x

Iklan

Afifah Ap

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Oktober 2021

Minggu, 31 Oktober 2021 10:01 WIB

Pengaruh Pancasila kapada Generasi Milenial

Generasi milenial yang merupakan lonjakan budaya substantif.empiris dan materiil di tengah era informasi ini,bebera studi menggambarkan generasi milenial sebagai generasi yang kurang kritis dalam dalam menanggapi informasi Di dunia virtual seperti tidak bisa mengidentifikasikan berita bohong atau propaganda di dunia di internet.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Generasi milenial adalah merupakan lonjakan budaya substantif, empiris dan materiil di tengah era informasi. Namun, beberapa studi menggambarkan generasi milenial sebagai  generasi yang kurang kritis dalam dalam menanggapi informasi.  Di dunia virtual mereka seperti tidak bisa   mengidentifikasikan berita bohong atau propaganda di dunia di internet.

Eksistensi Pancasila menurut generasi milenial dapat menjadi jembatan emas untuk membangun batas, mana pengaruh luar yang merugikan dan tidak etis. Dengan luar biasanya, ideologi Pancasila menempatkan "Ketuhanan Yang Maha Esa" sebagai sila ke-1. Hal itu berguna untuk memperingatkan generasi milenial bahwa Tuhan adalah pusat dari kehidupan dan segala sesuatu dalam bentangan dunia ini.

Kecanggihan teknologi tidak akan pernah menggantikan kehebatan Tuhan. Memiliki iman yang kuat pada Tuhan menjadi sebuah keharusan (keniscayaan). Generasi milenial harus sadar bahwa semuanya milik Tuhan, sehingga kesombongan dalam diri manusia bisa terminimalisir. Mereka harus berusaha untuk selalu mengambil manfaat positif dalam setiap kemudahan. Jadi, bukan untuk mengambil kekuasaan apalagi menggunakan kekuasaan sewenang-wenang. Karena kekuasaan Tuhan melampaui kekuasaan manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pancasila harus di jadikan acuan bagaimana generasi milenial dalam menjalani hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Itu relevensinya dalam sila ke-2. Dimana kaum milenial Indonesia harus bijaksana, selalu adil dalam pikiran dan perilaku etis kepada sesama. Tidak menggampangkan segala sesuatu dan terus berbuat kebaikan yang mementingkan kepentingan umum demi cita-cita bonum comune (kebaikan bersama).

Generasi milenial harus sadar diri untuk selalu bersinergi menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa indonesia sesuai sila ke-3. Melalui sikap toleransi akan perbedaan dan memegang teguh pendirian yang tidak bisa diacak oleh bangsa luar. Sesama bangsa Indonesia, generasi milenial harus bergotong royong mengngkat drajat bangsa lebih tinggi dari pada negara lain, untuk menunjukkan Indonesia bukan negara lemah yang mudah terjajah. Indonesia negara yang kuat karna generasi penerusnya mampu bersatu memajukan Indonesia di tengah tantangan global masa kini.

Generasi milenial harus bersikap demokratis dan mementingkan aspek musyawarah untuk mufakat dalam mengambil sebuah keputusan (sila ke-4). Sebuah keputusan tidak seharusnya di buat secara individu agar dapat mengambil kemufakatan bersama.

Generasi milenial harus mengaktifkan sila ke-5, yaitu keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia. Maka dari itu generasi milenial harus terus dan selalu mengamalkan norma-norma Pancasila termasuk dalam kehidupan sehari-hari pada halnya dalam organisasi gotong royong dan lain-lain. Dan harus menghormati perbedaan antar sesama.

Pancasila bukan hanya untuk dihafal, melainkan untuk di terapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam menciptakan Indonesia aman damai dan tentram.

Ikuti tulisan menarik Afifah Ap lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

14 jam lalu

Terpopuler