x

Iklan

Antonius Satria Hadi
Bergabung Sejak: 17 Maret 2024

Minggu, 5 Mei 2024 09:35 WIB

Uji Publik Capansel Satgas PPKS: Langkah Tanggap Atasi Kekerasan Seksual di Lingkungan UWM

Tujuh peserta uji publik capansel satgas PPKS berasal dari kalangan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, mencerminkan keikutsertaan seluruh elemen akademik dalam upaya pencegahan kekerasan seksual.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perguruan tinggi merupakan tempat pembelajaran tidak hanya berkutat pada materi akademik, tetapi juga memperjuangkan keamanan dan perlindungan bagi seluruh civitas akademika. Hal ini semakin memperkuat kesadaran akan pentingnya menanggulangi kekerasan seksual di lingkungan kampus. Universitas Widya Mataram (UWM) mengakui urgensi persoalan ini dengan mengadakan uji publik calon panitia seleksi (capansel) satuan tugas (satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) pada Jumat (03/05/2024) pukul 13.00 – 15.00 WIB.

Pelaksanaan uji publik dilakukan di Kampus Terpadu UWM dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube UWM, menandakan transparansi dan keterbukaan dalam proses seleksi. Observer eksternal sekaligus Ketua Satgas PPKS Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) Dr. Dina Listiorini, S.Sos., M.Si., serta observer internal, Dr. Oktiva Anggraini S.I.P, M.Si., dan Retno Kusumawiranti, S.Sos., M.P.A., turut hadir untuk memberikan pandangan dan pertanyaan pada kegiatan ini.

Tujuh peserta uji publik capansel satgas PPKS berasal dari kalangan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, mencerminkan keikutsertaan seluruh elemen akademik dalam upaya pencegahan kekerasan seksual. Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. turut hadir dalam acara tersebut sebagai bentuk dukungan dan komitmen dari pihak universitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sambutannya, Prof. Edy menyoroti eskalasi kekerasan seksual di perguruan tinggi sebagai isu yang mendesak untuk diselesaikan. “PPKS menjadi instrumen penting dalam menjaga lingkungan kampus yang aman dan nyaman bagi seluruh civitas akademika karena persoalan sexual harassment ibarat iceberg yang kelihatannya kecil dari atas namun sebenarnya dibawahnya banyak permasalahan”, pungkas mantan Ketua Forum Rektor Indonesia ini.

Pertanyaan yang diajukan oleh para observer menggali lebih dalam tentang aspek-aspek krusial terkait kekerasan seksual di lingkungan kampus. Mereka menyoroti pentingnya pemahaman akan informed consent, sebuah prinsip etis yang menjadi dasar dalam interaksi antarindividu. Selain itu, peran laki-laki dalam satgas PPKS juga menjadi fokus, menekankan bahwa partisipasi mereka tak kalah vital dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Definisi yang jelas tentang kekerasan seksual serta strategi konkret dalam menghadapi tantangan yang muncul juga menjadi sorotan utama dalam uji publik tersebut.

Uji publik berlangsung lancar, menunjukkan kesiapan para peserta dalam merespons tantangan kompleks terkait kekerasan seksual. Dengan keterlibatan seluruh elemen akademik, diharapkan nantinya satgas PPKS yang dibentuk panitia seleksi yang lolos uji publik ini dapat menjadi landasan kuat dalam mewujudkan visi misi UWM sebagai universitas berbasis budaya yang unggul dan aman bagi seluruh civitas akademika.

Ikuti tulisan menarik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler