Mahasiswa Universitas Jember (Unej) dampingi masyarakat melalui program KKN Universitas Negeri Jember. Malalui kegiatan KKN BTV 3 ini Saudi Efendi dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dr. Yudha Nurdian, M.Kes bantu masyarakat untuk menstabilakan prekonomian mereka di masa pandemi ini. Seperti yang kita ketahui masa pandemi masih berlangsung sampai saat ini.
Sejak adanya pandemi Covid-19 ini tentunya sangat berdampak pada masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satu pelaku usaha tersebut adalah usaha Ubi Madu yang berada di desa Patemon, Kecamatan Pakem, Kabupaten Bondowoso. Usaha tersebut masih belum berkembang, dikarenakan usaha tersebut hanya menjual produk mentahan dan produk oven saja. Padahal Ubi Madu dapat diolah menjadi produk jadi yang menarik. Kandungan Ubi Madu juga baik untuk yang mengkonsumsinya. Salah satu manfaat Ubi Madu adalah meningkatkan kekebalan tubuh. Tentunya hal tersebut sangat bermanfaat pada masa pendemi saat ini.
Berdasarkan permasalah tersebut, mahasiswa KKN BTV 3 Kelompok 14 yang bernama Saudi Efendi tertarik untuk membantu pelaku usaha ubi madu. untuk melakukan sebuah inovasi produk baru pada Ubi Madu. Sehingga ubi madu tersebut dapat dimanfaatkan menjadi produk inovasi lain yang dapat berkembang menjadi usaha mandiri bagi masyarakat kedepannya. Dengan demikian dengan adanya inovasi produk tersebut diharapkan dapat meningkatkan penghasilan masyarakat.
Program kerja yang dijalankan oleh Saudi Efendi yaitu Inovasi produk Olahan Ubi Madu. Metode pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Tahap pertama yang dilakukan ada survey dan meminta izin kepada pemilik usaha untuk mengadakan KKN. Tahap berikutnya adalah sosialisasi dan pelatihan terkait inovasi produk olahan ubi madu. Sosialisasi yang diberikan berupa apa itu inovasi, manfaat dan tujuan inovasi dan contoh inovasi. Setelah melakukan sosialisasi dan pelatihan maka dilanjutkan dengan implementasi inovasi dalam pembuatan produk.
Pengolahan ubi madu menjadi stick ubi madu cukup mudah. Bahan-bahan yang diperlukan berupa ubi madu, tepung terigu, mentega , telur dan garam. Cara pembuatan stick ubi madu melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah mencuci ubi madu dengan menggunakan air mengalir sampai bersih. Tahap berikutnya adalah mengupas kulit ubi madu dan mencuci kembali. Setelah dikupas dan telah bersih maka dilakukan proses pengkukusan, hal ini dilakukan untuk membuat ubi madu lebih lunak dan menetralisir kandungan gula dan air pada ubi madu.
Pada tahap selanjutnya adalah menghaluskan ubi madu dan dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya sampai menggumpal dan teksturnya kenyal. Selanjutnya adalah membentuk adonan tadi seperti stick, namun jangan terlalu besar dan tebal untuk pembentukannya, hal tersebut agar stick cepat matang merata. Selanjutnya adonan yang sudah di bentuk digoreng dengan api yang sedang. Setelah matang stick ubi madu di diamkan pada ruang terbuka selama 20-30 menit.
Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan minyak bekas penggorengan serta agar stick tidak mudah mlempem. Selanjutnya adalah tahapan pengemasan dengan plastic kekinian yang praktis dan menarik. Rasa yang dihasilkan pada stick ubi madu ini tetap manis walaupun tidak menggunakan pemanis tambahan, serta juga terasa sedikit sedap karena ditambahkan garam sebagai penyedap rasa. Stick ubi madu ini sangat cocok untuk disemua kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, bahkan lansia. Karena manis yang dihaslikan alami dari ubi madu sendiri maka stick ubi madu sangatlah sehat untuk dikonsumsi.
Dari inovasi produk tersebut tentunya diharapkan agar dapat meningkatkan nilai tambah produk pada ubi madu ini. Selain untuk mengangkat atau menstabilkan prekonomian masyarakat, Inovasi produk Olahan Ubi Madu berupa stik ubi madu ini diharapkan dapat dapat mendorong kreativitas agar dapat terus mengembangkan produk dan menciptakan produk - produk baru yang menarik, serta dapat menjadi usaha yang terus berlangsung dan berkembang.
Ikuti tulisan menarik Saudi Efendi lainnya di sini.
