x

Iklan

Nanda Isnaini

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Juni 2021

Minggu, 13 Juni 2021 14:04 WIB

Museum Kretek, Atraksi Wisata di Kota Kudus

Kudus terkenal dengan soto dan menaranya. Namun selain dua hal itu, masih ada banyak destinasi yang dapat dikunjungi di kota ini. Salah satunya adalah museum yang memilik nama yang sama dengan sebutan Kota Kudus, yaitu Museum Kretek. Simak catatan perjalanan ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kudus kota Kretek, kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah ini terkenal dengan soto dan menaranya. Hampir setiap orang saat mendengar nama Kota Kudus pasti akan teringat dengan soto Kudus ataupun Menara Kudus. Selain Menara Kudus, sebenarnya masih ada banyak destinasi yang dapat dikunjungi di kota ini. Salah satunya adalah museum yang memilik nama yang sama dengan sebutan Kota Kudus, yaitu Museum Kretek.

 

Museum yang terletak di jalan Getas Pejaten No. 155 ini merupakan musuem rokok pertama yang ada di dunia. Museum ini berisi koleksi-koleski alat-alat pembuat rokok tradisional serta sejarah munculnya rokok kretek. Salah satu pemandu wisata yang ada disana mengatakan, “Di museum ini kami lebih menyebut rokok dengan sebutan kretek”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyebutan itu dilatarbelakangi dengan cerita sejarah tentang H. Jamhari yang menderita penyakit asma. Awalnya beliau hanya mencoba menggosokkan minyak cengkeh bagian dada dan punggung. Akan tetapi hasil yang tidak terduga terjadi, penyakit asma yang diderita H. Jamhari berangsur membaik. Dari temuan ini lah H. Jamhari mulai meramu cengkeh yang dicampur dengan tembakau lalu dilinting dengan kulit jagung kering atau bisa disebut klobot, kemudian diikat menggunakan benang. Saat lintingan itu dibakar terdengar bunyi “kretek kretek kretek”. Dari sinilah penyebutan rokok kretek berasal.

Untuk memasuki kawasan Museum Kretek, wisatawan dikenakan tarif tiket sebesar Rp2.000,00 saat hari kerja dan Rp3.000,00 saat hari libur. Di dalam kawasan museum ini juga dilengkapi dengan banyak fasilitas penunjang seperti, Museum itu sendiri, waterboom, rumah adat Kudus, replika omah kapal, bioskop 3D, dan taman bermain. Bagi wisatawan yang ingin menikmati fasilitas waterboom dan bioskop 3D akan dikenai biaya tambahan.

 

Suasana di kawasan Museum Kretek ini terasa nyaman, meskipun terletak dijalan raya yang cukup ramai. Adanya pohon-pohon rindang di beberapa tempat membuat udara yang panas menjadi lebih sejuk. Hembusan angin yang datang juga menambah kenyamanan wisatawan yang datang. Suara bising dijalan raya tidak terlalu mengganggu ketenangan yang ada di kawasan museum. Kawasannya yang tenang dan damai membuat suara air di kawasan waterboom terdengar samar-samar. Taman bermain yang terletak dibawah pepohonan rindang membuat anak-anak yang bermain merasa nyaman dan tidak kepanasan.

Suasanan di dalam museum cukup sepi dan sunyi. Saat tidak banyak pengunjung yang datang suasana di dalam museum benar-benar sunyi. Selain itu, di dalam museum terdapat dua pintu yang terletak di belakang museum. Kedua pintu mengghubungkan bagian dalam museum dengan pintu masuk waterboom. Saat berada di dekat area waterboom, aroma kaporid yang digunakan untuk membersihkan kolam renang mulai tercium. Di sebelah samping bagian depan museum juga terdapat kios-kios kecil yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk berjualan minuman dan makanan ringan.

 

Memasuki gedung Museum, kita dapat mempelajari sejarah dan perkembangan industri rokok di Kudus, serta proses pembuatan rokok. Penataan koleksi museum ini diawali dari rumah Bapak Niti Semito, lalu mesin-mesin pembuat rokok, diorama proses pengumpulan tembakau dan pembuatan rokok. Setelah itu, kita akan melihat beragam jenis tembakau, barang-barang promosi pada zaman dahulu, hingga merk-merk rokok dari zaman dahulu hingga sekarang. Hal yang unik dari kolesksi-koleksi itu semua adalah diorama proses pembuatan rokok.

Apabila diperhatikan dengan seksama, kebanyakan pegawai yang membuat rokok adalah perempuan, mulai dari yang melinting rokok hingga yang mengemas rokok kedalam kotak, semuanya dilakukan kaum perempuan. Dari Museum Kretek, kita dapat mengetahui sisi lain dari Kota Kudus yang terkenal dengan sejarah akulturasi budayanya.

Ikuti tulisan menarik Nanda Isnaini lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB