x

Foto bersama sasaran UMKM \x22Warung Bu Naya\x22

Iklan

Sayyid Syarwani Syibron

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Agustus 2021

Senin, 30 Agustus 2021 12:40 WIB

Perluasan Pasar dan Penambahan Inovasi Makanan di Warung Bu Naya

Usaha yang memiliki skala mikro, kecil dan menegah tidak jarang merupakan sebuah usaha yang dilakukan bersama keluarga ataupun melanjutkan usaha milik keluarga. Kondisi usaha yang seperti ini tidak jarang menemui kendala dalam menjalankan usahanya dikarenakan minimnya pengetahuan. Semenjak awal wabah pandemic covid-19 UMKM “Warung Bu Naya” terus mengalami pemerosotan pendapatan hingga saat ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Usaha yang memiliki skala mikro, kecil dan menegah tidak jarang merupakan sebuah usaha yang dilakukan bersama keluarga ataupun melanjutkan usaha milik keluarga. Kondisi usaha yang seperti ini tidak jarang menemui kendala dalam menjalankan usahanya dikarenakan minimnya pengetahuan. Kendala kendala tersebut diantaranya adalah kurangnya pemahaman pelaku UMKM terhadap pentingnya perencanaan bisnis, pentingnya laporan keuangan, dan minimnya penggunaan teknologi dalam pencatatan keuangan. Beberapa kendala tersebut pada dasarnya dapat mempengaruhi kinerja dan keberlangsungan suatu usaha. Adanya pelatihan dan pendampingan mampu mengatasi dan mengurangi kendala kendala tersebut.

Pandemi Covid-19 merambah ke berbagai wilayah di Indonesia khususnya Jawa Timur. Penyebaran pandemi Covid-19 di sini pun termasuk cepat.  Tercatat bahwa Jawa Timur pernah menduduki peringkat pertama dalam jumlah masyarakat yang terkena virus Covid-19. Hal itu menyebabkan pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan seperti PSBB, PPKM, penggunaan rapid tes sebelum menggunakan kereta api, penjadwalan tutup toko di beberapa wilayah.

Banyak masyarakat terdampak akibat wabah seperti pekerja perusahaan yang di PHK dan pelaku usaha yang mengalami penurunan keuntungan. Usaha Warung Bu Naya milik Ibu Misnaya juga tidak terlepas dari dampak pandemi Covid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semenjak awal wabah pandemi Covid-19 UMKM “Warung Bu Naya” terus mengalami pemerosotan pendapatan hingga saat ini. Bahkan sempat pada beberapa minggu terakhir pada awal tahun 2021 Ibu Misnaya hanya mendapatkan 3-5 pelanggan saja perharinya. Hal tersebut sangat disayangkan sekali karena penghasilan utama dari Ibu Misnaya ini hanya berjualan makanan serta minuman di warung usahanya.

Melalui kegiatan KKN Back to Village 3, salah satu mahasiswa Universitas Jember yang bernama Sayyid Syarwani Syibron bermaksud melakukan perluasan pasar serta inovasi produk pada usaha milik Ibu Misnaya di Desa Antirogo guna meningkatkan nilai tambah sehingga menambah penghasilan. Kegiatan yang akan dilakukan dengan memberikan kelas kepada sasaran dengan pelatihan serta pengenalan media marketing online maupun pasar online desa.

Kegiatan KKN BTV UNEJ 3 ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada sasaran yang dapat di aplikasikan kepada kegiatan usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan Inisiatif yang terbangun diharapkan dapat membantu usahanya agar dapat dikenal oleh masyarakat secara luas dan tidak mengandalkan pembeli dari sekitar rumahnya saja. Adanya program KKN BTV 3 ini diharapkan dapat membantu mengembangkan usaha warung milik Ibu Misnaya.

Ikuti tulisan menarik Sayyid Syarwani Syibron lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu