x

Iklan

M. Nur Kholis Al Amin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Oktober 2019

Kamis, 7 April 2022 14:42 WIB

Belajar Filosofi dari Salah Satu Nadzom Al-Fiyyah Ibn Malik

Artikel ini coba mendeskripsikan secara falsafah satu nadzoman dalam ilmu nahwu yang memiliki nilai-nilai normatif-filosofis

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Edisi belajar Nyantri dipinggir jalan dalam meniti kehidupan.

Semenjak lama sudah, kehadiran Ramadan dimaksimalkan oleh sebagian anak, remaja, bahkan piyayi sepuh muslim untuk nyantri kilatan (ngaji pasan). Nyantri diambil dari bentuk masdar kata san_tri, yang mempunyai makna dalam bahasa Jawa san & tri, yakni: san, yang mempunyai makna "menjaga", dan tri: tiga hal, yakni: 1. Toto, 2. Titi, 3. Tentrem.

Sedikit membicarakan terkait tentang santri dan nyantri, membuat penulis menembus batas waktu. Dengan flashback pada zaman dahulu kala sewaktu masih usia SMP-SMA yang sedikit pernah ketularan bagaimana rasanya ngethel dan dires, berdiri di depan kelas sampai pelajaran madrasah berakhir karena tidak hafal nadzoman yang harus disetorkan. (maklum, bocah mbeling nih ceritanya, hehehe).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ya, nadzoman yang sering dihafalin mayoritas untuk ilmu-ilmu alat (nahwu & shorof; terlepas dari ألالا، dan juga tuhfatul athfal cs).

Dahulu, kalau nadzom alat, ya pahamnya hanya sekedar untuk ilmu alat. Tapi, setelah ba bi bu, sebagai seorang yang mbeling tidak manutan, jadi seneng juga dengan filsafat, tidak melulu pada batasan yang saklek secara tekstual.

Thus, jadilah mendapatkan makna tersirat dari nadzom (بالجر والتنوين والنداء و أل ومسند للإسم تمييز حصل) bisa juga dibaca secara filosofis (حصل: بالجر والتنوين والنداء وأل ومسند للإسم ).
Hal ini memiliki makna, bahwa Ridho Allah bisa diperoleh (dihasilkan) dengan cara:
1. بالجر jir/ tawadhu
Jir berada dibawah, mengindikasikan bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai seorang Muslim (dengan kesantriannya /menjaga toto, titi, tentrem) harus menjaga dan berperilaku tawadhu', sopan santun, lembah manah. Tidak memandang status sosialnya (ليس الفتى من يقول هذا أبي، ولكن الفتى من يقول ما هذا أنا).
2. تنوين
Tanwin merupakan alamat i'rof rofa' yang paling baik, sehingga tujuan dan niat kita dalam kehidupan harus yang baik-baik, dan berusaha untuk mengajak pada kebaikan tersebut juga harus disampaikan dengan metode atau cara tertentu, atau tutur tinular bahkan mengundang yang tersiratkan dengan nida'.
3. النداء/ mengundang, mengajak
nida' atau mengajak pada sesuatu yang baik dan jelas itu lebih bagus sebagaimana yang disapakan melalui (ال) sebagai ciri yang jelas.
4.ال
Salah satu ciri ma'rifat/ spesifik dan
5.مسند للإسم
Disandarkan pada Asma (Allah)
oleh karena itu, dari poin nomor 3, 4 & 5 memberikan sapaan bahwa hasil yang bagus harus dimulai dengan mengajak kepada sesuatu yang baik dan jelas dan selalu disandarkan pada Asma Allah, agar mendapat RidhoNya.
Amin...

Ikuti tulisan menarik M. Nur Kholis Al Amin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 jam lalu

Terpopuler