x

Sosialisasi dan Pelatihan Penggunaan Platform Zenius

Iklan

Priska Adinda

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 September 2021

Rabu, 8 September 2021 11:21 WIB

Mahasiswa KKN Back To Village 3 Optomalkan Literasi Cakap Digital bagi Siswa SD

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu sarana untuk menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan secara Back To Village 3 oleh Universitas Jember, mendorong mahasiswa untuk melakukan pelatihan dalam pemanfaatan platform media pembelajaran selama daring. KKN Back To Village yang dilaksanakan di Desa Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember dengan mengangkat tema “Manfaatkan Waktu Belajar Secara Maksmal Bersama Youtube dan Zenius”.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu sarana untuk menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. KKN adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan melakukan pendekatan interdisipliner, kompeherensif, dan lintas sektoral pada daerah dan waktu tertentu. KKN biasanya dilakukan selama satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah-daerah tertentu.

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan secara Back To Village 3 oleh Universitas Jember, mendorong mahasiswa untuk melakukan pelatihan dalam pemanfaatan platform media pembelajaran selama daring. KKN Back To Village yang dilaksanakan di Desa Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember dengan mengangkat tema “Manfaatkan Waktu Belajar Secara Maksmal Bersama Youtube dan Zenius”.

Program kerja yang dilakukan pada kegiatan ini adalah pelatihan dalam penggunaan platform Zenius dengan memberikan pemahaman terlebih dahulu pengertian, pemanfaatan, dan cara belajar baik pada platform Youtube ataupun  Zenius. Kegiatan ini berlangsung selama 4 minggu yang dimulai dari observasi , pelatihan, hingga hasil yang berdampak positif bagi sasaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kegiatan pelatihan dan pendampingan dilakukan mahasiswa KKN secara langsung kepada siswa SD khusunya di RT 02/RW 04, Desa Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Peatihan dan pendampingan yang dilakukan berupa optimalisasi penggunaan Youtube dan Zenius sebagai media pembelajaran dan juga menciptakan generasi yang cakap digital. Pendampingan dilakukan dengan cara memberikan edukasi baik sebelum maupun setelah pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan agar siswa –siswa tersebut mampu memahami materi dan tetap semangat dalam belajar selama sekolah daring.

Dokumentasi Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan

 

Sasaran yang berjumlah tiga orang mengikuti kegiatan pelatihan pemanfaatan platform Zenius. Kegiatan pelatihan ini dikemas secara sederhana dengan menggunakan tampilan power point yang menarik bagi siswa-siswa SD tersebut. Pelatihan dan pendampingan selama kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar karena antusiasme sasaran terhadap pelatihan. kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan generasi cakap digital yang paham akan pemanfaatan teknologi, terutama pada media pembelajaran.

Situasi pandemi saat ini, sangat dibutuhkan sebuah inovasi, baik dalam bidang pendidikan ataupun ekonomi. Salah satu cara yang dapat dimanfaatkan selama pandemi, sehingga mengharuskan siswa SD belajar dengan sistem daring adalah optimalisasi penggunaan platform pembelajaran seperti Zenius dan Youtube. Dampak yang dapat dirasakan dari kegiatan ini bagi mahasiswa dan sasaran adalah, paham mengenai pentingnya pemanfaatan bagi teknologi yang telah ada. Sehingga, penggunaan teknlogi tidak hanya sekadar untuk mencari hiburan semata tetapi juga sebagai sarana belajar terutama, dan pengembangan bakat dan minat dalam bidang teknologi.

Dalam pelaksanaan kegiaan pelatihan dan pendampingan selama 21 hari ini, sasaran dapat mengetahui mengenai penggunaan platform media pembelajaran. Sasaran diharapkam mampu untuk memanfaatkan peran teknologi dalam membantu pembelajaran selama daring dari rumah. Kegiatan ini yang berjalan selama kurang lebih 21 hari ini, memiliki beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat.

Faktor pendukung dalam pelatihan dan pendampingan selama kegiatan adalah sikap antusiasme sasaran terhadap pelatihan dan juga dukungan positif dari pihak desa. Selian faktor pendukung, faktor penghambat dalam jalannya kegiatan pelatihan dan pendampingan ini adalah keterbatasan waktu yang hanya diperbolehkan bertatap muka selama kurang lebih 3 jam lamanya. Hal ini dikarenakan situasi dan kondisi yang masih dalam masa pandemi Covid-19. Sehingga, aturan dan himbauan dari pemerintah yang mengaharuskan menjaga jarak dan mengurangi mobilitas masih haru tetap dijalankan saat bertemu dengan orang lain dan tetap dengan mematuhi protokol kesehatan.

Di samping kegiatan pelatihan dan pendampingan platform media pembelajaran, kegiatan lain adalah mengenalkan penggunaan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar juga disosialisasikan. Hal ini di dasari oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap penggunaan huruf kapital baik di tengah, akhir, ataupun seluruh bagian sebuah kata, penggunaan tanda hubung, dan kata imbuhan  masih sering keliru. Sehingga kegiatan pelatihaan ini diharapkan mampu untuk memperbaiki dan menjadi solusi dari permasalahan yang ada.

Ester, kakak dari dua siswa SD tersebut mengatakan bahwa, Selama pandemi, pendampingan belajar dari orang tua masih kurang maksimal. Ditambah dengan ketidakmampuan orang tua dalam penggunaan teknologi. Selain itu, materi yang diberikan oleh guru hanya berupa soal-soal. Hal itu menyebabkan siswa tidak bisa sepenuhnya memahami isi materi.”.

 (Friska Adinda Putri/KKN19/Jember/Ns. Rismawan Adi Yunanto, S. Kep, M. Kep).

Ikuti tulisan menarik Priska Adinda lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler