Di era kekinian seperti ini banyak konsumen merasa bosan dengan kemasan, nama dan rasa yang itu itu saja dan tidak mengikuti jaman. PMM Universitas Muhammadiyah Malang menawarkan merek produk di Desa Jatirejoyoso seperti produk kerupuk daerah setempat disulap menjadi kemasan dan nama yang super keren. Sebutannya Rebranding atau pemberian merek ulang dengan nama yang lebih trendy.
Branding juga akan bermanfaat jika para UMKM bisa menggunakanya dengan tepat, mahasiswa UMM dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa di Desa Jatirejoyoso yang mem-branding produk kerupuk hasil olahan “Alfafa” di dusun Mergosingo.
Dalam melaksanakan program pemasaran secara online atau digital, mereka me-rebranding olahan produk kerupuk menjadi produk yang menarik dan bisa diterima oleh masyarakat. Sadar atau tidak Rebranding akan menjadi senjata mematikan yang dilakukan para UMKM agar tampilan bisnisnya terlihat baru dan guna memikat daya tarik konsumen.
Branding yang menarik akan menjadi bom waktu jika para UMKM bisa menarik perhatian konsumen dengan kemampuan 3 detik untuk melihat tampilan brand produk.
"Orang-orang sekarang lebih suka beli apa yang membuat mereka tertarik, pelaku UMKM akan sangat berterima kasih kalau bisa didaftarkan ke IUMK dan mendapat NIB" tegas Erik pelaku konsultan BUMDES.
Brand yang menarik tentu sangat didambakan oleh para pebisnis jika mereka bisa berhasil dalam membranding produknya dengan tepat dan menarik. Oleh karena itu Rebranding menjadi tahapan wajib yang dilakukan oleh para UMKM untuk memikat daya tarik konsumen.
Ikuti tulisan menarik Winda ayuningtiyas 121 lainnya di sini.
