Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), bersama Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Pertagas, telah menyalurkan minyak perdana Duri Crude Oil (DCO), ke Station Dumai. Penyaluran itu dengan jarak kurang lebih 63,5 kilometer (km), melalui pipa baru berukuran 20 Inc, untuk mengejar target lifting (Pengangkatan) BBM, sesuai APBN tahun anggaran 2022.
Menurut Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) A Rinto Pudyantoro dalam keterangannya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, di Senayan Jakarta. Selasa (2/2/2022). Pipa Baru Pertamina tersebut sengaja dibangun, merupakan satu fasilitas yang diharapkan dapat membantu menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM), dari 10 wilayah kerja (WK) Rokan hulu, menuju terminal akhir di Dumai.
“Dengan adanya pembangunan pipa baru tersebut, stock BBM di pipa lama dapat dikuras, untuk menunjang pencapaian target lifting (Pengangkatan) BBM sebesar 703 ribu barel/ hari, pada tahun 2022 ini. Juga diharapkan untuk jangka panjang, hingga tahun 2030. PT Peramina Hulu Rokan (PHR) sebagai operator di sektor Wilayah Kerja (WK) hulu dapat mencapai target 1 juta barrels per hari BBM,” kata Rinto Pudyantoro pada Komisi VII DPR RI, di Senayan Jakarta.
Selain itu, Direktur Utama PT Pertamina dan gas (Pertagas), Wiko Migantoro juga mengatakan, Pertagas sebagai mid-stream di sektor migas, sangat mendukung program peningkatan produksi di sektor upstream hulu migas. Setelah alih kelola Blok Rokan, antara Pertagas dengan PT Rukun Raharja Tbk melakukan Kerja Sama Operasional (KSO) guna meningkatkan pembangunan pipa minyak di Blok Rokan ke Station Dumai.
Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan gas bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, menerangkan. Pada tahun 2021, Eksplorasi dan Produksi (EP) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengalami penurunan lifting Pengangkatan) minyak, dari target 705.000 barel, hanya tercapai sebesar 660.251 barel per hari. Menurut Dwi, hal itu terjadi karena disebabkan mundurnya kegiatan pengeboran (drilling) dan hal lainnya.
Dwi mencontohkan pada Mobil Cepu Ltd, pada tahun 2021 hanya mampu melakukan lifting (Pengangkatan) minyak sebanyak 203.525 barel per hari, dari target 219.000 barel per hari. " Problem itu terjadi, karena meningkatnya kandungan air di Blok Cepu, sehingga realisasi lifting (Pengangkatan) minyak jadi menurun dari target yang diharapkan,” kata Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan gas bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, di Senayan Jakarta.
Sementara itu, Dirut PT Peramina Hulu Rokan (PHR) Jaffee A Suardin menjelaskan, pada tahun 2022 ini. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memiliki target pengeboran sebanyak 502 sumur, dari itu ia (Jaffee A Suardin) berharap, bantuan dan dukungan dari mitra kerja SKK migas, untuk berkolaborasi, guna mewujudkan tujuan bersama. " Sinergi antara SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dapat terjalin dengan baik, sehingga operasional dan target migas aman dan lancar, " ujar Jaffee.
Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Minyak dan gas bumi (SKK Migas) Sumbagut (Sumatra bagian Utara) Rikky Rahmat Firdaus mengharapkan, pada Kwartal Ketiga tahun 2022, WK Rokan bisa kembali menjadi wilayah kerja, andalan Indonesia dalam produsen minyak. Terkait dengan adanya pembangunan pipa baru tersebut, dan dari itu juga diharapkan oleh Rikky, tidak akan terjadi lagi kebocoran pada pipa dan congeal crude oil, serta kualitas minyak yang disalurkan tetap terjaga sesuai dengan spesifikasi.
Dirut Pertamina Hulu Energi (PHE), Taufik Adityawarman juga meyakini. Suskesnya penyaluran minyak Pertama ini tidak luput atas kontribusi seluruh pihak yang terlibat, sehingga proyek ini dapat berjalan lancar, sesuai target, tetap mengutamakan Health Safety Security and Evironment (HSSE). Proses bisnis secara aman, sehat, dan berwawasan lingkungan dan memperhatikan Protokol Kesehatan, waspadai potensi kecelakaan kerja, sesuai Standar Oprasional Prosedur (SOP), jelas Taufik.
Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan gas bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Senayan Jakarta, Selasa (2/2/2022) mengatakan bahwa. “Pemerintah, dalam tahun 2022 ini menargetkan lifting (Pengangkatan) minyak dari perut bumi dipatok sebesar 703 ribu barel per hari. Namun Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) baru menemukan 654 ribu barel per hari, sedangkan sisanya sebesar 49 ribu barel per hari, dari data teknis KKKS masih ada gap (cela/ jarak)," kata Dwi.
Mengenai gap tersebut, Dwi menjelaskan kepada Komisi VII DPR RI, pihaknya memiliki tim khusus untuk mencari cara mengisi celah antara data teknis dengan target lifting minyak yang sudah ditetapkan di APBN 2022. " Saat ini kami masih mencari, bagaimana menemukan filling the gap dari 654 (ribu barel) ini ke arah 703 (ribu barel)," paparnya. Dwi juga menjelaskan, untuk memenuhi target di APBN 2022 ini, dengan nilai produksi gas 5.800 mmscfd, berdasarkan data teknis baru ditemukan 5.500 sampai 5.600.
Berdasarkan data teknis, dari 5.500-5.600 mmscfd produksi gas tersebut terdapat selisih 200 mmscfd. Untuk itu Dwi bersama Kepala Divisi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan kunjungan kerja dan pengawasan lifting (Pengangkatan) migas di beberapa titik lainnya, dan Dwi merasa yakin, kekurangan 200 mmscfdgas tersebut akan dapat terpenuhi (Djohan Chaniago).
Ikuti tulisan menarik djohan chan lainnya di sini.
