Cara Memilih Daging Ayam yang Berkualitas Baik dan Layak Dikonsumsi

Kamis, 15 April 2021 07:29 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Rumah Potong Ayam
Iklan

Karkas ayam atau daging ayam broiler merupakan salah satu komoditas yang penting ditinjau dari aspek gizi, sosial budaya dan mempunyai prospek ekonomi yang cukup baik di Indonesia. Meningkatnya jumlah penduduk yang semakin pesat berpengaruh terhadap peningkatan jumlah permintaan produk ternak terutama daging ayam, karena harganya yang murah dan proteinnya tinggi.

Namun produk ayam broiler ini bisa juga menjadi media pembawa agen penyakit yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan dan lingkungannya. Guna menjamin kepercayaan masyarakat tentang kesegaran dan kehalalan daging, maka Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan rekomendasi sosialisasi daging ayam ASUH (Aman Sehat Utuh dan Halal). Sosialisasi daging ayam ASUH bukan saja diperuntukkan bagi pihak yang terkait bertanggung jawab dalam ketersediaan daging ayam namun sosialisasi juga ditujukan untuk konsumen daging ayam broiler.

Pemotongan daging ayam harus dilakukan secara baik dan halal dan harus  memenuhi persyaratan hygiene sanitasi dengan hasil produk berupa karkas ayam  utuh yang memenuhi persyaratan daging ayam ASUH. Daging ayam yang ASUH adalah daging ayam yang Aman tidak mengandung bibit penyakit (bakteri, kapang, kamir, virus, cacing, parasit), racun (toksin), cemaran logam berat, cemaran pestisida, residu obat dan hormon, cemaran zat berbahaya serta bahan-bahan/unsur-unsur lain yang dapat menyebabkan penyakit dan akan mengganggu kesehatan manusia. Sehat berarti mengandung zat-zat yang berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan manusia, Utuh berarti tidak dicampur dengan bagian-bagian lain dari hewan yang tidak layak konsumsi dan Halal berartikan perolehan dan penyembelihan ternak ayam sesuai dengan syariat agama Islam.

 

Kriteria Kualitas Daging

Sebelum membeli daging ayam konsumen harus benar dalam memilih dan mengkonsumsi daging, kualitas daging ayam broiler dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pada waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong. Faktor penentu kualitas daging pada waktu hewan hidup adalah cara pemeliharaan, yang meliputi: pemberian pakan, proses pemeliharaan mulai dari starter samapai dengan finisher, dan perawatan kesehatan. Faktor penentu kualitas daging pada waktu setelah dipotong adalah pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan dipotong.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara praktis memilih daging sapi yang baik dan ASUH

1. Warna Daging

a. Warna daging segar dan berkualitas tentu berbeda dengan warna daging yang sudah busuk.

b. Daging sapi yang masih fresh berwarna merah muda dan segar. Sedangkan warna daging yang tidak segar berwarna putih pucat.

c. Daging berkualitas baik mempunyai rasa gurih dan aroma yang sedap.

2. Tekstur Daging

a. Daging ayam yang segar memiliki tekstur yang padat dan terasa kenyal. Tekanlah sedikit daging tersebut, jika kembali ke posisi semula berarti daging tersebut masih baru dan segar.

b. Hal ini berbeda dari daging yang busuk dimana daging tersebut akan terasa lembek dan berair saat ditekan.

c. Jangan pilih daging yang bengkak atau terlalu keras.

3. Bau / Aroma

a. Daging yang segar memiliki aroma yang segar pula dan menimbulkan bau busuk atau asam.

4. Tidak Banyak Darah

a. Ayam yang mengeluarkan banyak darah menandakan penanganan ayam dengan cara kasar, dan risiko kontaminasi bakteri yang jauh lebih besar.

5. Keempukan

a. Daging ayam yang segar, jika ditekan dengan jari akan memiliki konsistensi kenyal.

6. Cek Sertifikat Halal

a. Pastikan anda membeli daging dari penjual / supplier daging yang profesional mempunyai izin halal. Supplier atau penjual daging harus memiliki sertifikat izin halal dari pihak MUI.

b. Pilihlah daging yang tidak berair, karena jika berarir maka daging tersebut sudah berada cukup lama berada di udara bebas.

7. Adanya Lalat

a. Lalat memang menjadi binatang yang dihindari karena membawa bibit penyakit. Tapi adanya lalat tidak selalu pertanda buruk, lalat bisa menjadi indikator yang baik. Dengan adanya lalat yang hinggap di daging ayam, menandakan bahwa daging ayam masih sehingga lalat suka.

b. Jika ayam di pasar tidak dihinggapi lalat, bisa jadi daging ayam tersebut mengandung bahan kimia sehingga lalat tidak suka.

8. Tidak Berlemak Pada Serat Daging

a. Ciri ciri daging ayam yang baik adalah tidak terdapat lemak di antara serat daging.

9. Kulit Ayam Tidak Kering dan Tidak Berlendir

a. Ciri ciri daging ayam yang sehat adalah kulit pada ayam tidak kering dan tidak berlendir.

10. Berserat Halus

a. Ciri ciri daging ayam yang sehat adalah serat pada daging ayam halus dan ketika disayat masih ada darah yang keluar.

b. Serat daging ayam halus, mudah dikunyah dan digiling, mudah dicerna, serta memiliki tekstur lembut.

Kriteria Daging Yang Tidak Baik

Bau dan rasa tidak normal akan segera tercium sesudah hewan dipotong. Hal tersebut dapat disebabkan oleh :

  1. Hewan sakit yang menderita radang dan bersifat akut pada organ dalam akan menyebabkan daging berbau tengik.
  2. Hewan dalam pengobatan akan menghasilkan daging yang berbau obat – obatan.
  3. Warna daging tidak normal akan mengurangi selera konsumen.
  4. kekenyalan daging rendah menandakan daging tidak normal (jika ditekan dengan jari akan terasa lunak) dapat mengindikasikan daging tidak sehat, apaila disertai dengan perubahan warna yang tidak normal maka daging tersebut tidak layak dikonsumsi.
  5. Daging yang busuk dapat mengganggu kesehatan konsumen karena Daging yang  busuk menyebabkan gangguan saluran pencernaan. Hal ini disebabkan karena penanganan yang kurang baik pada waktu pendinginan, sehingga aktivitas bakteri pembusuk meningkat, atau karena terlalu lama dibiarkan ditempat terbuka dalam waktu relative lama pada suhu kamar, sehingga terjadi proses pemecahan protein oleh enzim – enzim dalam daging yang menghasilkan amoniak dan asam sulfide.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Ahmad Ghufron

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler