Logo Indonesiana

Masuk untuk mulai menulis

Belum memiliki akun? Daftar di sini

Daftar untuk mulai menulis

Sudah mendaftar?

Daftar Tempo ID

Sudah mendaftar?

x

Cara berkomunikasi secara jujur dan berempati dengan anggota keluarga menjadi kunci komunikasi efektif pada masa pandemi

Iklan

Cici Dwi Lestari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Desember 2021

Rabu, 8 Desember 2021 22:19 WIB

Pentingnya Nilai Kejujuran Sebagai Pendidikan Antikorupsi


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Korupsi atau rasuah atau mencuri (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok, mencuri, maling) adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.

Korupsi di Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan akibat merebaknya wabah Covid – 19. Upaya pemulihan ekonomi melalui program pembagian bansos sembako yang seharusnya optimal sampai ke tangan masyarakat malah disalah gunakan untuk kepentingan pribadi oleh sebagian oknum. Hal ini mengakibatkan penyaluran bantuan terhadap masyarakat menjadi kurang maksimal.

Korupsi sekarang ini dipandang sebagai sesuatu yang biasa, dalam artian banyak orang yang melakukannya tanpa merasa takut atau pun malu. Ketika seseorang sudah tidak merasa takut dan malu dalam melakukan sesuatu yang salah, maka ini menjadi masalah yang harus diperhatikan. Jika tidak, maka korupsi di negara ini akan terus menjadi permasalahan yang tidak akan selesai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tindak korupsi perlu ditindak tegaskan supaya dapat jera pelaku. Di negara indonesia penanganan korupsi sudah tercatat dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pemberantasan korupsi ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi yaitu lembaga negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.

Upaya pemberantasan korupsi juga dapat dilakukan sejak dini yaitu dengan memberi pemahaman terhadap generasi dengan pendidikn anti korupsi. Pendidikan anti korupsi sangat penting bagi siswa maupun mahasiswa karena dapat memberi pemahaman tentang korupsi dan sanksi yang diterimannya ketika melakukan korupsi. Dengan begitu, diharapkan generasi mendatang dapat sadar dan memahami bahaya korupsi serta mengembangkan sikap menolak secara tegas terhadap setiap bentuk korupsi.

Pendidikan antikorupsi melalui jalur pendidikan lebih efektif, karena pendidikan merupakan proses perubahan sikap mental yang terjadi pada diri seseorang, dan melalui jalur ini lebih tersistem serta mudah terukur, yaitu perubahan perilaku antikorupsi. Dalam pendidikan antikorupsi dapat diberi pemahaman mengenai nilai – nilai antikorupsi salah satunya yaitu nilai kejujuran.

Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang. Dalam berbagai buku juga disebutkan bahwa jujur memiliki makna satunya kata dan perbuatan. Jujur ilah merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti korupsi, karena tanpa kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan dalam berbagai hal, termasuk dalam kehidupan sosial.

Bagi seorang mahasiswa kejujuran sangat penting dan dapat diwujudkan dalam bentuk tidak melakukan kecurangan akademik, misalnya tidak mencontek, tidak melakukan plagiarisme dan tidak memalsukan nilai. Lebih luas, contoh kejujuran secara umum dimasyarakat ialah dengan selalu berkata jujur, jujur dalam menunaikan tugas dan kewajiban, misalnya sebagai seorang aparat penegak hukum ataupun sebagai masyarakat umum dengan membayar pajak.

Jika sudah tertanam sikap kejujuran pada diri pemuda sejak dini, maka tidak mustahil bahwa sikap itu akan terbawa ketika terjun langsung sebagai pembangun bangsa di masa mendatang degan berpegang teguh kejujuran dan menolak keras korupsi. Dengan itu, indonesia akan menjadi bangsa yang bebas korupsi.

 

Ikuti tulisan menarik Cici Dwi Lestari lainnya di sini.

Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.


Baca Juga
Oleh: Indŕato Sumantoro

10 jam lalu

Dua Buah Pertanyaan Aspal Buton untuk Presiden Baru

Cukup dua pertanyaan di atas saja untuk dijawab dengan jujur oleh pak Prabowo, sebagai presiden baru, untuk tidak akan mau mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama lagi, yang telah dilakukan oleh presiden lama, pak Jokowi.


Oleh: Ananda Putri Kurniawan

12 jam lalu

Penegakan Hukum Terhadap Kenakalan Remaja

Faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja, salah satu, berasal dari orang tua mereka sendiri. Usia belasan tahun adalah saat rentan bagi seseorang karena mereka peka terhadap lingkungan sekitar. Jika remaja merasakan terasingkan dari lingkungan, harus diwaspadai.


Oleh: Suko Waspodo

12 jam lalu

Penggunaan dan Penyalahgunaan Rasa Malu

Ada alasan bagus untuk memandang rasa malu secara negatif, namun mungkin ada alasan yang lebih buruk untuk membuangnya dari wacana sipil.


Oleh: Profesi Pembicara

12 jam lalu

Tren dalam Public Speaking : Mengikuti Arus Perubahan dengan Priska Sahanaya

Empat tren terbaru dalam public speaking yang Priska Sahanaya bawa ke dalam sorotan.


Oleh: DELLA NURMAYLANA DEWI

17 jam lalu

Maraknya Pernikahan Dini pada Remaja di Bawah 20 tahun

Maraknya pernikahan dini yang dialami remaja berusia di bawah 20 tahun masih menjadi fenomena di beberapa daerah di Indonesia.


Oleh: Siti ulan Dari

18 jam lalu

Cara Teknologi Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

Salah satu aspek penting dari peran teknologi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat adalah akses informasi yang lebih cepat dan luas.


Oleh: nasywa alyaa

18 jam lalu

Menghadapi Ancaman Pelecehan Cyber: Peran Orang Tua dan Pendidik

Pelecehan cyber mencakup berbagai bentuk kekerasan atau pelanggaran privasi yang dilakukan melalui internet atau teknologi informasi dan komunikasi. Isu ini tidak hanya mengancam individu, tetapi juga masyarakat dan negara.


Oleh: Suko Waspodo

1 hari lalu

Bisakah Emosi Negatif Bermanfaat?

Pernahkah Anda berharap dapat menjentikkan jari dan tidak perlu merasakan kecemasan, kesedihan, atau kemarahan lagi? Apakah Anda akan terkejut mengetahui bahwa emosi yang tidak menyenangkan ini mempunyai tujuan—dan biasanya merupakan bagian normal dari pengalaman manusia?


Oleh: Suko Waspodo

1 hari lalu

Tujuh Faktor yang Perlu Dipertimbangkan untuk Membuat Keputusan Lebih Baik

Para ahli mengatakan bahwa “bermain sulit untuk didapat” adalah strategi efektif menarik pasangan. Seseorang yang berharap cinta jangka panjang, di mana ia ingin yakin pada komitmen pasangannya.


Oleh: TD Tempino

1 hari lalu

Ketika Prabowo Subianto Mengguncang Tubuh Anies Baswedan

Takdir berpihak dan kini memberikan kesempatan Prabowo Subianto untuk mengatur negeri. Ia mendapatkan hal itu setelah berjuang 15 tahun dalam kontestasi Pilpres.


Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler