x

Sinovac

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 7 Desember 2020 19:45 WIB

Semoga Vaksin Sinovac Manjur dan Ampuh Singkirkan Corona

Harapan mengakhiri pandemi corona, akhirnya mulai menuai jalan keluar dan rakyat Indonesia ada kabar gembira, sebab 1,2 juta Vaksin Covid-19 jenis Sinovac yang ditunggu, tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat Garuda Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Harapan mengakhiri pandemi corona, akhirnya mulai menuai jalan keluar dan rakyat Indonesia ada kabar gembira, sebab 1,2 juta vaksin covid-19 jenis Sinovac yang ditunggu, tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat Garuda Indonesia.

Atas kedatangan Sinovac ini, Presiden Jokowi pun memberikan pernyataan langsung, seperti saya kutip ulang dari tayangan Breaking News KompasTV, Minggu malam, 6/12.

"Bapak ibu dan saudara, saya ingin menyampaikan satu kabar baik bahwa hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin covid-19. Vaksin ini buatan sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung, sejak Agustus 2020," tutur Jokowi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Sinovac, Presiden juga menyebut pemerintah akan mendatangkan lagi 1,8 juta pada awal Januari 2021. Dalam bulan ini juga akan mendatangkan vaksin dalam bentuk bahan baku curah sebanyak 15 juta dosis dan 30 juta dosis lagi akan tiba pada Januari 2021 yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma.

Jokowi juga mengurai bahwa untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari BPOM dan menekankan pentingnya prosedur yang harus dilewati dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin. Harus ada pertimbangan ilmiah, selanjutnya hasil uji klinis akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai.

Berikutnya, menyoal distribusi vaksin ke daerah serta peralatan dan SDM yang mendukung proses vaksinasi yang  juga wajib dipersiapkan matang. Dan, mengingat keterbatasan jumlah, maka proses vaksinasi tidak bisa dilakukan serempak ke seluruh penduduk Indonesia. Jadi, masyarakat dan semua pihak wajib mengikuti prosedur pengumuman dan petunjuk-petunjuk dari petugas yang saat ini sudah menyiapkan vaksinasi.

Meski demikian, Presiden mengingatkan masyarakat agar tetap mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak meski vaksin sudah tersedia.

Sebelum sinovac tiba, pemerintah telah menetapkan ada 6 vaksin covid-19 yang akan digunakan di Indonesia secara sah dan tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes)  Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19) yang diteken per tanggal.3 Desember 2020 oleh Menteri Kesehatan Terawan Putranto.

Enam vaksin itu adalah PT Bio Farma (Persero), Astra Zeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.

Kepmenkes juga menyebut bahwa vaksin yang disahkan itu sudah masuk uji klinis tahap 3 atau sudah selesai uji klinis dan vaksinasi vaksin hanya bisa dilakukan setelah perusahaan mendapatkan izin edarnya.

Keraguan, coba-coba, tepat sasaran

Meski Presiden telah meyakinkan tentang keberadaan vaksin Sinovac dan juga sudah ada Kepmenkes tentang vaksin, sejatinya masyarakat Indonesia masih banyak yang ragu terhadap keampuhan dan kemanjuran vaksin yang dimaksud. Pasalnya, di WHO dan negara lain pun menyoal vaksin masih menjadi tarik ulur.

Bahkan, juga sudah terdengar opini bahwa ada masyarakat yang akan menolak divaksin karena takut akan efek yang ditimbulkan dari vaksin yang masih diragukan. Buntutnya, pernah terungkap di salah satu daerah Indonesia, bila ada masyarakat yang menolak di vaksin, maka akan dikenai denda.

Kira-kira, setelah Presiden kembali meyakinkan tentang keberadaan sinovac dan masih tetap akan ada proses ilmiah dan uji lainnya sebelum dilakukan proses vaksinasi, apakah masyarakat akan berubah pemikiran dan tak ragu lagi dengan kemanjuran dan keampuhan vaksin? Rasanya, hal ini justru menjadi hal mendasar. Pemerintah wajib mampu membuat rakyat yakin dan percaya kepada vaksin yang sudah ada.

Berikutnya, karena masih terbatasnya vaksin, maka sosialisasi tentang segmen masyarakat mana yang akan diprioritaskan memperoleh vaksinasi juga dapat diumumkan lebih cepat karena sudah pasti akan ada dampak atau pengaruh psikologis karena vaksin sebagai barang baru.

Jangan sampai muncul berita atau opini yang juga malah menjadi biang kisruh. Pasalnya, sebelum masalah vaksin ini, masalah rapid test dan swab test juga sempat ramai karena ada pihak yang minta jatah dan prioritas dan benar-benar melukai hati rakyat.

Semoga pula, masalah vaksin yang juga beranggaran besar, tidak menjadikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sampai meringkus pihak yang tidak bertanggungawab bermain api dan terjerat korupsi lagi.

Pada akhirnya, masyarakat memang wajib diyakinkan untuk kemudian percaya bahwa vaksin sinovac manjur karena fakta, bukan karena sekadar cerita apalagi katanya dan akhirnya coba-coba. Dan, vaksin memang pasti manjur, bukan melahirkan wabah atau derita baru bagi masyarakat.

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler