x

Iklan

Hydra Nero

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 17 November 2021

Kamis, 18 November 2021 13:02 WIB

Gisarn

Gisarn berasal dari kata Astrological sign yang memiliki arti rasi bintang, dimana rasi bintang inilah yang menjadi topik utama disini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

      Pada suatu hari di tengah hutan yang lebat terdapat sebuah rumah yang lumayan besar terlihat 2 anak laki-laki dan perempuan sedang duduk duduk di teras rumah sore itu, anak laki-laki tersebut bernama William dan anak perempuan tersebut bernama Rianna. William sedang berbicara tentang rencana yang akan dia lakukan malam ini kepada Rianna, William berencana akan ke sungai yang lumayan jaraknya dari rumah tersebut untuk melihat bintang malam ini kata ayah rasi bintang gemini favorit nya akan terlihat, tentu saja Rianna ingin sekali ikut karna mendengar rencana tersebut, William yang mendengar bahwa Rianna ingin ikut memperbolehkannya sekarang masalahnya ada di ijin ayah dan ibunya. Matahari pun tenggelam langit yang awalnya cerah dengan suasana hangat digantikan oleh langit yang gelap dengan suasana yang dingin, sebelum makan malam William memberitahu akan rencananya malam ini, ia juga mengatakan bahwa Rianna akan ikut. Awalnya William maupun Rianna takut tidak di ijinkan namun kebalikan dengan apa yang mereka pikirkan, ayah dan ibunya mengijinkan dengan syarat Rianna tidak boleh pergi tanpa William dan tidak boleh melepas genggaman tangan William, William juga harus menjaganya dan mengawasi Rianna, mereka berdua pun mengangguk setuju dan berterima kasih kepada kedua orang tuanya.

      Seluruh persiapan telah selesai, waktunya untuk berangkat, William berkata kepada Rianna bahwa mereka akan makan malam di pinggir sungai namun sebelum berangkat mereka mengisi perut terlebih dahulu dengan roti bakar selai blueberry. Diperjalanan mereka berdua tidak ada yang berbicara pasalnya jika mereka berisik penghuni hutan juga akan terganggu, sedari tadi Rianna juga hanya diam dengan wajah yang lumayan pucat dikarenakan banyak roh-roh yang dia lihat memanggil namanya bahkan ada yang hampir menggapai nya, namun roh itu tidak akan bisa menggapai ataupun menyentuh Rianna karena Rianna di lindungi oleh William.

"Nana, kamu takut? Perlu Kak Liam gendong seperti biasa?" tanya William kepada Rianna.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

      Rianna mengangguk dan merentangkan kedua tangannya, William pun menggendong Rianna lalu Rianna memeluk leher kakaknya, mereka pun lanjut berjalan. Sesampainya di sungai William menurunkan Rianna dan menggelar tikar dan menata barang barang nya untuk melihat bintang seperti teleskop dan lain sebagainya, dia juga menata makan malam mereka berdua. Setelah selesai makan malam Rianna membaca buku tebal sedangkan William mencari rasi bintang gemini. Sekitar 1 jam disana tiba tiba Rianna mendengar suara gemerisik daun dibelakang mereka, Rianna yang terganggu kefokusan nya melihat kearah belakang dan menemukan dua roh rubah putih sedang melihat mereka namun setelah Rianna menyadari keberadaan mereka, mereka langsung berlari menjauh dari William dan Rianna, Rianna merasa tertarik oleh kedua rubah tersebut dan langsung bangun dan meninggalkan William yang sedang fokus mencari rasi bintang.

      Rianna mengejar kedua rubah tersebut sampai di sebuah padang rumput yang sangat luas dengan bunga bunga yang bersinar karna sinar bulan saat itu, angin yang tidak kencang namun mampu membuat rumput dan bunga bunga itu seperti menari di bawah bulan, Rianna melebarkan matanya saat menemukan padang rumput yang indah itu tak lama dia pun segera mengalihkan pandangannya ke sebuah cahaya di tengah tengah padang rumput itu, cahaya biru putih yang menyilaukan mata dan membuat Rianna menutup kelopak matanya karna cerahnya cahaya tersebut. Lama kelamaan cahaya tersebut meredup seiring dengan angin yang mulai tidak terasa sensasinya, rumput dan bunga berhenti menari digantikan dengan penampakan 2 orang wanita dan pria yang berdiri seraya saling menautkan jari, sang wanita setengah melayang sedangkan sang pria menapak di tanah dan mereka saling menempelkan dahi. Perlahan namun pasti Rianna mendekati mereka berdua, pandangan pertama Rianna tentang mereka berdua adalah siluman kembar rubah putih, karena indra mereka tajam mereka langsung melihat kearah Rianna tanpa melepaskan tautan jari mereka.

Sang wanita bertanya kepada Rianna dengan nada yang sangat lembut "Apakah kamu tersesat nona magi putih?", Rianna pun membalas pertanyaan nya "saya tidak tersesat, saya mengejar kalian sampai ke padang ini, siapa sangka yang saya kejar adalah siluman kembar rubah putih yang menjaga hutan ini," tentu saja mereka berdua terkejut dengan pernyataan itu, sang pria pun berkata "bagaimana anda tau bahwa kami sang penjaga hutan ini?" Rianna pun menjawab "saya magi, tentu saya bisa tahu, kakak kembar anda baru saja memanggil saya magi putih. Magi biasanya peka terhadap hal seperti itu," sang pria pun malu akan kebodohan nya dalam memperhatikan sesuatu, sang wanita pun berkata sambil tertawa "hahaha, jika nona tertarik maukah anda mengobrol sebentar dengan kami?", Rianna pun menjawab "dengan senang hati,". Mereka bercakap cakap tentang banyak hal dengan Rianna, tentang hutan ini, tentang magi, dan sebagainya, Rianna juga baru tau bahwa nama mereka adalah Olivia sang rubah wanita dan Oliver sang rubah pria, sampai dimana Olivia menanyakan sesuatu tentang Rianna,

"Nona magi ini apakah yatim piatu?" tanya Olivia dan di balas Rianna dengan ekspresi terkejutnya.

"Ba-bagaimana Olivia mengetahui hal itu?" tanya Rianna. 

"Ehmm bagaimana ya menjelaskannya, saya dan adik kembar saya adalah penjaga hutan ini jadi saya tau semua keadaan dan apa yang terjadi di hutan ini, pertama kali anda menginjak kaki di hutan ini saat berumur 5 tahun dan keadaan anda saat itu jika orang biasa mungkin dia akan mati saat itu juga, kebetulan saya juga tau bahwa kedua orang dewasa yang berada di rumah tersebut hanya memiliki satu anak tunggal dan anda tidak mirip dengan mereka, berdasarkan semua itu saya mengasumsikan bahwa anda yatim piatu sekarang, maaf nona magi jika saya salah mempertanyakan hal yang sensitif kepada anda," jelas Olivia dengan perasaan bersalah, dia baru merasakan nya sekarang sebetulnya dia ingin memendam pertanyaan ini, namun malah keluar dari mulutnya begitu saja.

"Tidak, tidak apa apa, tidak usah minta maaf, apa yang dikatakan Olivia memang benar adanya, saya mendengar kabar bahwa 2 bulan yang lalu orang tua saya meninggal, itu pun saya mendengar dari ayah angkat saya, saya di ceritakan oleh ibu angkat saya bahwa saya kecelakaan saat berkendara dan itu memang di sengaja oleh seseorang, makanya saat pertama kali menginjak hutan ini kondisi saya sangat parah, untuk saat ini saya tidak bisa keluar dari hutan ini karena saya masih dalam masa penyembuhan, kaki saya sebenarnya belum sembuh total, namun untuk penyembuhan lebih cepat saya terkadang berjalan kaki menelusuri hutan bersama kakak angkat saya," jelas Rianna tersenyum paksa sambil memegangi kakinya. 

"Saya benar benar minta maaf, saya turut berduka cita atas orang tua anda," kata Olivia.

"Saya turut berduka cita," ucap Oliver.

"Terima kasih, omong-omong jika kalian bertanya kenapa saya tidak menggunakan sihir penyembuh saja untuk menyembuhkan kaki saya, jawabannya sihir saya tersegel dan sihir penyembuhan juga ikut tersegel, segel ini akan terbuka sendiri nya saat saya berumur 17 tahun, saat ini kan saya masih berumur 7 tahun," jelas Rianna menjawab pertanyaan Oliver yang sedari tadi berputar di dalam kepalanya. 

      Olivia pun melirik Oliver yang sedang menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Mereka pun lanjut berbicara kembali sampai beberapa menit, hampir setengah jam sampai akhirnya Rianna teringat oleh kakaknya yang dia tinggalkan, Rianna pun langsung bangkit dari duduknya dan segera minta maaf dan pamit, 

"Ah maaf saya melupakan sesuatu, saya meninggalkan kakak saya di tepi sungai, saya harus kembali kesana segera!" seru Rianna sambil berjalan di padang rumput itu. 

"Hahahaha cepat susul kakak mu dia pasti mengkhawatirkan mu," ucap Olivia sambil tertawa. 

"Sampai jumpa nona magi!" seru Olivia dan Oliver sambil melambaikan tangan mereka keatas dan lambaian tangan itu  di balas oleh Rianna.

      Ah sial sekarang dia tersesat, dia pun segera mengambil daun daun yang jatuh dan mengikat mereka dengan pita merah yang ia gunakan sebagai ikat rambut lalu Rianna merapalkan mantra "matahari dan rasi bintang penunjuk arah bagi orang orang yang tersesat, pemandu hutan yang baik dan rendah hati, bawalah saya melewati cahaya dan kegelapan dan izinkan saya berdiri di sisi keluarga saya," daun tersebut seketika melayang kedepan, Rianna pun mengikuti daun yang melayang tersebut dan sampai lah dia di tempat yang tadi dia dan William kunjungi, Rianna pun mencari William ia melihat bahwa William sedang mencari cari agak jauh dari tikar yang tergelar di sisi sungai, 

"Kak Liam!" panggil Rianna. 

William yang mendengar suara Rianna langsung berlari kearah Rianna yang tidak jauh dari tempat dia berdiri, 

"NANA!!" William pun langsung memeluk Rianna dengan erat sampai menggendong nya.

      Setelah itu Rianna di ceramahi panjang lebar oleh William dan Rianna hanya bisa menunduk, mendengarkan, dan meminta maaf,

"Jangan menghilang lagi, Kak Liam sangat khawatir tadi, paham kan Nana?" kata William dan Nana hanya mengangguk. 

"Kak Liam juga minta maaf karna tadi Kak Liam terlalu sibuk dengan rasi bintang sampai sampai kakak tidak menyadari kamu pergi, maaf ya Nana," ucap William sambil memeluk Nana. 

"Tidak apa apa kak, ini juga salah ku karena langsung mengejar rubah tadi tanpa ijin dengan kakak," kata Rianna membalas pelukan kakaknya.

"Baiklah kalau begitu, sekarang mari kita cari rasi itu bersama, bagaimana?" tanya William dan Rianna pun mengangguk setuju dengan menunjukkan ekspresi senangnya. 

      Malam itu mereka habiskan dengan dengan mencari rasi bintang gemini bersama, sekitar 10 menit pencarian mereka menemukan rasi bintang itu, sungguh menyenangkan sampai William heboh saat mencari kamera nya, Rianna yang melihat hal itu sweatdrop dengan kelakuan kakaknya, William.

      Sekitar jam setengah 11 William dan Rianna sampai di rumah, Rianna yang lelah langsung menggosok gigi dan masuk ke kamar tak lupa dia juga menggunakan piyama nya. Sedangkan William menceritakan tragedi yang terjadi tadi dan berakhir William di omelin oleh ayahnya dengan bonus di omelin ibunya juga, William hanya bisa menunduk merasa bersalah namun pada akhirnya ayah dan ibu William memaafkan William bersamaan dengan memeluk dirinya dari samping kanan kiri, ayah berkata "jadikan itu sebuah pelajaran dan jangan lalai dalam tugas mu lagi", William mengangguk dan membalas pelukan mereka berdua.

      Pagi harinya sekitar jam 6 pagi, Rianna keluar dari kamar, mencuci muka, dan gosok gigi setelah itu dia lanjutkan dengan keluar dari rumah untuk menghirup udara musim semi, di lihat nya juga siluman kembar rubah putih di teras ya sedang tertidur dengan gaya tidur 'ying yang', Rianna pun mengelus mereka dan membuat mereka terbangun Rianna yang tau mereka terbangun segera meminta maaf dan di maaf kan oleh si kembar rubah, Olivia sebelum pergi sempat menanyakan sesuatu,

"Oh saya lupa menanyakannya, wahai nona magi siapakah nama anda?" tanya Olivia.

"Nama saya Lilyana Mikazuki Orianna, panggil sesuka anda, Olivia," jawab Rianna.

"Kalau begitu saya akan memanggil anda, Nona Lily, sang magi putih terakhir" ucap Olivia sambil membungkuk kan badannya di ikuti oleh Oliver di belakang nya.

"Hahahaha jangan menjuluki ku seperti itu, Olivia, sang Ratu Hutan Varia," ucap Rianna lumayan kaget dengan julukannya itu dan di respon oleh Olivia dengan senyuman yang manis lalu meninggalkan rumah tersebut.

      Setelah Olivia dan Oliver pergi meninggalkan rumah tersebut, Rianna masuk kedalam rumah untuk mengambil minum, setelah itu dia pun membantu sang ibu menyiapkan sarapan sebelum William berangkat sekolah dan ayah berangkat bekerja, hari ini Rianna ingin membantu sang ibu seperti biasa, namun sebelum sarapan ayah dan ibu kembali memberi nasihat kepada William dan Rianna.

 

Beberapa bulan kemudian...

      Malam hari yang seharusnya dingin oleh musim salju menjadi panas karena kebakaran hutan, tidak mudah membuat kebakaran yang besar di musim dingin apalagi di hutan, Olivia dan Oliver kewalahan memadamkan api sedangkan William sedang di timpa kesedihan, pasalnya kedua orang tua William di bunuh dan Rianna yang sedikit lagi akan sembuh kembali mengalami kecelakaan dia hampir di bunuh oleh seseorang. Beruntung William menyelamatkannya, ia satu satunya orang yang tersisa dengan keadaan utuh tanpa luka. Dia memandang dengan ekspresi penuh emosi kepada orang yang membunuh dan melukai orang-orang tersayang nya.

"KENAPA?! KENAPA KAU MELAKUKAN SEMUA ITU?!" teriak William kepada seseorang bertudung hitam sambil memeluk Rianna.

"Kenapa? Karena kalian sangat tidak berguna dan menghalangi semua rencana ku untuk membunuh anak yang berada di pelukan mu itu, serahkan dia maka kau akan ku bebaskan tanpa luka sedikitpun," ucap orang tersebut dengan entengnya.

"Aku lebih baik mati daripada harus menyerahkan Rianna kepadamu," ucap William dengan tegas.

"Baiklah kalau itu mau mu," kata orang itu dengan mengangkat tangannya tepat dihadapan muka William, dari tangan nya dia membentuk sebuah array sihir berwarna merah.

      Namun ulahnya itu harus dihentikan pasalnya api di hutan tersebut padam seluruhnya karena sihir seseorang, sihir tidak akan bisa di padamkan jika hal itu bukan sihir juga dia juga merasa bahwa sihir yang di miliki orang ini sangatlah besar, tiba-tiba seorang wanita berambut biru berteriak,

"HENTIKAN ITU ACHILLE! KAU MELUKAI MEREKA AKAN KUCINCANG KAU SAMPAI LEMBUT!"

Wanita itu bernama Kushi Armstrong, pelayan Rianna.

Ikuti tulisan menarik Hydra Nero lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler