x

ilustr: clipart.email

Iklan

DEVISYAH DEVISYAH

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Desember 2021

Kamis, 9 Desember 2021 15:21 WIB

Komunikasi Antar Budaya

Artikel ini mengenai salah satu teori dari materi Komunikasi antar budaya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh Devisyah, Nina Yuliana

Teori Kecemasan dan Ketidakpastian

Komunikasi adalah suatu alat yang sangat penting di keehidupan social ini, karna komunikasi adalah salah satu alat untuk menyampaikan pesan secara langsung maupun tidak, verbal maupun non verbal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbagai macam jenis komunikasi diantaranya adalah komunikasi antar budaya . Apakah Komunikasi antar budaya itu ?

Menurut Samovar dan Porter (1976:4) berpendapat bahwa Komunikasi antar Budaya adalah komunikasi yang dimana penyampai pesan dengan penerima pesan memiliki latarbelakang budaya yang berbeda.

Berbagai jenis didalam komunikasi antar budaya tersebut, tetapi disini saya hanya akan membahas mengenai salah satu teori yang ada didalam komunikasi antar budaya yaitu Teori Kecemasan dan Ketidakpastian .

Apakah itu Teori Kecemasan dan Ketidakpastian??

Teori kecemasan dan ketidakpstian atau Anxiety / Uncertainty Manegement ini dikemukakan oleh Willian B. Gudykunst.  Menurut pendapat Gudykunst menyatakan bahwa setidaknya salahsatu orang yang ada didalam sebuah perjumpaan antarbudaya adalah orang asing. Gudykunst berpendapat bahwa biasanya orang asing mengalami kecemasan dan ketidakpastian.

Beberapa penyebab terjadinya Kecemasan dan Ketidakpastian tersebut antara lain :

  1. Identitas diri
  2. Motivasi untuk berinteraksi
  3. Reaksi terhadap social pada orang asing
  4. Kategori social pada orang asing
  5. Proses situsioanal
  6. Koneksi dengan orang asing

Ada dua macam masalah yang biasa terjadi didalam teori tersebut :

  1. Manajemen Ketidakpastian , biasa terjadi karena ketidakmampuan dalam memprediksi kepastian
  2. Manejemen Kecemasan , mengalami perasaan yang gelisah,khawatir dsb,

Keduanya memiliki penyelesaian yang sama yaitu “Mindfulness” diartikan sebagai lebih fokus dalam suatu kondisi sekitar dan memperhatikan apa yang sedang terjadi sehingga bisa lebih mengontrol dan mengendalikan perasaan .

Contoh :

Ada seorang santri baru yang memasuki pondok pesantren yang dimana lingkungkan pondok pesantren tersebut menggunakan Bahasa berbasi arab. Nah, agar seorang santri tersebut dapat menyesuaikan lingkungannya, santri baru tersebut mulai belajar menggunakan Bahasa arab, agar komunikasi menjadi sejalan.  

 

 

Ikuti tulisan menarik DEVISYAH DEVISYAH lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB