Empati didefinisikan sebagai respons afektif dan kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain. Empati kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif orang lain.
Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence) adalah kemampuan untuk mengenali, memahami dan mengelola emosi diri sendiri atau orang di sekitar. Orang dengan emotional intelligence tingkat tinggi mereka tahu apa yang di rasakan, apa artinya emosi mereka, dan bagaimana emosi ini dapat memengaruhi orang lain.
Aspek-aspek Kecerdasan emosional
Salovey dan Mayer (dalam Goleman, 2007) mengungkapkan lima aspek kecerdasan emosional, yaitu:
- Mengenali emosi diri, kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu dan kemampuan mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi.
- Mengelola emosi, kemampuan untuk menguasai perasaannya sendiri agar perasaan tersebut dapat diungkapkan dengan tepat.
- Memotivasi diri sendiri, kemampuan untuk menggerakkan dan menuntun menuju tujuan.
- Mengenali emosi orang lain (empati), kemampuan untuk memahami perasaan orang lain.
- Membina hubungan, kemampuan untuk membentuk hubungan, membina kedekatan hubungan dengan orang lain.
Keuntungan yang didapat dengan Emotional Intelligence yang Tinggi.
- Membantu untuk mengembangkan diri dan saling memelihara hubungan interpersonal yang kuat dengan orang lain.
- Membantu untuk saling berhubungan dan berkinerja dengan baik dengan orang lain.
- Membantu untuk memiliki keadaan psikologis yang baik dalam mengatasi stres secara efisien.
- Membantu untuk menghadapi situasi sulit dengan perspektif yang lebih luas.
- Membantu meningkatkan kepercayaan diri,meningkatkan keterampilan komunikas, dan membuat keputusan yang bijak di situasi sulit.
Empati memberikan perhatian penuh dan meluangan waktu untuk mengerti apa yang orang lain rasakan “Put your self in the other people’s shoes”. Dunia terasa menyempit ketika masalah kita tampak besar karena kita hanya fokus pada diri kita sendiri dan dunia kita berkembang, ketika kita fokus pada orang lain.
Sebagai contoh, saat melaksanakan perkuliahan daring, terkadang mahasiswa cenderung meremehkan dosen ketika sedang mengajar seperti, mematikan kamera lalu ditinggal untuk melakukan aktifitas lain.
Tetapi dalam perkuliahan daring Universitas Trilogi, mahasiswa dianjurkan menyalakan kamera agar memperhatikan materi yang dijelaskan oleh dosen, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk empati mahasiswa Trilogi ke dosen yang sedang mengajar, dengan ini Universitas trilogi mengharapkan agar Mahasiswa dapat mengembangkan diri dan saling memelihara hubungan interpersonal yang kuat dengan dosen.
#UniversitasTrilogi #Manajemen #Insanunggulinovasi #CDPP #CitraDiridanPribadiProfesional #Empati #Teknososiopreneur
Ikuti tulisan menarik Ghaida lainnya di sini.