Jakarta, 09 April 2024 - Nenek Dalimang (92) dari Kelurahan Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, mengalami momen yang menggetarkan hati saat menerima bantuan zakat fitrah. Dengan terbata-bata dan mata berkaca-kaca, tangis haru pecah dari bibirnya ketika bantuan dari Kita Bisa & LAZ Salam Setara, didukung oleh Relawan Gesit Kabupaten Jeneponto, diserahkan kepadanya.
Nenek Dalimang, seorang warga yang hidup sendirian di rumah yang tidak layak huni, telah merasakan sedikit cahaya harapan di tengah kesulitannya. Dengan kehadiran para relawan dan bantuan yang diberikan, dia merasakan sentuhan empati yang membuatnya terharu.
"Saya baru 2 kali ini dapat paket sembako di bulan suci Ramadhan ini nak. Sebelumnya dari Perawat RSUD Latopas, Saya orang tua sendiri, suami sudah lama meninggal dunia nak," kata Nenek Dalimang dengan suara serak, sambil berusaha menahan tangisnya. (08/04)
Rizna Kumalasari, seorang Relawan Gesit Salam Setara Jeneponto, menyaksikan momen yang penuh makna tersebut. Baginya, lebih dari sekadar memberikan bantuan materi, memberikan dukungan emosional kepada sesama adalah inti dari kepedulian sosial. (08/04)
Indra Kurniawan, seorang Relawan Gesit Salam Setara dari Bogor, menegaskan bahwa kegiatan penyaluran zakat fitrah dilakukan secara merata di hampir seluruh Indonesia, termasuk di Bogor. Dengan menyebarkan bantuan beras dan uang tunai kepada yang membutuhkan, mereka membawa sinar harapan di tengah kegelapan kesulitan hidup.
Momentum ini sekali lagi mengingatkan kita bahwa gotong royong dan kepedulian sosial memiliki kekuatan besar untuk membawa perubahan yang positif dalam kehidupan sesama. Dengan bersatu dan saling mendukung, kita dapat memberikan dampak yang berarti, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi yang paling rentan. (Indra Kurniawan)
Ikuti tulisan menarik Indra kurniawan lainnya di sini.