Piu Syarif

Penulis Indonesiana

Bergabung Sejak: 17 Januari 2022

Selasa, 18 Januari 2022 06:53 WIB

Fiksi

Topik Utama

Puisi: Kembara

Sebuah puisi tentang pengembaraan

Dibaca : 869 kali

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kembara ke mana akan menuju,

Saat langkah terasa berat

Saat niat tak kunjung kuat

Kembara ke mana?

Kembara ke mana celoteh orang,

Saat sangka menusuk dada,

Saat lidah setajam belati,

Kembara hanya ingin sendiri,

Kembara diri,

Kembara hati,

Kembara jiwa,

Kembara pergi,

Kembara terus berjalan,

Mendaki,

Berlari,

Tertatih,

Kembara terus melangkah,

Setapak,

Selangkah,

Sedepa,

Kembara mencari,

Hingga tak ada lagi yang dicari,

Kembara kembali,

Dalam kedamaian abadi,

Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.

2 hari lalu

Bunglon dan Dunia

Dibaca : 235 kali

Sesungguhnya kutukan akan selalu bersama dengan jiwa-jiwa terpilih.

Oleh: sucahyo adi swasono

3 hari lalu

Puisi: Entahlah

Dibaca : 250 kali

Sajak tentang "tak habis pikir". Boleh jadi, itulah esensinya ...

Oleh: ahmad sulton ghozali

5 hari lalu

Kebohongan di Matamu

Dibaca : 302 kali

sebuah puisi

Oleh: Ose Mau

5 hari lalu

Awalku adalah Akhir Bersama Ganjuran

Dibaca : 401 kali

"Kisah itu pernah terjadi. dia tidak menghilang tetapi membekas" itulah goresan-goresan hidup manusia dalam menapaki peziarahan dalam badai cinta dan luka. Goresan-goresan ini, sengaja dihadirkan berdasarkan catatan kecil seorang peziarah "Indah Puspito" untuk memaknai apa itu cinta dan luka.

Oleh: masdiyanto

Sabtu, 14 Mei 2022 16:30 WIB

Rindu

Dibaca : 309 kali

Puisi : Rindu

Oleh: masdiyanto

Kamis, 12 Mei 2022 20:48 WIB

Perempuanku

Dibaca : 424 kali

Puisi : Perempuanku

Oleh: Suko Waspodo

Rabu, 11 Mei 2022 13:47 WIB

Puisi | Sisi Tuhan

Dibaca : 436 kali

Sastra, Puisi, Renungan

Oleh: Slamet Samsoerizal

Senin, 9 Mei 2022 06:10 WIB

Temu Kangen 25 Tahun atawa Reuni Perak

Dibaca : 539 kali

Cerpen "Temu Kangen 25 Tahun atawa Reuni Perak" berkisah tentang substansi reuni. Perhelatan tersebut, bisa djadikan ajang temu kangen dan berbagi. Namun, Reuni Perak kali ini, tidak sekadar itu.

Oleh: Ose Mau

Jumat, 6 Mei 2022 17:28 WIB

Di Ujung Senja

Dibaca : 639 kali

"Di Ujung Senja" merupakan puisi yang mengisahkan tentang duka dan kerinduan manusia yang menjadi korban dari sesamanya, hanya oleh karena nafsu duniawi.

Oleh: Harna Silwati

Minggu, 1 Mei 2022 07:53 WIB

Puisi : Hari Raya

Dibaca : 745 kali

Puisi : Hari Raya

Terpopuler

Oleh: atmojo

2 hari lalu

Sapardi Djoko Damono; Sastra dan Pendidikan

Dibaca : 681 kali

Kumpulan delapan tulisan Sapardi Djoko Damono yang tentang sastra, khususnya yang berkaitan dengan dunia pendidikan dikumpulkan dalam sebuah buku. Penting dibaca bagi peminat sastra, penulis sastra, dan pendidik sastra.

Oleh: dian basuki

3 hari lalu

Mem-fitri-kan Kembali Kekuasaan, Mungkinkah?

Dibaca : 501 kali

Seyogyanya, para pemimpin, penguasa, elite politik mampu mengambil pelajaran dari Ramadhan, pertama-tama dalam konteks individu, lalu dalam kaitannya dengan kekuasaan. Para elite kekuasaan mestinya menarik garis hubung antara shaum sebagai kewajiban individual yang berpotensi memperbaiki kemanusiaan seseorang dan mengaitkannya dengan praktik kekuasaan yang ia sedang jalankan.

Oleh: Bambang Udoyono

5 hari lalu

Menerima Dengan Senang Hati

Dibaca : 475 kali

Banyak orang stress ketika capaiannya ada di bawah target atau cita cita awalnya. Banyak orang kecewa karena tidak menjadi petingi atau milyuner. Bagaimana mengatasi masalah psikis ini? Silahkan baca terus.

Oleh: dian basuki

5 hari lalu

Siapa Bilang Harga Minyak Goreng Sudah Turun?

Dibaca : 414 kali

Bila menyaksikan bagaimana praktik ekonomi berjalan, dapatkah kita tidak menyebutnya berwatak kapitalistik liberal? Apakah kita akan terus menutup mata bahwa praktik ekonomi ini semakin jauh dari nilai-nilai yang kerap didengung-dengungkan sebagai ideologi bangsa yang diagungkan.

Oleh: Ose Mau

5 hari lalu

Awalku adalah Akhir Bersama Ganjuran

Dibaca : 401 kali

Oleh: Bambang Udoyono

4 hari lalu

Seperti Air Mengalir

Dibaca : 324 kali

Manusia akan selalu menghadapi tantangan jamannya. Ada ancaman, tantangan, hambatan, kendala, gangguan. Maka selain ketrampilan teknis ada lagi faktor lain yang elbih penting yaitu seikap mental yang pantang menyerah. Bagaimana paparannya.Silahkan ikuti terus.