Bondowoso – Mahasiswa KKN Back To Village 3 Universitas Jember ( http://unej.ac.id ) Kelompok 14 dengan DPL dr. Yudha Nurdian, M.Kes. Melaksanakan kegiatan pengabdian di Desa Wringin, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso dengan mencanangkan program Pos Taman Baca untuk meningkatkan minat baca Bocil di Desa Tercinta.
Pelaksanaan KKN BTV 3 ini menjadi salah satu program yang sudah berjalan pada saat pandemi Covid-19 ini. Proses kegiatan KKN ini dilaksanakan secara individu dengan program yang diperuntukkan kepada masyarakat. Dalam KKN ini mahasiswa dituntut untuk memilih salah satu topik, sebagai tolak ukur selama satu bulan ke depan. Mahasiswa sangat diharapkan memilih topik sesuai dengan kondisi masyarakat di Desanya.
Saya, Akbar Febriansyah, selaku Mahasiswa KKN BTV 3 Universitas Jember memilih topik “Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19” hal ini yang menjadi permasalahan di Desa Wringin. Pada masa pandemi ini banyaknya keluhan dari masyarakat akan proses belajar para siswa yang cenderung kurang efisien, banyak siswa yang cenderung bermain daripada belajar.
Pandemi ini menjadi tamparan keras bagi sektor pendidikan, dimana seluruh proses kegiatan belajar mengajar di sekolah harus ditiadakan dan dilaksanakan secara online. Sudah hampir 2 tahun lamanya pandemi ini belum berakhir, kebijakan pemerintah masih terus dicanangkan, sehingga kegiatan sekolah masih saja dilakukan secara daring. Hal ini mengakibatkan siswa tidak dapat mengakses bahan belajar, sehingga pada pembelajaran daring ini siswa hanya menerima bahan belajar melalui media whatsapp saja yang setiap harinya diisi dengan tugas.
Dalam pelaksanaan program KKN ini, saya mencoba membuat sebuah inovasi baru dengan menggelar pos taman baca untuk mengasah kemampuan literasi bocil di desa, sehingga siswa mampu terfasilitasi bahan bacaan dari Desa untuk meningkatkan minat baca. Pos Taman Baca juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat para siswa untuk bersosialisasi, sharing terkait permasalahan belajar selama pandemi covid-19 ini.
Selain itu dalam pelaksanaan program ini juga terdapat beberapa pelatihan seperti menulis puisi, mambaca puisi, sosialisasi pemanfaatan barang bekas dan pelatihan pembuatan tempat pensil menggunakan botol bekas, hal ini merupakan salah satu wujud bahwa pos taman baca dapat dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan , kreativitas siswa dalam meningkatkan minat literasi.
Dengan terwujudnya program pos taman baca tersebut sangat diharapkan mengikat daya tarik siswa untuk meningkatkan minat baca, dan kemampuan dalam mengolah sesuatu hal untuk dijadikan barang yang jauh lebih berguna lagi, serta sangat diharapkan program ini mampu mengatasi permasalahan pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19.
Ikuti tulisan menarik Akbar Febriansyah lainnya di sini.
