x

orang sedang menulis

Iklan

Risnawati

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 November 2021

Rabu, 1 Desember 2021 11:36 WIB

Jika dengan Menulis Tidak Bisa, Maka Aku akan Bersuara

Menceritakan kisah seseorang yang kesepian, depresi, dan merasa bingung dengan kehidupannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jika dengan Menulis Tidak Bisa, maka Aku akan Bersuara

(Risnawati)

Tidak ada yang sempurna seperti Tuhan. Orang baik pasti memiliki ketidaksempurnaan, begitu pula orang jahat, pasti mereka pernah berbuat baik. Semua tidak bisa disimpulkan hanya dari covernya saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yah, sama seperti masalah – masalah yang ku hadapi, mungkin saat ini fase ketidaksempurnaanku. Aku mengeluh, marah dengan diri sendiri, merepotkan banyak orang dan membuat semua orang merasa sedih.

Aku hanya sedang belajar menerima semuanya, belajar ikhlas menjalani kehidupan yang begitu berantakan. Ternyata proses menerima, memaafkan, dan mengikhlaskan itu tak sesingkat yang ku bayangkan, haha.

Ya sudahlah, nikmati saja prosesnya. Walapun rasanya begitu berat, sakit, kecewa, marah. Entahlah semua emosi tiba – tiba berlomba ingin menemaniku. Aku menerima kedatangan mereka, tapi jiwa ku perlahan mengabu. pikirku perlahan tak nyaman dan ingin mengusir mereka semua.

Di dalam hati, aku sangat ingin semua orang tahu keadaanku. Haha, terlihat kekanakan memang, tetapi entahlah. Jika dengan menulis aku belum bisa berdamai, maka aku akan bersuara. Tetapi aku belum belajar percaya dengan orang – orang sekitar.

Yang kudapati hanya kebingungan, bingung bagaimana aku harus beproses selanjutnya. Aku tidak ingin berada dalam lingkaran setan ini selamanya. Aku ingin hidup bebas tanpa ada diktator dalam lingkup hidupku. 

Jika ditanya apa yang kurasakan saat ini, aku akan menjawab ‘penat’. Yah, aku penat dengan kehidupanku sendiri, aku penat karena pikiranku seperti tertutup kabut pekat yang melekat di kepala.

Aku harus bagaimana? Adakah yang ingin membantuku membuka pikiranku? Adakah yang sabar menemaniku di saat gelap seperti ini? Apakah hanya setan saja yang setia menemaniku dalam gelap dan memberikan bisikan mati?

Sekarang, yang kuraskan hanya kekosongan dalam hidupku. Aku tak tahu pasti mengapa aku merasa seperti ini, seperti hidup seorang diri. Tak ada orang di sekelilingku, tak ada kehidupan di sekitarku.

Aku ingin ditemani, ingin dipeluk, ingin menghabiskan waktuku dengan seseorang. Namun, siapa yang mau menemaniku? Haha, aku begitu lucu, mengharapkan seseorang datang lalu memelukku dan berkata, “Aku di sini bersamamu, jangan merasa sendirian. Aku akan tetap di sini bersamamu.”

Aku belum bisa melepaskan masa laluku. Yah, aku belum menerima dan melepaskannya. Aku belum ikhlas akan masa laluku.

Jika aku diberi kesempatan untuk kembali pada masa lalu, aku akan merubah semua cerita hidupku menjadi cerita yang begitu indah. Layaknya dongeng – dongeng anak kecil yang selalu berakhir bahagia.

Tetapi tidak bisa, aku tidak bisa kembali pada masa lalu. Aku sadar, aku berada di masa sekarang, bukan masa lalu ataupun masa depan.

Kembali aku bertanya, “Aku harus bagaimana? Apa yang harus aku lakukan selanjutnya? Apakah aku tersesat sendirian di sini? Apakah ada orang lain di kegelapan ini?”

Aku lelah berjalan mencari cahaya, tetapi aku harus menemukan cahaya itu, segera. Apa yang bisa aku jadikan pengisi energi ku untuk terus berjalan? Aku tidak tahu, tolong bantu aku. Tolong beri tahu aku arah mana yang harus ku ambil?

Ikuti tulisan menarik Risnawati lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler