dari pekarangaan rumah ini, ku sambut pagi yang cerah ini dengan pelukan kasih sayang. Dari lubuk hati ini, ku curahkan semua kerinduan ini kepada embun yang masih menyelimuti bumi. Dari jiwa raga ini, ku tanamkan semangaat ini hingga sang surya tenggelam dengan tenang. Dan dari lisan yang tak bertulang ini, ku awali pagi ini dengan lafadz yang sangat indah berharap kelancaran dan keridhoan dari sang ilahi robbi.

     Bismillahirrohmanirrohim...

     Daun-daun berjatuhan atas takdir-Nya, burung-burung kecil mulai mencari makan dengan bertawakkal kepada-Nya, seluruh makhluk hidup tak hentinya bertasbih menyebut keagungan-Nya, dan aku yang masih belum mandi karena pagi yang begitu dinginnya. Hanya bermodalkan bekas air wudhu yang kubasuh subuh tadi, kumulai membuka mushaf melantunkan ayat suci, kemudian menyantap sarapan pagi demi menjaga kesehatan jasmani, lalu kubuka ponsel ini berharap adanya chat dari si doi, sambil kusiapkan alat tulis memulai pelajaran metodologi, bersama ustadz Tatang yang tercinta yang selalu mengerti keadaan kami, dan tak lupa sedikit cemilan dan secangkir kopi yang selalu menemaniku di saat seperti ini, lalu barulah aku mandi kira-kira jam delapan atau jam sembilan pagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

     Begitulah kira-kira sedikit contoh dari ceritaku, ceritamu, dan cerita kita semua saat menyambut pagi di tahun 2020 ini. Tidak ada lagi kata go to school yang tersirat, kata itu pun seketika berubaah menjadi kembali ke laptop. Wajar saja, semenjak adanya pandemi ini, seluruh aktivitas masyarakat menjadi terbatas. Mulai dari sekolah, pabrik, gedung-gedung perkantoran, bahkan sampai kantor-kantor pemerintahan, semuanya kita kerjakan hanya di rumah saja. Rasa takut, cemas, dan khawatir yang membuat pemerintah mengambil keputusan untuk membatasi seluruh akses dan kegiatan sosialisasi lainnya selama pandemi ini masih ada.

Namun, tidak sedikit dari masyarakat yang memberanikan diri untuk keluar demi memperjuangkan ekonomi keluarga agar tetap stabil, ada yang mematuhi protokol kesehatan, ada juga yang tidak. Apapun itu, semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah swt. Dan pada intinya, bahwa tahun ini adalah tahun dimana kita banyak menghabiskan waktu hanya di rumah saja, bisa dibilang rebahannya lebih banyak dari pada on the way-nya.

     Meskipun begitu, bukan berarti kita malas-malasan dalam menjalani setiap tugas dan amanah selama kita di rumah, tetap harus semangat dan bulatkan tekad demi menggapai tujuan-tujuan yang sebelumnya telah kita catat walaupun ini semua memang terasa berat. Dan berhentilah bertanya-tanya mengenai kapan pandemi ini akan berakhir, karena sampai kapanpun kamu tidak akan mendapatkan jawabannya selama pandemi ini belum berakhir. Lebih baiknya kita jalani hidup ini seperti biasanya walaupun dengan suasana yang berbeda, dan tak lupa juga untuk tetap terus berdoa memohon keselamatan dan keridhoan dari sang Maha Pencipta.

     Rasa malas ini memang sudah menjadi penyakit bagi manusia, apa lagi dengan keadaan seperti ini, rasa malas ini seakan meningkat secara signifikan, mendominasi seluruh tubuh dari setiap sudutnya, sehingga yang malas pun jadi bertambah malas lebih dari biasanya. Maka kita harus mencari solusi yang tepat untuk mengurangi rasa malas ini. Lalu timbulah pertanyaan, kenapa bukan solusi menghindari dari rasa malas? Maka aku jawab, karena menurutku itu tidak ada, brother. sewaktu-waktu seseorang akan merasakan malas tanpa direncanakan sebelumnya. Dan solusi agar kita minimalnya bisa mengalahkan rasa malas ini adalah dengan mengingat tujuan utama kita saat ini apa, sesuatu yang tidak bisa ditunda hingga deadline tiba, dan dengan sedikit paksaan dan juga doa, maka insya Allah pekerjaan pun akan terasa ringan, jalan akan terasa mudah, dan kebutuhan pun terpenuhi. sebagaimana firman Allah swt dalam kitab-Nya.

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.

     Mungkin hanya itu solusi yang menurutku tepat, meskipun terkesan sederhana tapi apabila kita melakukannya dengan sungguh, maka jiwa semangat pun akan terasa melekat di tubuh kita. Dan semua ini juga merupakan nasihat bagi diriku sendiri yang sewaktu-waktu bisa merasakan mager tingkat dewa. Dan semoga dengan tulisan ini ada pengaruh positif bagi diriku, dirimu, dan diri kita semua.

Ikuti tulisan menarik De Roni lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler