x

Khawatir signal membuat artikel belum tayang

Iklan

Nia Megahwita Guru SD

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 November 2021

Minggu, 5 Desember 2021 08:53 WIB

Pengalaman Mengikuti Lomba Guru Menulis di kanal indonesiana.id

Saya merasa bangga karena berhasil menyelesaikan tantangan untuk menulis sebuah artikel di media massa. Ini pencapaian terbaik saya di tahun ini sekalipun artikel yang sudah saya tulis dengan susah payah tidak ditanyangkan atau bahkan dibaca orang lain pun tidak. Ada rasa sedih pastinya. Namun bukankah tujuan utama menulis adalah untuk kepentingan diri sendiri? Menulis selain untuk tuntutan dari luar seperti tugas, lomba dan sejenisnya, juga memiliki manfaat yang tidak kalah penting bagi diri sendiri. Rasanya pikiran segar, tenang, lega, ketika begitu banyak kata, kalimat, pengalaman yang berseliweran berhasil dituangkan dalam tulisan. Terimakasih untuk indonesiana.id atas kesempatan yang diberikan, jika tidak ada lomba guru menulis mungkin saya tidak punya pengalaman menulis artikel di media massa. Terimakasih untuk diriku yang tidak berhenti atau menyerah untuk terus mencoba apa yang kau bisa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saya merasa bangga karena berhasil menyelesaikan tantangan untuk menulis sebuah artikel di media massa. Ini pencapaian terbaik saya di tahun ini sekalipun artikel yang sudah saya tulis dengan susah payah tidak ditanyangkan atau bahkan dibaca orang lain pun tidak. Ada rasa sedih pastinya. Namun bukankah tujuan utama menulis adalah untuk kepentingan diri sendiri? Menulis selain untuk tuntutan dari luar seperti tugas, lomba dan sejenisnya, juga memiliki manfaat yang tidak kalah penting bagi diri sendiri. Rasanya pikiran segar, tenang, lega, ketika begitu banyak kata, kalimat, pengalaman yang berseliweran berhasil dituangkan dalam tulisan.

Terimakasih untuk indonesiana.id atas kesempatan yang diberikan, jika tidak ada lomba guru menulis mungkin saya tidak punya pengalaman menulis artikel di media massa. Terimakasih untuk diriku yang tidak berhenti atau menyerah untuk terus mencoba apa yang kau bisa.

"Keberhasilan bukanlah milik orang yang pintar. Keberhasilan adalah milik orang yang senantiasa berusaha" demikian ungkapan bapak B.J. Habibie, seorang ilmuwan dan mantan wakil presiden kita. Ungkapan ini memberikan kesejukan bagi saya setelah akhirnya gagal menemukan link pada artikel yang saya upload di kanal indonesia.id untuk mengikuti lomba guru menulis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebenarnya sejak awal sudah ada keraguan dalam hati saya, saya belum pernah menulis di media massa pastinya akan susah mengikuti lomba besar seperti ini. Namun mengingat wajah ceria anak-anak didik saya yang selalu berusaha menulis ketika saya meminta mereka menceritakan kegemaran, pengalaman berlibur bersama keluarga juga hal-hal yang menarik bagi mereka, saya menguatkan hati. Bagaimana mungkin saya sebagai guru menyemangati anak-anak untuk menulis sedangkan saya sendiri belum punya pengalaman menulis di medis massa?

Sebagai guru yang belum punya pengalaman menulis di media massa, tentu bukan hal yang mudah menuangkan apa yang ada di pikiran saya ke dalam tulisan. Beberapa hari saya harus tidur jam 1 malam hanya untuk menulis beberapa kalimat. Saat sudah tidak ada lagi perbendaharaan kata di pikiran saya, saya pun berhenti menulis dan mulai membaca. Membaca membuat saya menemukan banyak inspirasi, adakalanya saya menemukan apa yang saya pikirkan pada tulisan orang lain. Ya membaca membuat saya makin kaya dalam kosa kata bahkan juga pengalaman.

Akhirnya dengan susah payah pada 2 Desember 2021 jam 1 malam saya berhasil menulis artikel di fitur Ms.word, suatu sukacita tersendiri bagi saya. Langkah berikutnya saya mulai mendaftar lomba dan ternyata saya menemukan kesulitan baru lagi. Selain signal, saya belum mengerti bagaimana cara menulis artikel pada kanal indonesiana.id. Saya pun memberanikan diri untuk mencoba mengklik fitur-fitur yang ada. Namun karena hari sudah terlalu malam dan besok pagi saya harus hadir di sekolah maka saya memutuskan mengakhiri usaha saya.

Besok paginya setelah melakukan aktivitas yang wajib saya lakukan di sekolah, saya mencoba melanjutkan usaha saya. Senang rasanya saat saya bisa menemukan bagaimana cara mengupload gambar utama pada artikel, caranya ternyata berbeda dengan saat kita mengupload gambar pada blog pribadi. Wah masih ada kesulitan lagi, saya masih belum bisa menemukan cara mengupload gambar yang muncul di tengah-tengah artikel. Saya mencoba mengklik fitur yang rasanya mirip dengan yang biasanya saya gunakan mengupload di blog pribadi, namun sayangnya bukan itu caranya.

Ketika hampir jam 8 pagi pada 3 Desember 2021, saya memutuskan mengunggah artikel yang saya tulis di kanal indonesiana.id kemudian melanjutkan aktivitas saya. Hari itu ada remidial untuk peserta didik yang belum mencapai nilai ketuntasan minimum. Kami bertemu di kelas maya Google Meet untuk melakukan pengajaran remidial, saya mengulang kembali materi yang dirasa mereka masih sulit. Setelah mereka merasa sudah paham, saya mencoba memberikan umpan balik sebelum mengakhiri kelas remedial kami.

Setelah selesai mengajar kelas remedial, saya mencoba melanjutkan usaha mendaftar lomba guru menulis pada kanal indonesiana.id. Kesulitan baru muncul lagi, saya belum bisa menemukan link artikel saya. Sambil bertanya pada aplikasi Google, saya mencoba mengedit lagi artikel yang saya upload sebab sambil mengajar kelas remedial tadi saya merasa ada beberapa kalimat yang masih kurang juga ada pengalaman mengajar yang perlu saya tambahkan.

Saya berhenti dari usaha mendaftar lomba ketika jam melatih anak-anak bernyanyi telah tiba. Hari ini ada gladi kotor untuk acara natal online di sekolah kami dan peserta didik saya akan menyanyi pada acara itu. Saya bersama rekan guru yang lain menemani para peserta didik mengikuti gladi kotor. Di sela-sela ativitas ini, pikiran saya memunculkan beberapa kalimat dan pengalaman lagi untuk artikel saya. 

Setelah seluruh tanggungjawab saya selesesai, saya mencoba menlanjutkan kembali usaha mendaftar lomba guru menulis pada kanal indonesiana.id. Entah sudah berapa kali saya menekan fitur edit, saya menambahkan kalimat, saya membaca kembali artikel itu lalu menghapus beberapa kata yang saya rasa kurang pas. Akhirnya karena masih belum bisa menemukan link artikel saya, saya memutuskan mengirim link yang tertulis saat saya membuat artikel dan mengirimkan form pendaftaran lomba guru menulis.

Sore harinya saat tiba di rumah, saya memasak dan memandikan anak saya yang masih balita. Tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya untuk mencoba mencari solusi atas kesulitan saya menemukan link artikel saya dengan cara mengirim pesan pada penyelenggara lomba di IG ditjen.gtk.kemendikbud. Setelah mengirim pesan di IG, saya memikirkan kendala lain yang biasa kami alami saat menggunakan internet. Khawatir signal yang menjadi alasan saya tidak bisa menemukan link artikel saya, saya mencoba menulis kembali artikel saya dan mengirimkannya.

Setiap satu jam dengan loading yang pastinya kurang lancar, saya mengecek kanal indonesiana.id. Namun tetap tidak ada perubahan. Saya mulai khawatir, hari ini batas penerimaan akhir untuk link artikel yang diunggah. Setelah menceritakan kesulitan saya pada suami, barulah saya mengerti bahwa untuk menulis artikel di blog resmi media massa membutuhkan ijin berbeda dengan ketika menulis pada blog pribadi.

Saya mencoba berpikir positif, mungkin pendaftar melebihi kapastitas admin sehingga proses mengijinkan artikel untuk tayang membutuhkan waktu yang lebih panjang dari 10 jam. Mungkin signal saya kurang lancar sehingga admin tidak bisa menemukan artikel saya. Mungkin ada kendala teknis lain sehingga artikel saya tidak disetujui untuk tayang.

Sudah jam 10 malam, saya masih mengecek kanal indonesiana. id. Suami saya sudah memanggil-manggil mengingatkan untuk beristirahat mengingat sudah beberapa malam saya terlambat tidur. Saya mulai sedikit galau mungkinkah tulisan saya tidak layak untuk ditayangkan? Guru-guru yang ditayangkan tulisannya di kanal indonesiana.id pasti guru-guru hebat yang memiliki pengalaman menulis di media massa sebelumnya. Mungkin untuk pemula seperti saya, sebelum ditayangkan sudah dianggap gugur karena tulisannya tidak memenuhi syarat.

Kesulitan terakhir dalam mengikuti lomba guru menulis ternyata adalah menghadapi diri saya sendiri. Saya mencoba menguatkan diri sendiri untuk menunggu sampai batas waktu yang diumumkan, siapa tahu pada detik-detik terakhir saya menemukan link untuk artikel yang saya unggah.

Hari ini 4 Desember 2021 jam 2 subuh, setelah bolak-balik mengecek kanal indonesiana.id saya mendapati kenyataan bahwa artikel saya tidak ditayangkan sampai batas waktu yang diberikan. Lalu apa perasaan saya? Insecure karena merasa tulisan saya tidak layak ditayangkan? Gondok karena sudah beberapa malam tidak tidur demi menulis sebuah artikel? Syukurnya bukan itu yang saya rasakan.

Saya merasa bangga karena berhasil menyelesaikan tantangan untuk menulis sebuah artikel di media massa. Ini pencapaian terbaik saya di tahun ini sekalipun artikel yang sudah saya tulis dengan susah payah tidak ditanyangkan atau bahkan dibaca orang lain pun tidak. Ada rasa sedih pastinya. Namun bukankah tujuan utama menulis adalah untuk kepentingan diri sendiri? Menulis selain untuk tuntutan dari luar seperti tugas, lomba dan sejenisnya, juga memiliki manfaat yang tidak kalah penting bagi diri sendiri. Rasanya pikiran segar, tenang, lega, ketika begitu banyak kata, kalimat, pengalaman yang berseliweran berhasil dituangkan dalam tulisan.

Terimakasih untuk indonesiana.id atas kesempatan yang diberikan, jika tidak ada lomba guru menulis mungkin saya tidak punya pengalaman menulis artikel di media massa. Terimakasih untuk diriku yang tidak berhenti atau menyerah untuk terus mencoba apa yang kau bisa.

Ikuti tulisan menarik Nia Megahwita Guru SD lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler