x

Iklan

Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja - FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 4 September 2021 06:14 WIB

Delapan Penyebab Kematian Ini Bisa Dicegah dengan Olah Raga, Makan Sehat, dan Tak Merokok

Ternyata delapan dari tiga belas penyebab kematian tersebut pencegahannya adalah dengan pola makan yang bergizi, rutin berolahraga dan mengindari asap rokok maupun merokok. Langkah itu dapat mencegah penyakit jantung iskemik, stroke, paru-paru obstruktif kronis, infeksi saluran napas bawah, Covid-19, Kanker (Trakea, Bronkus, dan Paru-paru), Alzheimer dan Diabetes Mellitus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Olahraga

Tahukah Anda ada tiga kebiasaan yang bisa menjaga kesehatan kita?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum itu perlu kita kembali mendiskusikan faktor terbesar yang menyebabkan kematian. Berikut 13 besar faktor penyebab meninggal dan estimasi jumlahnya di dunia pada tahun 2019 dalam buku  World Health Statistics 2021:

  1. Kecelakaan lalu lintas korbannya sebanyak 10.860.720 jiwa
  2. Jantung Iskemik korbannya sebanyak 8.880.000 jiwa
  3. Stroke korbannya sebanyak 6.190.000 jiwa
  4. Bunuh diri korbannya sebanyak 5.629.780 jiwa
  5. Pembunuhan korbannya sebanyak 3.727.620 jiwa
  6. Paru Obstruktif Kronis korbannya sebanyak 3.220.000 jiwa
  7. Infeksi Saluran Napas Bawah korbannya sebanyak 2.590.000 jiwa
  8. Neonatal conditions (kematian perinatal) korbannya sebanyak 1.960.000 jiwa
  9. Covid-19 korbannya sebanyak 1.800.000 jiwa (dalam tahun 2020)
  10. Kanker Trakea, Bronkus, Paru-paru korbannya sebanyak 1.760.000 jiwa
  11. Alzheimer dan demensia lainnya korbannya sebanyak 1.590.000 jiwa
  12. Diabetes Mellitus korbannya sebanyak 1.490.000 jiwa
  13. Diare korbannya sebanyak 1.450.000 jiwa

Delapan dari tiga belas penyebab kematian tersebut pencegahannya adalah dengan pola makan yang bergizi, rutin berolahraga dan mengindari asap rokok maupun merokok. Sejumlah langkah itudapat mencegah penyakit jantung iskemik, stroke, paru-paru obstruktif kronis, infeksi saluran napas bawah, Covid-19, kanker (trakea, bronkus, dan paru-paru), alzheimer dan diabetes mellitus.

Bahkan untuk mewujudkan kesehatan mental (mengatasi depresi) juga bisa dengan berolahraga rutin. Pada saat berolah raga itu ada pelepasan hormon endorphin yang memperbaiki mood dan dapat menurunkan kortisol (hormon depresi). Hal ini dapat mencegah bunuh diri secara tidak langsung.

Contoh olahraga yang paling hemat biaya adalah jogging. Pola makan yang menghemat biaya adalah puasa sunnah Senin dan Kamis. Dan gaya hidup sehat yang murah adalah tidak merokok (ini sangat jelas). Inilah kemudahan yang kita dapatkan. Sangat mudah untuk mencegah delapan penyakit tersebut.

Ternyata, di tengah sulitnya efek pandemi Covid-19, ada kemudahan. Bersama kesulitan ada kemudahan.

Perlu diketahui, berdasarkan update  1 September 2021 jumlah kematian akibat Covid-19 sejak Desember 2019 hingga saat ini adalah 4.517.240 jiwa.  Sehingga diperkirakan terdapat  2,5 juta kematian dalam setahun. Jika kita hitung akurasi estimasi  yang dikeluarkan WHO (dalam bukunya World Health Statistics 2021), kematian akibat Covid-19 dalam setahun ada pada kisaran 72 persen (yaitu dari hitungan 1.800.000 : 2.500.000).

Ikuti tulisan menarik Mahendra Ibn Muhammad Adam lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler