x

Iklan

M. Nur Kholis Al Amin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Oktober 2019

Senin, 4 Oktober 2021 05:19 WIB

Jimat Kalimosodo

Lantas, apa itu jimat Kalimosodo? Bukankah percaya pada jimat itu musyrik?  Tenang dan sabar dulu sobat, sebenarnya maksud dari para sesepuh terdahulu dengan Jimat Kalimosodo itu adalah kalimat syahadat. 

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: M.N.K Al Amin

Perkembangan dan perubahan merupakan hal yang lumrah kita temui dalam kehidupan nyata di dunia ini. Pergantian detik, jam, hari, bulan, bahkan tahun dan masa telah berubah berkali-kali. Bahkan, bagi kita yang saat ini telah menjadi orang tua, acapkali menginginkan untuk menerapkan pola pendidikan yang pernah kita dapatkan saat kita masih kecil, seperti: kalau sudah masuk waktu sore hari harus sudah mandi segar, menyambut datangnya maghrib, tadarus dan belajar.

Namun, ternyata pola pendidikan tersebut sudah tidak mudah lagi diterapkan di tengah kehidupan masyarakat yang telah mendapatkan dampak globalisasi, baik dari bidang teknologi sosmed ataupun pergaulan. Sehingga, sebagian daerah yang masih melestarikan budaya setempat untuk saat ini, menjadi suatu daerah dengan daya tarik tersendiri. Pasalnya, menjelang bulan Ramadhon (Poso), yakni di bulan Syaban (ruwah) sebagian besar daerah di bumi Nusantara ini, khususnya Jawa, masih melestarikan tradisi budaya seperti besik dheso, nyadradan dan wayangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari tradisi pewayangan ini, para sesepuh awal penyebar Islam di Nusantara ini menggambarkan atau lebih tepatnya memberikan sanepo/ gambaran bahwa apabila seseorang yang hidup di dunia ini akan mampu menjadi orang yang kuat, digdaya dan hebat, maka baginya harus memiliki ajian atau jimat kalimosodo.

Lantas, apa itu jimat Kalimosodo? Bukankah percaya pada jimat itu musyrik?  Tenang dan sabar dulu sobat, sebenarnya maksud dari para sesepuh terdahulu dengan Jimat Kalimosodo itu adalah kalimat syahadat. 

Jadi, hidup seseorang akan kuat dan hebat dalam menjalani titah Tuhannya, ya harua mampu untuk ber-Syahadah. Dan syahadah ini, tidak cukup hanya dengan diucapkan semata, namun harus benar-benar disaksikan, diyakini/ diimani, dan diamalkan. Inilah jimat yang akan mengantarkan manusia untuk menggapai kesuksesan dan keselamatan hidup di dunia ataupun di akhirat.

Akhirnya, semoga kita bisa mempunyai jimat Kalimosodo yang tertanam dalam jiwa kita. Amin...

 

Ikuti tulisan menarik M. Nur Kholis Al Amin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler