x

Sekelompok warga melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, memakai masker antisipasi wabah virus corona. Tempo/Hilman Fathurrahman W

Iklan

Kristian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 17 Maret 2021

Sabtu, 20 Maret 2021 07:23 WIB

Tip agar Hoki di Tahun Kerbau Logam; Jangan Nyinyir dan Pelit

Pakar fengshui mengatakan tahun Kerbau Logam harus menjauhi sufat seperti logam yang akan timbul suara berisik kalau dipukul atau jatuh. Jaid, sebaiknya kita diam, dan bicara seperlunya saja. Jangan berisik atau nyinyir bisa-bisa mendatangkan bahaya. Disebutkan kalau mau hoki harus tekun, kerja keras, dan diam tetapi banyak  bekerja memberi manfaat bagi banyak orang seperti kerbau.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam kalender Cina atau kalender Imlek yang juga disebut Huang Li, tahun ini merupakan tahun  Kerbau logam. Tahun baru dimulai dengan perayaan Imlek yang dalam bahasa Hokkian berarti penanggalan bulan (lunar) atau yinli dalam bahasa mandarin.

Tahun baru Imlek di Tiongkok lebih dikenal dengan sebutan Chunjie atau perayaan musim semi. Kegiatan terkait perayaan ini disebut Guo Nian, yang bermakna memasuki tahun baru. Di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Konyan.

Di Indonesia perayaan tahun baru Imlek juga diperingati sebagai perayaan hari lahir Kong Hu Chu, yang lahir pada tahun 551 Sebelum Masehi (SM). Dengan demikian, selisih penanggalan Imlek dengan penanggalan Masehi adalah 551 tahun, sehingga perayaan imlek tahun ini adalah perayaan untuk tahun 2572m yang jatuh pada tanggal 12 Februari dan merupakan tahun kerbau logam. Harapan di tahun kerbau logam  ini tentunya hoki atau peruntungannya lebih baik dari tahun tikus lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut pakar Astrologi dan Fengshui dari Senior Consultant Fengshui.co.id Angelina Fang di akun IG serbarjangkrik.id dalam gelaran Obrolan Santai bertajuk Lebih Mujur di Tahun Kerbau Logam sesuai dengan sifat logam, akan timbul suara berisik kalau dipukul atau jatuh. “Maka sebaiknya kita diam, kalau tak perlu bicara. Jangan berisik atau nyinyir bisa-bisa mendatangkan bahaya. Apalagi nyinyirnya di media sosial bisa-bisa berurusan dengan aparat,” kata dia.

Pakar Fengshui yang lagi naik daun ini memberi kiat-kiat agar tetap hoki di tahun kerbau logam. Angelina mengatakan, di tahun kerbau logam ini, kalau mau hoki,  harus tekun, kerja keras, diam tetapi banyak  bekerja yang bermanfaat bagi banyak orang seperti kerbau. Diingatkannya, juga jangan banyak omong atau nyinyir, apalagi di media sosial. Salah-salah bisa mengundang bahaya.

Kemudian di era pandemi ini harus jaga kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. “Karena rejeki, hoki, itu tidak melulu berbentuk uang. Anugerah kesehatan dan keluarga yang harmonis juga merupakan rejeki,” ujar Angelina.

Jangan dilupakan jua di era pandemi ini, kita harus berbagi rejeki kepada sesama. ”Jangan pelit, bisa jadi rejeki yang kita terima ada bagian orang lain di dalamnya. Kalau kita berbagi rejeki kita tak akan berkurang, terkadang malah berlimpah,” ujar Angelina Fang membagi tip-nya.

Harjanto Halim CEO Marifood dalam obrolan santai yang berlangsung gayeng itu sepakat dengan pendapat konsultan fengshui itu. Kata dia, kalau mau peruntungannya bagus di tahun kerbau logam ini tekun, mau kerja keras dan nggak banyak mengeluh seperti kerbau. “Akehi niat, kurangi sambat,tambahi tirakat. Insya Allah hasil ora berkhianat,” ujar dia.

Rohaniawan Khonghucu WS Andi Gunawan yang juga aktivis Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Semarang dan anggota Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jateng ini mengatakan, Kerbau logam menyimbolkan kerja keras untuk memperbaiki keadaan seperti sifat kerbau pekerja keras dan bermanfaat bagi banyak orang sebagai tenaga andalan dalam mengolah sawah. Di suasana  pandemi harus tetap bersemangat untuk menyambut tahun baru tanpa lupa dan waspada dengan pagebluk Covid -19 yang belum berakhir serta tetap menjalankan protokol kesehatan dengan kesadaran diri.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Provinsi Jawa Tengah, Gouw Andy Siswanto,  menyemai harapan dengan optimistis agar keadaan kembali  kondusif. Di tahun kerbau ini NKRI  memang sedang prihatin karena pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun lebih belum juga berakhir. Tapi dia berharap semua bisa membawa diri, saling membantu dan mendukung , sehingga suasana kehidupan berbangsa dan bernegara serta kehidupan beragama berlangsung harmonis.

Senada dengan itu Ketua Yayasan Widya Mitra, Semarang, Widjajanti Dharmowijono, mengatakan, pergantian tahun Tikus ke tahun Kerbau sangat diharapkan membawa dunia kondisi yang lebih baik.

Dijelaskannya, Tikus takut bertemu orang, mendekam di tempat gelap, hanya keluar ketika mencari makan dan menularkan penyakit. Diganti oleh kerbau yang setia, pemberani,  suka membantu dan bekerja keras. Tentunya harapannya ini  dikaitkan dengan pandemi Covid -19 yang saat ini kita alami bersama.

Tahun berganti, tahun baru harapan baru. Doa dan  harapan yang disemai setelah pada tahun tikus lalu kita luluh lantak karena pandemi Covid 19. emasuki tahun baru,  tahun kerbau logam ini dengan harapan tentunya kembali bersemi.  Berbagai peristiwa ritual mewarnai dan memarakkan prosesi ganti tahun. Tahun baru datang, harapan baru pun tersemai.

 

*) Christian Heru Cahyo Saputro,Jurnalis Freelance, Mantan kontributor indochinatown.com , Penggiat Heritage di Jung Foundation Lampung Heritage dan Pan Sumatera Network (Pansumnet), penulis buku, Piil Pesenggiri, Etos dan semangat Kelampungan, penyuka wayang, kini bermukim di Kota Semarang.

 

Ikuti tulisan menarik Kristian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler