x

Iklan

Adjat R. Sudradjat

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 4 November 2021 15:43 WIB

PDIP Keukeuh akan Usung Puan dalam Pilpres Mendatang (?)

PDI Perjuangan sepertinya begitu percaya diri untuk tetap mengusung putra mahkota, Puan Maharani dalam Pilpres mendatang. Spekulasi yang bersifat untung-untungan, atau telah diperhitungkan dengan matang?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ditengarai PDI Perjuangan tetap keukeuh akan mengusung Puan Maharani dalam Pilpres 2024 yang akan datang.

Sama sekali tetap bergeming meskipun kader lain memiliki elektabilitas mumpuni juga. Seperti misalnya Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas paling tinggi dari sekian banyak tokoh yang disebut memiliki peluang untuk menjadi kandidat di Pilpres 2024.

Ketetapan tersebut muncul melalui bocoran dari internal PDIP sendiri. Pihaknya (internal PDIP) akan mengajukan Puan Maharani untuk maju sebagai kandidat calon presiden 2024. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kata mereka, menang bersama dan nyungsep juga bersama. Kalaupun nyungsep atau kalah itu sudah resiko, karena mendorong figur yang elektabilitasnya rendah. 

Boleh jadi sikap partai pimpinan Megawati ini tengah berspekulasi, apakah dengan modal elektabilitas putra mahkota yang pas-pasan, dengan kata lain: sangat memprihatinkan, akan mampu membalikkan keadaan, atau memang hanya sekedar sebagai penggembira yang akhirnya akan bernasib sama dengan sang ibunda dalam Pilpres 2004 dan 2009? 

Entahlah. Hanya saja yang jelas hasil survei teranyar yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia, dari simulasi lima belas nama capres Indonesia tahun 2024 yang ditanyakan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabiltas tertinggi dengan 22,9 persen. Sementara Puan Maharani berada di urutan ketujuh dengan raihan 1,5 persen. 

Akan tetapi mungkin juga rencana PDIP yang tetap mendorong Puan untuk maju menjadi calon presiden (capres) dibandingkan mempertimbangkan kader lain di internal karena ada beberapa faktor. 

Pertama, Puan sebagai putri mahkota dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Kedua, Puan sebagai tokoh sentral PDIP sehingga sangat layak diajukan sebagai salah satu kandidat calon presiden 2024. 

Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan demi mengerek elektabilitas ketua DPR RI ini, PDIP akan berusaha keras, dan melakukan berbagai cara. 

Misalnya saja dengan menyebar baliho kepak sayap kebhinekaan yang akan semakin marak dipasang di seluruh penjuru tanah air. Lalu melakukan blusukan sebagimana dilakukan Jokowi, seraya bagi-bagi paket sembako. Juga kegiatan yang bertema kerakyatan. Pokoknya berbagai macam cara yang dapat mengundang simpati wong cilik. 

Bahkan belum lama ini, telah muncul kelompok relawan yang mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Puan Maharani sebagai capres dan cawapres untuk Pilpres mendatang. 

Kelompok relawan tersebut mendesak PDIP dan Gerindra mempertahankan koalisi sebagaimana dalam Pilpres 2009 lalu. Ibunda Puan Maharani, yakni Megawati, juga berduet bersama Prabowo Subianto. Hanya saja ketika itu pasangan Mega-Prabowo dikalahkan oleh pasangan SBY-Budiono. 

Pertanyaannya, mampukah Puan Maharani dan seluruh jajaran loyalisnya di PDIP untuk meningkatkan elektabilitas, paling tidak sejajar dengan Anies Baswedan misalnya, dalam kurun waktu dua tahun ke depan, atau justru akan bernasib sama seperti sang ibunda tercinta, dua kali menelan kekalahan dalam kontestasi yang sama? 

Di dalam politik memang tidak ada yang tidak mungkin memang. Segala hal dapat berubah dalam sekejap. Tidak menutup kemungkinan hari ini loyalisnya Megawati keukeuh, atau ngotot mengusung Puan, akan tetapi besok lusa... ***

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Adjat R. Sudradjat lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler