Diponegoro, Puisi Karya Chairil Anwar
Minggu, 26 Desember 2021 18:03 WIBMahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
“Diponegoro”-puisi karya chairil anwar
Diponegoro
Karya Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak getar. Lawan banyaknya serratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu negeri
Menyediakan api.
Punah di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Makna apa saja sih yang terkandung dalam puisi sajak-sajak kecil
Tentang diponegoro ini? Ini dia pembahasannya
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Puisi ini bentuk kekaguman chairil anwar pada sosok diponegoro karena semangat perjuangan yang dimiliki diponegoro. Chairil anwar berharap semangat perjuangan Diponegoro hidup kembali, sosok yang begitu gigih melawan penjajah menjadi api penyemangat bagi para pemuda untuk melawan penjajah merebut kemerdekaan.
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya serratus kali.
Diponegoro adalah sosok pemberani yang tidak mengenal rasa takut dan gentar melawan penjajah. Meskipun banyaknya lawan, Diponegoro tidak gentar. Semangat untuk merdeka mengalahkan semua rasa takut.
Pedang dikanan, keris dikiri
Berselempang semangat tak bisa mati
Ini menunjukkan kesiapan diponegoro untuk berperang. Ditambah dengan semangat berkobar yang tidak akan pernah mati untuk meraih kemerdekaan. Bahkan disaat diponegoro telah tiada, semangatnya masih tetap hidup, dan menjadi penyemangat bagi pemuda untuk berjuang melawan penjajah.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
Pemuda harus maju, harus maju melawan penjajah. Meskipun tidak dipersenjatai dengan lengkap. Hanya keyakinan yang kuat untuk merdeka menjadi penyemangat untuk menyerbu lawan.
Sedangkan hidup ini hanya sekali, dan harus memiliki arti. Sebelum mati, sebelum ajal tiba, maka harus terus berjuang. Seandainya pun mati di medan perang melawan penjajah, maka itu jauh lebih baik dari pada hidup tidak berarti bagi negeri.
MAJU
Bagimu negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju berperang untuk negeri dengan semangat yang membara. Mati saat berperang untuk kemerdekaan itu lebih baik dari pada harus mengabdi, menghamba pada penjajah. Sama saja dengan binasa karena kita hidup tertindas. Meskipun dalam meraih kemerdekaan belum dapat diraih, semua itu tidak akan menjadikan pengorbanan para pejuang menjadi sia-sia.
MAJU
Serbu
Serang
Terjang
Maju, serbu, serang, terjang adalah wujud semangat perjuangan melawan penjajah. Semangat yang pantang menyerah untuk meraih kemerdekaan.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Diponegoro, Puisi Karya Chairil Anwar
Minggu, 26 Desember 2021 18:03 WIBHujan Bulan Juni, Puisi Karya Sapardi Djoko Damono
Sabtu, 25 Desember 2021 05:52 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler