x

Iklan

Raif Zafran

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 November 2021

Minggu, 28 November 2021 13:45 WIB

Dulu Lawan, Kini Kawan

Riko, kau masih berani denganku? Nanti setelah bel pulang berbunyi akan ku tunggu kau di pangkalan angkot. Kita selesaikan semuanya dengan otot.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dulu Lawan, Kini Kawan

Libur semester telah usai, dan saatnya kembali menimba ilmu di sekolah. Pagi hari tepat pukul 6, Riko sudah berpakaian rapi dan siap berangkat ke sekolah. Ini adalah hari pertama ia masuk di SMP. Di sana, Riko memiliki banyak teman. Ia hampir berteman dengan semua siswa yang ada di kelasnya, kecuali satu, yaitu Reyhan. Reyhan adalah siswa yang paling nakal dan sombong di kelas. Kelakuannya yang kasar membuat Riko benci kepadanya. Riko merasa jika Reyhan akan menjadi musuh bebuyutannya.

Suatu hari pada jam istirahat pertama, Riko dan Reyhan saling cekcok. Mungkin semua ini karena perilaku Reyhan yang kasar pada Riko. Namun, permasalahan tersebut hanya berlangsung sebentar. Setelah itu, Reyhan bergegas menuju kantin, dan Riko keluar kelas untuk melaksanakan rutinitasnya di jam istirahat pertama, yaitu Salat Duha di masjid sekolah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bel masuk berbunyi, semua siswa bergegas menuju kelasnya masing-masing. Kebetulan saat itu guru yang hendak mengajar di kelas Riko ada kepentingan mendadak, sehingga guru tersebut memberikan tugas untuk dikerjakan. Setelah selesai mengerjakan tugas, Reyhan menghampiri Riko dengan raut wajah yang sangar dan ia menantang Riko untuk adu fisik.

“Riko, kau masih berani denganku? Nanti setelah bel pulang berbunyi akan ku tunggu kau di pangkalan angkot. Kita selesaikan semuanya dengan otot.”

Riko tampak santai saja. Ia tidak memedulikan apa yang dikatakan oleh Reyhan. Baginya, menyelesaikan masalah dengan perkelahian hanya akan menambah masalah saja. Setelah bel pulang berbunyi, Riko langsung pulang ke rumah dan tidak menemui Reyhan di pangkalan angkot. Reyhan geram dengan Riko karena Riko tidak memenuhi permintaannya.

Keesokan harinya Reyhan menanyakan pada Riko mengapa ia tidak datang menemuinya di pangkalan angkot. Riko mengatakan bahwa ia sekolah untuk menimba ilmu, bukan mencari masalah. Hal ini membuat Reyhan kesal. Ia menganggap Riko sebagai pengecut. Namun, Riko tidak memedulikannya.

Hari demi hari silih berganti. Sikap Reyhan yang selalu mengganggu Riko membuat teman-temannya semakin membencinya. Sampai pada akhirnya Riko hampir terpancing emosinya. Riko dan Reyhan hampir berkelahi di kelas. Beruntung keduanya segera dilerai. Ahmad selaku ketua kelas mengajak Riko untuk keluar supaya Riko bisa meredam emosinya. Riko sadar jika semua ini adalah ujian baginya, ia yakin semua ini akan cepat berlalu. Ahmad selalu mendukung dan memberikan nasihat pada Riko.

“Tenang saja Riko. Reyhan memang seperti itu anaknya. Kamu yang sabar saja, jangan sampai terpancing emosinya. Aku juga tidak suka padanya karena dia anak yang menyebalkan.” Ucap Ahmad.

“Terima kasih Ahmad sudah membantu menenangkanku. Ya, memang Reyhan anaknya begitu, jadi harus sabar menghadapinya.” Jawab Riko dengan raut wajah masih agak kesal.

Dalam benak Riko, seseorang yang sering menyakitinya harus diberi perlakuan khusus supaya orang tersebut bisa sadar jika yang dilakukannya tidak benar. Riko selalu memohon kepada Allah SWT supaya Reyhan diberi hidayah untuk menjadi orang yang baik. Riko selalu mendoakan Reyhan di penghujung doanya supaya Reyhan bisa menjadi orang yang baik.

Suatu hari Reyhan hendak membayar SPP. Namun, ia lupa menaruh uangnya dimana. Ia terlihat sangat cemas, teman-temannya tidak memedulikannya, hanya Riko yang peduli padanya. Riko menghampiri Reyhan dan menanyakan apa yang terjadi padanya.

“Apa yang terjadi padamu Reyhan, sampai kamu terlihat cemas begini?”

Reyhan pun menjelaskan semuanya dengan rinci. Riko siap membantu Reyhan untuk mencari uangnya yang hilang. Mereka berdua menyusuri setiap tempat yang sudah dilalui oleh Reyhan. Usaha mereka membuahkan hasil, mereka berdua berhasil menemukan uang tersebut. Reyhan sangat berterima kasih kepada Riko karena telah membantu menemukan uangnya yang hilang.

Usaha Riko dengan cara  mendoakan Reyhan supaya menjadi orang yang baik menemui titik terang. Perlahan namun pasti hubungan Reyhan dan Riko mulai membaik, begitu juga hubungan Reyhan pada teman-teman lainnya. Mungkin semua ini bisa terjadi karena Riko selalu berbuat baik kepada Reyhan. Saat Reyhan membutuhkan pertolongan, hanya Riko lah yang mampu menolongnya. Teman-temannya enggan menolong Reyhan karena sudah kesal dengan perilakunya selama ini.

Saat itu, Riko dan Reyhan mulai terlihat akrab. Mereka berdua lebih sering terlihat bersama daripada sebelumnya. Semakin lama, mereka berdua semakin akrab. Sekarang, mereka sudah menjadi sahabat sejati. Teman-teman sekelas menyebut mereka berdua dengan sebutan “2R” yang merupakan singkatan dari Riko dan Reyhan. Riko dan Reyhan menjalani suka duka bersama. Banyak yang terkejut dengan Reyhan mengenai sikapnya yang berubah drastis, yaitu menjadi orang yang baik.

Pada saat kelas 8, pihak sekolah hendak mengadakan study tour ke Jakarta. Reyhan bertanya pada Riko dengan penuh semangat.

“Sebentar lagi sekolah kita mengadakan study tour ke Jakarta, kamu ikut kan? Kita duduk bersebelahan ya.”

Riko berkata jika ia  kemungkinan tidak bisa ikut study tour. Pernyataan Riko membuat Reyhan bingung, tetapi Reyhan tidak mempermasalahkan jika Riko tidak bisa ikut study tour. Reyhan mengira jika Riko ada acara keluarga atau kepentingan lain yang tidak bisa ditinggalkan, sehingga ia memakluminya.

Satu minggu menjelang keberangkatan study tour, Reyhan terkejut dengan kabar yang menimpa sahabatnya. Ahmad selaku ketua kelas menginformasikan jika Riko telah berpulang ke Rahmatullah karena terkena serangan jantung. Reyhan seakan tidak percaya jika sahabatnya telah menghembuskan nafas terakhirnya. Reyhan dan teman-teman sekelasnya langsung bergegas untuk melayat ke rumah Riko. Pada saat Reyhan berkesempatan melihat Riko untuk terakhir kalinya, Reyhan tak kuasa menahan air matanya, ia memeluk erat Riko.

“Mengapa kau pergi begitu cepat Riko. Padahal, kita belum lama menjalin persahabatan ini. Aku menyesal, dulu sudah berbuat jahat padamu, maafkan aku Riko.” Ujar Reyhan dengan raut wajah yang sangat terpukul, penuh dengan penyesalan.

Semua orang yang melayat ke rumah Riko, tidak pernah menyangka jika Riko pergi secepat ini. Mereka semua terpukul karena kehilangan orang yang paling sabar dan baik. Mungkin karena Sang Pencipta sayang kepada Riko, sehingga Riko bisa pergi secepat ini untuk selamanya. Reyhan merasa jika sahabatnya tidak bisa ikut study tour karena sahabatnya akan pergi selamanya untuk kembali kepada Tuhan Yang Mahakuasa.

Setelah 30 menit dinyatakan telah tiada, kejadian tak terduga kembali menimpa Riko. Secara mengejutkan, Riko Kembali tersadar dan ia tampak kebingungan. Ia perlahan bangun dari tempat tidurnya. Sontak semua orang terkejut, dan ada juga yang lari ketakutan. Riko menanyakan ke semua orang yang ada di rumahnya dengan raut wajah yang sangat kebingungan.

“Kalian semua ada disini lagi apa? Kok rame banget ya?”

Orangtua Riko kemudian menghampiri dan menjelaskan semuanya. Reyhan pun bergegas menghampiri Riko dan memeluknya.

“Alhamdulillah Riko, kamu sudah tersadar lagi. Ku kira kau akan pergi untuk selamanya. Tolong jangan tinggalkan aku Riko.” Ucap Reyhan sembari mengusap pipinya yang bercucuran air mata.

“Iya Reyhan. Tapi jika aku sewaktu-waktu pergi untuk selamanya, kamu jangan sedih ya.” Ucap Riko.

Reyhan hanya mengangguk saja tanpa berpikir panjang. Baginya, yang terpenting sahabatnya tidak jadi untuk pergi selamanya. Semua orang sangat bersyukur jika Riko hanya mati suri. Mereka semua menganggap ini adalah kuasa Tuhan Yang Maha Esa.

Setelah sempat tidak berangkat ke sekolah selama satu hari, Riko kembali berangkat ke sekolah dengan penuh semangat. Semua temannya menyambut hangat Riko di sekolahan, termasuk sahabatnya, yaitu Reyhan. Akan tetapi ada yang sedikit berbeda dari Riko. Ia tidak seperti biasanya. Ia selalu meminta maaf kepada setiap orang yang ditemuinya. Semua merasa bingung karena Riko meminta maaf walaupun ia tidak punya salah.

Reyhan yang merasa bingung dengan tingkah laku sahabatnya, langsung menanyakan semua ini.

“Kamu kan ga punya salah. Tapi kok minta maaf. Ada apa  ya?

“Gapapa kok, aku hanya ingin memastikan saja jika diriku sudah tidak ada salah ke siapapun.” Jawab Riko dengan senyum.

Reyhan pun hanya bisa terdiam. Ia kagum dengan sahabatnya, walaupun tidak ada salah, tetapi tetap meminta maaf.

Sesampainya di rumah. Reyhan mendapat kabar melalui pesan WhatsApp jika Riko telah menutup usia. Reyhan pun sangat terkejut setelah mendapat kabar tersebut. Ia dan teman-temannya kemudian bergegas ke rumah Riko. Semua orang terlihat sangat sedih atas kepergian Riko. Padahal dua hari yang lalu, Riko kembali sadar setelah dinyatakan telah tiada. Reyhan menyarankan jika Riko dibawa ke rumah sakit untuk memastikan apakah Riko sudah meninggal atau hanya mati suri lagi. Setelah di ruang IGD selama kurang lebih satu jam, pihak dokter mengatakan jika Riko telah wafat. Reyhan yang mendengar ucapan dokter secara langsung, tidak bisa berkata apa-apa. Ia sangat sedih karena Riko benar-benar pergi untuk selamanya.

Riko pergi dengan tenang tanpa meninggalkan salah ke siapapun karena ia sudah meminta maaf pada saat ia tersadar setelah dinyatakan telah meninggal dunia. Banyak orang yang turut dalam prosesi pengebumian Riko. Mungkin ini semua sebagai bentuk terima kasih kepada Riko karena Riko selalu berbuat baik ke siapapun yang ia kenal.

Meskipun ditinggal oleh Riko untuk selamanya, Reyhan tidak berlarut-larut dalam kesedihan, karena ini akan membuat sahabatnya tidak tenang di alam sana. Reyhan selalu mendoakan Riko di setiap penghujung doanya. Ini dilakukannya sebagai salah satu bentuk terima kasihnya selama ini. Reyhan juga berjanji pada dirinya sendiri, jika ia harus selalu berbuat baik ke semua orang.

Ikuti tulisan menarik Raif Zafran lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu